Home / Romansa / Try Not To Love / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Try Not To Love: Chapter 11 - Chapter 20

31 Chapters

Bab 11. Mandi

Ternyata pemandangan yang ini lebih indah dari alam - Davichi Park____________________Mata Alea masih mencuri-curi pandang ke arah Davichi. Pria itu entah kenapa menjadi akrab dengan Alvin. Apa terjadi sesuatu diantara mereka saat ia tidur? Patut dicurigai."Uda lama bergelung di dunia acting?" Alea mengalihkan matanya ke arah Alvin. Kenapa sih pria itu sok kenal dengan si iblis. Ia kan jadi kesal karena tidak diperhatikan sejak tadi."Lumayan, sekarang masuk tahun ke tujuh" ucap Davichi sambil mengaduk mienya. Ingin rasanya Alea menumpahkan mie itu ke rambut aktor gila. Duuh, ia masih belum bisa mengatur emosinya.Alvin hanya mengangguk paham. Tenyata lumayan asyik juga bercengkrama dengan pria ini. Ia mengalihkan matanya ke arah Alea. Gadis itu hanya diam sejak tadi sambil memakan mie. Ia jadi sangsi kalau Alea sedang bertengkar dengan Davichi."Woy, diem aje lo" Alea hanya menatap Alvin malas kemudian kembali memakan mie nya. Ia sedang
Read more

Bab 12. Tertangkap Basah

Malu itu berat, mending pingsan saja - Alea Zahira____________________Alea menghembuskan nafas kesal. Bodoh memang. Bagaimana bisa ia tidak hati-hati dan terpeleset. Jadi basah kuyup kan bajunya. Untung saja ia jatuh ke sungai, kalau ini bebatuan pasti kepalanya sudah hancur.Dan lagi, kenapa iblis itu ikut menertawakannya. Memangnya lucu kalau ia terkena musibah seperti ini. Ah lupa, pria itu kan memang suka melihatnya tersiksa."Syukurin, pake ngga mau segala sih" kurang ajar sekali kan temannya itu. Ia kan sudah berniat tidak mandi hari ini. Kalo kejebur begini mana mungkin ia tidak sekalian mandi. Ah, Alea mageeeer."Gue mau beli cemilan dulu" Alea hanya mengangguk pelan. Pasti Alvin membeli makanan micin. Itu tuyul memang tidak bisa lepas dari snake, eh snack maksudnya.Karena sudah kepalang basah, ia pun memutuskan untuk bermain air. Aaaah, segarnya. Airnya dingin dan sangat jernih. Padahal sungai bagian sini memang untuk mandi. Tapi A
Read more

Bab 13. Good Actor

Nikmati semua keuntungan selagi masih ada - Davichi Park____________________Jantung Davichi masih belum berdetak normal sejak tadi. Bayangan tentang tubuh dan aset Alea yang tercetak jelas membuatnya tidak bisa tertidur. Padahal jam di hpnya sudah menunjukkan pukul 10. Dan besok ia ada syuting lagi mulai jam 7. Ok Dav, mau tidak mau harus tidur sekarang.Pria itu langsung duduk kembali sambil mencebikkan bibir. Tiap kali memejamkan mata, lagi-lagi bayangan itu berputar ulang. Astaga, ia bisa gila kalau begini terus.Kalian pasti tau bagaimana respon tubuh pria normal sepertinya jika disuguhi pemandangan seperti itu? Tentu akan terusik kan. Itu yang Davichi alami sekarang. Bahkan sudah sekitar 6 jam kejadian itu berlalu, tapi asetnya ini masih belum tidur. Ia harus apa sekarang?Tidak mungkin kan ia memuaskan diri disini. Kalau ada makhluk penunggu gunung yang tidak menyukai hal itu, ia pasti akan diteror. Masih mending diteror, kalau ia mati kan
Read more

