Satu hari telah terlewati Brian mampu bekerja dengan baik seperti waktu sebelumnya dan dia sekarang mendapat banyak jadwal dinas. Rumah sakit yang sekarang berada di kota Domino merupakan rumah sakit terbesar di kota ini yang berisikan orang-orang kompeten dalam segala bidang selain itu di sini setiap waktunya banyak sekali pasien yang berobat. Brian sudah terbiasa dengan kondisi yang sangat membuat sibuk dirinya selalu melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya. Kota Domino merupakan sebuah kota yang bisa dibilang paling sibuk dianatara kota yang lainnya karena di sini merupakan ibu kota. Banyak orang yang berkarir disini. Mereka juga terlihat menikamati kesibukan yang mereka jalani dalam kehidupannya begitu lah yang terlihat. Panorama yang memnjakan mata dan membuat suasana terasa bahagia membuat setiap orang bahagia berada di kota ini. Wajah-wajah yang penuh dengan senyuman memberikan kesan hangat. Brian yang sekarang harus pergi dinas pagi dirinya sudah berada di halte untuk menu
Jam sudah menunjukan pukul 7 pagi Brian kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan dirinya kemudian membuka gorden kamarnya. Cahaya matahari membuat matanya silau. Tidak lama kemudian dirinya duduk sambil mengucek kedua matanya yang saat itu masih mengantuk. Dirinya hari ini dinas pagi selanjutnya dia pergi ke kamar mandi untuk bersiap akan pergi bekerja. Setelah dirinya selesai mandi tidak lama kemudian dia membuka ponselnya dan ada pesan dari pamannya dan menyuruh dirinya untuk menemuinya malam ini setelah dia pulang kerja. Brian kemudian membalas pesan tersebut dan dia melanjutkan kegiatannya yang tengah mempersiapkan diri. Tidak lama kemudian dirinya pergi bekerja. Dalam perjalanan dia sempat mendatangi sebuah toko roti dan membeli beberapa croisant karena dirinya belum sempat untuk sarapan. Ditemani makanan manis dia juga membeli kopi dan menikmatinya beberapa menit di toko roti tersebut sebelum akhirnya dirinya berangkat menuju ke halte untuk naik bus. Setelah dirinya keluar d
Pagi harinya Brian kemudian bangun dari tidur dengan wajahnya yang masih lesu dirinya kemudian beranjak dari tempat tidur dan dia berjalan menuju ke dapur untuk membuka lemari es dan dia mengambil air mineral lalu dia meminumnya. Brian yang masih dalam kondisi tidak stabil dirinya terlihat pucat dan dia kemudian berjalan menuju ke sofa tidak lama kemudian dirinya membaringkan tubuhnya di sofa itu dengan wajah yang masih tidak terlihat bahagia. Dia masih terbayang dengan kejadian sebelumnya dirinya selalu merasa kosong dan seakan tidak bernyawa tidak hanya itu saja dia kemudian melihat ke arah jendela sembari menatap langit. Perasaan dalam dirinya terus bergejolak bagimana tidak dirinya selalu berusaha dengan sebaik mungkin dan kemarin dia baru saja menghancurkan orang lain itu sangat membuatnya frustasi. Dalam perjalanan hidupnya dirinya tidak pernah melakukan tindakan seperti itu dan sekarang dia harus menerima kenyataan hidup yang pahit sebelumnya dia di khianati oleh mantan pacar
Kejadian tersebut membuat banyak orang heboh dan mereka langsung memberitakannya bahkan sampai ada reporter ke rumah sakit tersebut. Brian yang sudah menghadiri pemakaman pasien tersebut kemudian dia pergi ke ruangannya dan du sana dirinya kembali menyalahkan diri sendiri hingga membuat dia sangat frustasi. Hari ke tiga dirinya bekerja di rumah sakit ini kejadian burut mendatanginya bertubi-tubi dirinya kemudian dilanda rasa bersalah yang amat sangat mengganggu mentalnya. Kejadian itu terjadi pagi hari tepatnya pukul 8 pagi dan sekarang dia kembali ke ruang operasi untuk melakukan tindakan kepada pasien selanjutnya yang akan di operasi namun kali ini yang menjadi pimpinan adalah seniornya karena dirinya sedang tidak stabil. Melihat kondisinya yang memang kurang memungkinkan untuk mengambil alih akhirnya Brian menyetujui apa yang di katakan seniornya tersebut dan prosedur operasi pun dimulai setelah pasien sudah berada di ruang tersebut. Kali ini dia adalah seorang pria berusia 40 ta
