“Sabrina.”“Itu benar, Hana! Kapan kau akan melangsungkan pernikahan?” tanya Sabrina.Hana langsung tersipu. Pernikahan? Dia sangat menantinya. Selama empat puluh tahun hidupnya, dia sudah melahirkan seorang putri dan putrinya sudah berada di usia berkencan, tapi dia tidak pernah melangsungkan pernikahan, tidak pernah mengenakan gaun pengantin, dan tidak pernah mendapat restu orang lain. Namun, dia sudah berusia empat puluh tahun sekarang, jadi kenapa dia harus ambisius? Apa gunanya melangsungkan pernikahan? Dia sudah melahirkan seorang anak sebelumnya. Dia tersenyum dengan tenang dan berkata, “Tidak, tidak perlu ada pernikahan, Sabrina. Tidak perlu.”Sabrina tersenyum. “Bagaimana bisa tidak ada pernikahan? Hana, aku... juga tidak pernah melangsungkan pernikahan. Aku selalu ingin melakukannya. Tapi, semua terjadi satu per satu, dan sebelum aku bisa bernapas lega, aku hamil lagi. Setelah aku melahirkan untuk kedua kalinya, aku juga mau melangsungkan pernikahan yang megah. Tapi, sekar
Read more