Bab 14. Datangnya Iblis Betina

Lawan paling berat bagi seorang pria adalah nafsu - Davichi Park____________________Kepala Davichi terasa pening begitu melihat baju Alea yang berwarna putih. Apa sih maksud gadis itu. Dia tidak tau saja, ia mati-matian menahan hasrat agar tidak menerkam Alea. Bahkan asetnya yang sejak semalam belum dipuaskan kembali turn on sekarang.Davichi memberikan hoodienya pada Alea. Biar saja ia kedinginan daripada kepanasan karena menahan gairah.Hari ini, Davichi akan take adegan perkelahian. Semoga saja semuanya berjalan dengan lancar. Ia sedikit ngeri saat berada di tengah kobaran api yang menggila. Bukannya apa-apa, tapi ia takut mati disini. Davichi tidak mau jadi arwah penunggu gunung. Tidak epic sekali.Ia langsung tersenyum puas saat mendengar sutradara mengatakan 'cut'. Akhirnya, selesai juga adegan ini. Tidak sia-sia latihannya kemaren yang sampai membuat kakinya sakit.Pandangan Davichi langsung mengarah pada Alea yang sedang memejamkan
Read more

Bab 15. Adu Jambak

Wahai kaum wanita, apa semua golongan kalian suka menjambak saat emosi? - Davichi Park____________________Bodoh bodoh bodoh. Bisa-bisanya Alea duduk di pangkuan si iblis itu. Ya ampun, kenapa ceroboh sekali sih dirinya. Kenapa tidak melihat dulu sebelum duduk. Kan ia jadi semakin malu.Lebih parahnya lagi, Alea merasakan sesuatu yang besar dan keras menusuk pantatnya. Ya ampun, berdosa sekali dirinya. Pasti Davichi sangat marah padanya. Bagaimana ini? Bisa saja pria itu malah menikmatinya. Heh, tidak boleh.Bayangan tentang masalah kemarin masih menganggu pikirannya. Aset atasnya sudah tidak perawan lagi. Dan sekarang, pantatnya juga sudah tidak perawan. Tuhan, Alea ingin reinkarnasi saja.Setelah momen canggung tadi, ia langsung mengucapkan kata maaf dan pergi begitu saja menuju lokasi syuting. Mau taruh dimana mukanya jika berlama-lama bersama Davichi.Pria itu sedang take adegan sekarang. Tubuhnya yang telanjang dada membuat Alea menela
Read more

Bab 16. Tidak Jadi Baik

Ah ternyata negatif thinking itu sudah mendarah daging dengan jiwa dan batin - Alea Zahira____________________"Iiichi inch, aku padamu. Kami setiaaa, terus mendukungmuu""Iiichi inch, aku padamu. Kami setiaaa, terus mendukungmuu"Mereka bisa diam tidak sih? Telinga Alea rasanya ingin pecah sekarang. Dan lagi, lagu apa yang mereka nyanyikan? Kenapa bawa-bawa nama si iblis itu. Sepertinya Alea harus lebih cermat dan teliti mendengarkannya. Entah kenapa ia jadi kepo begini."Iiichi inch, aku padamu. Kami setiaaa, terus mendukungmuu"Ya ampun, Alea ingin guling-guling sekarang. Lagu itu ternyata adalah yel-yel, mungkin bisa dibilang hymne. Duh, kocak sekali. Berarti masyarakat ini adalah fans dari Davichi, begitu?Malam ini Davichi ada syuting di dekat sungai. Entah adegan apa yang akan diambil di lokasi itu, pada malam hari lupa. Jujur, ia sedikit merinding. Untung saja disini ramai. Setidaknya jika ada penampakan, banyak juga yang mel
Read more

Bab 17. Fans Barbar

Tugas seorang fans adalah menyerang para haters - Alea Zahira ____________________ "Jangan kabur lo. Kejaaar" entah berapa jumlah pasukan yang mengejar Alea. Setelah ketahuan menjambaknya, gadis itu langsung kabur. Melihatnya yang lari terbirit-birit membuat tawa Davichi menyembur dengan kencang. "Daaav, tolongin gue" teriakan itu semakin membuatnya tertawa. Bahkan para kru juga tidak bisa menahan tawa melihat Alea diserbu oleh pasukan barbar.  Ya memang, sejak dulu Inch memang terkenal begitu karena terlalu sayang dengan aktornya. Tak hanya itu, jika mereka menemukan bukti bahwa pacar Davichi bukan wanita baik-baik, mereka akan menerror gadis itu hingga dia mau mengakhiri hubungan dengannya. Seram sekali kan? Melihat Alea yang berlari ke arahnya membuatnya melotot. Heh, apa-apaan gadis itu? Jika para Inch tidak bisa mengerem dan menabraknya bagaimana. Astaga, gadis itu benar-benar gila. Dengan seenak jidatnya Alea bersembunyi di
Read more