Brian masih berada di sekitar taman dan dia sedang sibuk melihat obrolan dirinya dengan teman kuliahnya. Melihat apa yang mereka katakan tentunya membuat hati Brian seakan teriris selama ini hanya dirinya yang tidak tahu apa-apa dan berdiam diri sambil menikamti kehidupan yang jelas itu semua di penuhi dengan berbagai rahasia. Dia kemudian beranjak dari tempat itu dan berjalan sedikit. Dalam pikirannya dia masih terlintas bagiamana dirinya begitu bodoh dan naif. Karena jam sudah hampir menunjukan pukul 1 siang dia kemudian pergi ke apartemennya untuk bersiap dan pergi bekerja. Kebetulan hari ini dirinya kebagian dinas siang. Sesampainya di rumahnya dirinya langsung bersiap karena itu dia dengan cepat melakukannya. Bus yang dia tunggu di halte lumayan lama. Dirinya masih memantau obrolan grup di ponselanya sampai saatnya datang bus yang dia tunggu kemudian dirinya menaiki bus tersebut. Brian yang saat ini sedang kacau tapi dirinya harus melakukan pekerjaannya karena rasa tanggung jaw
Tengah malam tepatnya pukul 12 Brian kemudian pulang ke apartemennya yang diantar oleh pengawal pamannya itu. tepat di depan gedung apartemennya dirinya kemudian pergi dan menuju ke lantai dimana kamarnya berada. Brian langsung memasuki lift dan begitu sampai dirinya kemudian membuka pintu apartemennya. Sesampainya dirumahnya dia kemudian membaringkan dirinya di sofa dan menarik nafas panjang. Brian dengan kepala yang masih pusing kemudian mencoba untuk menutup matanya namuan ternyata tiba-tiba dirinya mendengar suara alunan musik dari arah sebrang apartemennya. Alunan melodi tersebut semakin lama semakin terdengar jelas dirinya yang saat itu dalam keadaan mabuk seketika mulai sadar karena melodi tersebut. Brian yang terheran dengan suara tersebut dan dirinya kemudian mendengarkan suara itu ternyata semakin pelan. Dia yang tidak bisa membedakan kenyataan dan halusinasinya saat itu kemudian dia mencoba untuk memeriksanya lagi. kali ini terdengar lebih jelas dan dirinya yang penasaran
Sore hari setelah Brian selesai bekerja dirinya kemudian pulang dan dia hendak pergi ke suatu tempat terlebih dahulu. Dia merasa frustasi dengan hari ini karena itu dirinya pergi untuk menenangkan diri di suatu tempat yang tidak jauh dari pusat kota. Dalam kesendirian dirinya memandangi indahnya danau yang berada di hadapannya. Sebuah tempat yang terbilang cukup indah di kota ini dan selalu dikunjungi banyak orang. Brian terus menatap ke arah danau sambil merenungkan kekosongan dalam pikirannya tersebut. Setelah dirinya lepas dari keputusasaan dia ingin sekali untuk bersantai dalam kedamaian mimpinya sesaat hanya kebahagiaan yang tidak kunjung datang. Brian kemudian melihat seseorang yang berdiri di depan danau tersebut sambil membawa pancingan. Ternyata orang itu sedang memancing di sana. Dirinya yang penasaran kemudian mendekat ke araj orang itu berada dan tidak lama kemudian mereka saling menatap. Seorang paman yang sepertinya dia sedang menikmati waktu luangnya. Brian mencoba me
Di sebuah tempat yang tidak jauh dari gedung di mana Yurian latihan. Jason berdiri di depan jendela gedung sambil melihat sekitar kota dari ketinggian. Ruangan yang sekarang dia tempati merupakan tempat kerja seseorang dia hanya menunggu kedatangannya sambil menikmati segelas kopi. Tidak lama kemudian orang yang ditunggu oleh Jason datang menghampirinya dia merupakan seorang direktur di gedung tempat dia berdiri sekarang orang itu tidak lain adalah dia yang pernah bertemu dengan Brian dan juga pamannya. Ternyata Jason dan orang tersebut memiliki hubungan khusus. Tidak hanya itu dia terus memandangi Jason seperti dia mengenal dirinya dan benar adanya karena orang itu merupakan pamannya dia bernama William. Jason kemudian berjalan ke arah kursi kerja di ruangan tersebut dan paman itu kemudian duduk bersamaan dengan Jason. Mr. William datang bersama dengan asistennya dan sekarang dia berdiri tepat di samping Mr. William. Jason langsung memulai pembicaraan.“Bagaimana kabar
Brian berjalan menuju ke ruangannya dia yang masih merasa kepikiran dengan apa yang dikatakan oleh dokter Maria hanya menghela nafas panjang. Kehidupan seseorang ternyata tidak bisa ditebak. Brian melihat pintu ruangannya dan kemudian dirinya masuk sambil membawa sebuah rekam medis. Dia kemudian duduk di kursinya dan terus melihat isi dokumen tersebut. Sekarang waktu sudah menunjukan pukul 5 sore dia masih memiliki waktu selama satu jam lagi untuk mengakhiri pekerjaannya hari ini. Dalam benaknya terlintas sesuatu yang membuat dirinya nyaman tidak lain yaitu liburan. Selama beberapa pekan dirinya bekeraja di kota ini dia belum merasakan liburan yang semestinya dia dapatkan. Hanya pekerjaan yang menumpuk dan membuat dirinya seakan diambang ketidak warasan dan ingin sekali melarikan diri bahkan bertekad untuk mengakhiri hidup. Sesuatu yang sangat merepotkan. Suara detik jam membuat dirinya merasa tenang terasa sepi dan membuat dirinya tenang. Brian kemudian melihat ponselnya dan ternya