Home / Romansa / Life or Not / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Life or Not: Chapter 21 - Chapter 30

40 Chapters

Bab 21 Harmoni

Memasuki waktu sore hari kegiatan yang kini dilakukan adalah menangani pasien operasi mereka datang untuk menjalankan prosedur tersebut. Seorang pasien bernama William dia pengidap kanker otak dirinya sudah lama mengidap penyakit itu namun tidak pernah satu kali pun menyetujui untuk melakukan operasi dikarenakan dirinya tidak ingin gagal dan kemudian mati. Setelah melalui banyak pertimbangan sekarang dirinya tengah merenungkan diri dan akan berpikir untuk sementara waktu. Meski Brian sudha mengatakan bahwa itu tidak akan ada kesalahan namun orang itu terus tidak mau mendengarkan dirinya. Beberapa jam kemudian dia mendapatkan sebuah siraman rohani hingga akhirnya dirinya menyetujui untuk melakukan operasi pengangkatan kankernya. Brian kemudian membawa tuan William dan dirinya juga segera bersiap untuk menjalani operasi. Beruntung karena hanya tuan William yang ada jadwal untuk operasi tersebut. Tidak hanya itu keluarga pasien juga mereka pergi terlebih dahulu pergi pulang karena bany
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

Bab 22 Broken Heart

Semua orang bersorak dengan penuh semangat mereka bertepuk tangan dengan meriah. Konser yang diadakan hari ini sekarang telah selesai. Penampilan yang membuat semua orang yang melihatnya sangat takjub dan luar biasa tidak akan mereka lupakan. Sekarang tepatnya jam 12 malam semua orang pergi meninggalkan lokasi. Di sana Meredy dan temannya juga baru saja keluar dari gedung mereka langsung menuju ke halte untuk naik bus. Mereka berdua menikmati konser dengan semangat dari awal sampai akhir sekarang tepat di depan halte dan di sana mereka menunggu bus yang akan datang. Tidak sampai menunggu satu jam bus pun sekarang sudah datang dan mereka berdua menaikinya. Tepat duduk di bangku paling belakang kebetulan sedang kosong mereka berdua sekarang akan pergi ke rumah Meredy. Dalam perjalanan seorang wanita tua dia tengah mengomel karena dirinya baru saja melihat berita bahwa seorang pria berusia 20 an di temukan tewas bunuh diri di sebuah hotel. Pria tersebut di temukan oleh petugas hotel ya
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

Bab 23 Move On

Ketika Brian membuka matanya dirinya sekarang masih berada di bar dan tepat di depannya berdiri seorang bartender yang memberikan dirinya obat penawar mabuk. Dengan cepat Brian mengambilnya kemudian dirinya meminumnya. Sebelumnya dia kehilangan kesadaran karena efek dari alkohol yang dia konsumsi dalam jumlah banyak. Tidak hanyan itu dirinya juga masih mengingat kejadian siang ini dimana dirinya melihat sosok yang selama ini bersama dengan dirinya ternyata sudah menghianatinya Brian masih sangat kesal sehingga dirinya tidak sengaja memecahkan gelas yang dia pegang. Bartender itu memperhatikan Brian dan dia kemudian memberikan sebuah tisue untuk mengelap darah yang terciprat di tangannya. Bayang-bayang mengerikan itu terus membuat luka di hatinya membuka sehingga dirinya sulit sekali untuk melupakan apa yang sudah terjadi dan menjalani kehidupan seperti biasa. Dia kemudian menghela nafasnya yang berat dan dirinya ambruk lagi dalam kesedihan.“Apa yang terjadi?” uca
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