Bab 18. Jurit Malam

Menahan hajat dan ditemani suasana horor, rasanya ah mantap - Alea Zahira____________________Malam penuh bintang kali ini Davichi habiskan dengan duduk santai di pinggir sungai. Syutingnya sudah selesai sejak setengah jam lalu.Ia menghembuskan nafas pelan. Entah kenapa senyumnya tidak bisa berhenti mengembang. Bayangan tentang kejadian tadi masih terngiang-ngiang di otaknya.Meskipun dirinya sudah 4 kali pacaran, tapi ini adalah pertama kali dalam seumur hidupnya berciuman. Ya benar, ini pertama kalinya. Kalian tidak percaya?Meskipun ia sering memainkan drama romance dan tentu saja banyak adegan kiss, ia selalu menempatkan diri pada angel yang pas agar adegan tersebut terlihat seperti pasangan yang sedang bercumbu mesra.Jika kalian menyebutnya tidak professional, baiklah Davichi mengakui itu. Tapi ia memang tidak mau memberikan ciumannya pada semua gadis. Enak saja, bibirnya ini mahal.Tapi, bisa-bisanya ia memberikan ciuman pert
Read more

Bab 19. Menahan Hawa Nafsu

Yakinlah, otak akan menang jika melawan hawa nafsu. Jadi, tidak ada alasan bagi kaum laki-laki menyalahkan pakaian wanita yang membuat kalian tergoda - Davichi Park____________________Davichi tidak bisa menahan tawa saat merasakan Alea naik ke atas punggungnya. Astaga, ternyata selain barbar, gadis itu juga penakut.Tadi, ia memang sengaja mengarahkan senter hp ke arah kain putih yang tersangkut di pohon. Kain itu bekas syuting tadi dan tertinggal karena kru yang sudah sangat lelah. Alhasil, karena gelap kain itu seolah melayang bak tante kunti.Davichi yang iseng pun mengatakan bahwa itu adalah kuntilanak. Dan hantu itu sedang menuju ke arah mereka. Detik itu juga Alea berteriak histeris dan langsung melompat menaiki tubuhnya."Huwaaah, gue takut Dav. Plis, kita balik ke tenda aja. Gue uda ngga kebelet pipis"Ya ampun, sekarang gantian Davichi yang ingin buang hajat karena capek tertawa. Duh, bisa tidak sih gadis ini dibawa pulang untuk d
Read more

Bab 20. Hari Penuh Kenikmatan

Aku memang pria brengsek, tapi sifat brengsekku tidak menjadi alasan untuk merusak anak orang - Davichi Park____________________Alea menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Davichi. Bukannya bermaksud untuk menggoda. Tapi ia sangat malu, bahkan wajahnya seperti ingin bertukar tempat dengan pantat. Bagaimana tidak, belum cukup kesialannya tadi, ia lagi-lagi sial karena terpeleset kulit pisang. Siapa sih yang buang sampah sembarangan di tempat seindah ini. Laknat sekali.Untung saja Davichi berbaik hati mau menggendongnya. Kan ia jadi enak. Sering-sering saja pria itu berbuat baik seperti ini.Sebenarnya kejadian itu tidak ada apa-apanya dibanding Davichi yang melihat semua asetnya. Duuuh. Salahkan dirinya yang mengulangi kesalahan tidak memakai bra itu. Dasar bodoh."Heh, jangan tidur. Awas lo ya" astaga, kenapa sih iblis ini selalu mengganggunya. Ia kan sedang meratapi nasib."Hm""Bisa agak jauhan ngga? Gue takut khila
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status