Home / Romansa / Andromeda / Chapter 11 - Chapter 13

All Chapters of Andromeda: Chapter 11 - Chapter 13

13 Chapters

11. Luka Masing-masing

Sebelum aku memutuskan untuk kembali ke basecamp. Aku terlebih dahulu menghubungi Ocean. Dalam urusan teknologi dialah ahlinya. Tidak ada yang bisa mengalahkan dirinya, walaupun otaknya benar-benar tidak waras.Menyerahkan urusan ini padanya adalah jalan terbaik. Selain masalah tidak tersebar luas kemana-mana. Dia juga bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat."Gue mohon bantuan lo," kataku padanya melalui sambungan telepon. Walaupun dia keras kepala dan licik. Ocean tidak pernah bisa melihat aku kesusahan. Kami yang tumbuh besar bersama. Membuat hubungan kami bukan lagi sahabat tapi saudara. Dua saudara yang sama-sama tidak punya akhlak. Pembuat onar dan menyebalkan. Hanya saja aku memang lebih sering menggunakan otot. Berbeda dengan Ocean yang lebih suka menggunakan otaknya yang cerdas. 
Read more

12. Hukuman

"Kalian lagi... kalian lagi..." kata guru BK saat melihat kami lagi yang telat. Aku hanya tersenyum, begitu pula dengan Bima, Aldo dan Alwi. Catatan telat pasti sudah penuh dengan nama kami. Walaupun begitu, kami masih berniat menambah panjangnya catatan pelanggaran kami. Anak-anak osis juga pasti sudah hapal pada kami. Setiap kami datang, pasti diikuti dengan berbagai pelanggaran. Mereka pasti sudah bosan melihat kami. "Hei cantik, nanti ikut kakak ke kantin. Nanti kakak traktir makanan dan minuman yang kamu mau," bisikku pada salah satu adik kelasku. Dia langsung bersemu malu. Tidak takut padaku, padahal aku adalah pembuat onar ulung. "Iya kak," katanya malu-malu. Aku mengedipkan mataku padanya
Read more

13. Menemukan Titik Terang

Ocean menghubungi aku lagi. Dia sudah menemukan pelaku yang mengirim pesan ancaman pada Cantika. Lihat dia langsung bisa menemukan orang itu dalam waktu tiga hari saja. Benar-benar luar biasa. Aku memang tidak salah meminta bantuan padanya. "Berikan aku tanda terima kasih," katanya dari seberang sana. Aku sekarang bisa membayangkan Ocean sedang berada di depan komputernya. Tangannya sibuk mengetik di atas keyboard dengan lincah. Berbicara denganku juga pasti tidak mengganggu konsentrasi mengetik. Dulu aku sering sekali mengganggunya. Aku sering sekali mengajaknya berbicara. Berharap konsentrasi buyar dan ikut denganku untuk mencari masalah. "Gue kirimin uang deh. Beli komputer baru, gue gak tau tipe komputer mana yang paling lo butuhkan," kataku santai. Aku tau apa yang sebenarnya Ocean inginkan ta
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status