Bab 24 Penyesuaian

Satu hari telah terlewati Brian mampu bekerja dengan baik seperti waktu sebelumnya dan dia sekarang mendapat banyak jadwal dinas. Rumah sakit yang sekarang berada di kota Domino merupakan rumah sakit terbesar di kota ini yang berisikan orang-orang kompeten dalam segala bidang selain itu di sini setiap waktunya banyak sekali pasien yang berobat. Brian sudah terbiasa dengan kondisi yang sangat membuat sibuk dirinya selalu melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya. Kota Domino merupakan sebuah kota yang bisa dibilang paling sibuk dianatara kota yang lainnya karena di sini merupakan ibu kota. Banyak orang yang berkarir disini. Mereka juga terlihat menikamati kesibukan yang mereka jalani dalam kehidupannya begitu lah yang terlihat. Panorama yang memnjakan mata dan membuat suasana terasa bahagia membuat setiap orang bahagia berada di kota ini. Wajah-wajah yang penuh dengan senyuman memberikan kesan hangat. Brian yang sekarang harus pergi dinas pagi dirinya sudah berada di halte untuk menu
last updateLast Updated : 2021-10-21
Read more

Bab 25 Frustasi

Jam sudah menunjukan pukul 7 pagi Brian kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan dirinya kemudian membuka gorden kamarnya. Cahaya matahari membuat matanya silau. Tidak lama kemudian dirinya duduk sambil mengucek kedua matanya yang saat itu masih mengantuk. Dirinya hari ini dinas pagi selanjutnya dia pergi ke kamar mandi untuk bersiap akan pergi bekerja. Setelah dirinya selesai mandi tidak lama kemudian dia membuka ponselnya dan ada pesan dari pamannya dan menyuruh dirinya untuk menemuinya malam ini setelah dia pulang kerja. Brian kemudian membalas pesan tersebut dan dia melanjutkan kegiatannya yang tengah mempersiapkan diri. Tidak lama kemudian dirinya pergi bekerja. Dalam perjalanan dia sempat mendatangi sebuah toko roti dan membeli beberapa croisant karena dirinya belum sempat untuk sarapan. Ditemani makanan manis dia juga membeli kopi dan menikmatinya beberapa menit di toko roti tersebut sebelum akhirnya dirinya berangkat menuju ke halte untuk naik bus. Setelah dirinya keluar d
last updateLast Updated : 2021-10-22
Read more

Bab 26 Teka-Teki

Pagi harinya Brian kemudian bangun dari tidur dengan wajahnya yang masih lesu dirinya kemudian beranjak dari tempat tidur dan dia berjalan menuju ke dapur untuk membuka lemari es dan dia mengambil air mineral lalu dia meminumnya. Brian yang masih dalam kondisi tidak stabil dirinya terlihat pucat dan dia kemudian berjalan menuju ke sofa tidak lama kemudian dirinya membaringkan tubuhnya di sofa itu dengan wajah yang masih tidak terlihat bahagia. Dia masih terbayang dengan kejadian sebelumnya dirinya selalu merasa kosong dan seakan tidak bernyawa tidak hanya itu saja dia kemudian melihat ke arah jendela sembari menatap langit. Perasaan dalam dirinya terus bergejolak bagimana tidak dirinya selalu berusaha dengan sebaik mungkin dan kemarin dia baru saja menghancurkan orang lain itu sangat membuatnya frustasi. Dalam perjalanan hidupnya dirinya tidak pernah melakukan tindakan seperti itu dan sekarang dia harus menerima kenyataan hidup yang pahit sebelumnya dia di khianati oleh mantan pacar
last updateLast Updated : 2021-10-23
Read more

Bab 27 Mengejutkan

Kejadian tersebut membuat banyak orang heboh dan mereka langsung memberitakannya bahkan sampai ada reporter ke rumah sakit tersebut. Brian yang sudah menghadiri pemakaman pasien tersebut kemudian dia pergi ke ruangannya dan du sana dirinya kembali menyalahkan diri sendiri hingga membuat dia sangat frustasi. Hari ke tiga dirinya bekerja di rumah sakit ini kejadian burut mendatanginya bertubi-tubi dirinya kemudian dilanda rasa bersalah yang amat sangat mengganggu mentalnya. Kejadian itu terjadi pagi hari tepatnya pukul 8 pagi dan sekarang dia kembali ke ruang operasi untuk melakukan tindakan kepada pasien selanjutnya yang akan di operasi namun kali ini yang menjadi pimpinan adalah seniornya karena dirinya sedang tidak stabil. Melihat kondisinya yang memang kurang memungkinkan untuk mengambil alih akhirnya Brian menyetujui apa yang di katakan seniornya tersebut dan prosedur operasi pun dimulai setelah pasien sudah berada di ruang tersebut. Kali ini dia adalah seorang pria berusia 40 ta
last updateLast Updated : 2021-10-23
Read more

Bab 28 Troublemaker

Brian masih berada di sekitar taman dan dia sedang sibuk melihat obrolan dirinya dengan teman kuliahnya. Melihat apa yang mereka katakan tentunya membuat hati Brian seakan teriris selama ini hanya dirinya yang tidak tahu apa-apa dan berdiam diri sambil menikamti kehidupan yang jelas itu semua di penuhi dengan berbagai rahasia. Dia kemudian beranjak dari tempat itu dan berjalan sedikit. Dalam pikirannya dia masih terlintas bagiamana dirinya begitu bodoh dan naif. Karena jam sudah hampir menunjukan pukul 1 siang dia kemudian pergi ke apartemennya untuk bersiap dan pergi bekerja. Kebetulan hari ini dirinya kebagian dinas siang. Sesampainya di rumahnya dirinya langsung bersiap karena itu dia dengan cepat melakukannya. Bus yang dia tunggu di halte lumayan lama. Dirinya masih memantau obrolan grup di ponselanya sampai saatnya datang bus yang dia tunggu kemudian dirinya menaiki bus tersebut. Brian yang saat ini sedang kacau tapi dirinya harus melakukan pekerjaannya karena rasa tanggung jaw
last updateLast Updated : 2021-10-24
Read more

Bab 29 Apa itu?

Tengah malam tepatnya pukul 12 Brian kemudian pulang ke apartemennya yang diantar oleh pengawal pamannya itu. tepat di depan gedung apartemennya dirinya kemudian pergi dan menuju ke lantai dimana kamarnya berada. Brian langsung memasuki lift dan begitu sampai dirinya kemudian membuka pintu apartemennya. Sesampainya dirumahnya dia kemudian membaringkan dirinya di sofa dan menarik nafas panjang. Brian dengan kepala yang masih pusing kemudian mencoba untuk menutup matanya namuan ternyata tiba-tiba dirinya mendengar suara alunan musik dari arah sebrang apartemennya. Alunan melodi tersebut semakin lama semakin terdengar jelas dirinya yang saat itu dalam keadaan mabuk seketika mulai sadar karena melodi tersebut. Brian yang terheran dengan suara tersebut dan dirinya kemudian mendengarkan suara itu ternyata semakin pelan. Dia yang tidak bisa membedakan kenyataan dan halusinasinya saat itu kemudian dia mencoba untuk memeriksanya lagi. kali ini terdengar lebih jelas dan dirinya yang penasaran
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

Bab 30 Semakin Rumit

Sore hari setelah Brian selesai bekerja dirinya kemudian pulang dan dia hendak pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. Dia merasa frustasi dengan hari ini karena itu dirinya pergi untuk menenangkan diri di suatu tempat yang tidak jauh dari pusat kota. Dalam kesendirian dirinya memandangi indahnya danau yang berada di hadapannya. Sebuah tempat yang terbilang cukup indah di kota ini dan selalu dikunjungi banyak orang. Brian terus menatap ke arah danau sambil merenungkan kekosongan dalam pikirannya tersebut. Setelah dirinya lepas dari keputusasaan dia ingin sekali untuk bersantai dalam kedamaian mimpinya sesaat hanya kebahagiaan yang tidak kunjung datang. Brian kemudian melihat seseorang yang berdiri di depan danau tersebut sambil membawa pancingan. Ternyata orang itu sedang memancing di sana. Dirinya yang penasaran kemudian mendekat ke araj orang itu berada dan tidak lama kemudian mereka saling menatap. Seorang paman yang sepertinya dia sedang menikmati waktu luangnya. Brian mencoba me
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status