Wahai kaum wanita, apa semua golongan kalian suka menjambak saat emosi? - Davichi Park
____________________
Bodoh bodoh bodoh. Bisa-bisanya Alea duduk di pangkuan si iblis itu. Ya ampun, kenapa ceroboh sekali sih dirinya. Kenapa tidak melihat dulu sebelum duduk. Kan ia jadi semakin malu.
Lebih parahnya lagi, Alea merasakan sesuatu yang besar dan keras menusuk pantatnya. Ya ampun, berdosa sekali dirinya. Pasti Davichi sangat marah padanya. Bagaimana ini? Bisa saja pria itu malah menikmatinya. Heh, tidak boleh.
Bayangan tentang masalah kemarin masih menganggu pikirannya. Aset atasnya sudah tidak perawan lagi. Dan sekarang, pantatnya juga sudah tidak perawan. Tuhan, Alea ingin reinkarnasi saja.
Setelah momen canggung tadi, ia langsung mengucapkan kata maaf dan pergi begitu saja menuju lokasi syuting. Mau taruh dimana mukanya jika berlama-lama bersama Davichi.
Pria itu sedang take adegan sekarang. Tubuhnya yang telanjang dada membuat Alea menela
Ah ternyata negatif thinking itu sudah mendarah daging dengan jiwa dan batin - Alea Zahira____________________"Iiichi inch, aku padamu. Kami setiaaa, terus mendukungmuu""Iiichi inch, aku padamu. Kami setiaaa, terus mendukungmuu"Mereka bisa diam tidak sih? Telinga Alea rasanya ingin pecah sekarang. Dan lagi, lagu apa yang mereka nyanyikan? Kenapa bawa-bawa nama si iblis itu. Sepertinya Alea harus lebih cermat dan teliti mendengarkannya. Entah kenapa ia jadi kepo begini."Iiichi inch, aku padamu. Kami setiaaa, terus mendukungmuu"Ya ampun, Alea ingin guling-guling sekarang. Lagu itu ternyata adalah yel-yel, mungkin bisa dibilang hymne. Duh, kocak sekali. Berarti masyarakat ini adalah fans dari Davichi, begitu?Malam ini Davichi ada syuting di dekat sungai. Entah adegan apa yang akan diambil di lokasi itu, pada malam hari lupa. Jujur, ia sedikit merinding. Untung saja disini ramai. Setidaknya jika ada penampakan, banyak juga yang mel
Tugas seorang fans adalah menyerang para haters - Alea Zahira ____________________ "Jangan kabur lo. Kejaaar" entah berapa jumlah pasukan yang mengejar Alea. Setelah ketahuan menjambaknya, gadis itu langsung kabur. Melihatnya yang lari terbirit-birit membuat tawa Davichi menyembur dengan kencang. "Daaav, tolongin gue" teriakan itu semakin membuatnya tertawa. Bahkan para kru juga tidak bisa menahan tawa melihat Alea diserbu oleh pasukan barbar. Ya memang, sejak dulu Inch memang terkenal begitu karena terlalu sayang dengan aktornya. Tak hanya itu, jika mereka menemukan bukti bahwa pacar Davichi bukan wanita baik-baik, mereka akan menerror gadis itu hingga dia mau mengakhiri hubungan dengannya. Seram sekali kan? Melihat Alea yang berlari ke arahnya membuatnya melotot. Heh, apa-apaan gadis itu? Jika para Inch tidak bisa mengerem dan menabraknya bagaimana. Astaga, gadis itu benar-benar gila. Dengan seenak jidatnya Alea bersembunyi di
Menahan hajat dan ditemani suasana horor, rasanya ah mantap - Alea Zahira____________________Malam penuh bintang kali ini Davichi habiskan dengan duduk santai di pinggir sungai. Syutingnya sudah selesai sejak setengah jam lalu.Ia menghembuskan nafas pelan. Entah kenapa senyumnya tidak bisa berhenti mengembang. Bayangan tentang kejadian tadi masih terngiang-ngiang di otaknya.Meskipun dirinya sudah 4 kali pacaran, tapi ini adalah pertama kali dalam seumur hidupnya berciuman. Ya benar, ini pertama kalinya. Kalian tidak percaya?Meskipun ia sering memainkan drama romance dan tentu saja banyak adegan kiss, ia selalu menempatkan diri pada angel yang pas agar adegan tersebut terlihat seperti pasangan yang sedang bercumbu mesra.Jika kalian menyebutnya tidak professional, baiklah Davichi mengakui itu. Tapi ia memang tidak mau memberikan ciumannya pada semua gadis. Enak saja, bibirnya ini mahal.Tapi, bisa-bisanya ia memberikan ciuman pert
Yakinlah, otak akan menang jika melawan hawa nafsu. Jadi, tidak ada alasan bagi kaum laki-laki menyalahkan pakaian wanita yang membuat kalian tergoda - Davichi Park____________________Davichi tidak bisa menahan tawa saat merasakan Alea naik ke atas punggungnya. Astaga, ternyata selain barbar, gadis itu juga penakut.Tadi, ia memang sengaja mengarahkan senter hp ke arah kain putih yang tersangkut di pohon. Kain itu bekas syuting tadi dan tertinggal karena kru yang sudah sangat lelah. Alhasil, karena gelap kain itu seolah melayang bak tante kunti.Davichi yang iseng pun mengatakan bahwa itu adalah kuntilanak. Dan hantu itu sedang menuju ke arah mereka. Detik itu juga Alea berteriak histeris dan langsung melompat menaiki tubuhnya."Huwaaah, gue takut Dav. Plis, kita balik ke tenda aja. Gue uda ngga kebelet pipis"Ya ampun, sekarang gantian Davichi yang ingin buang hajat karena capek tertawa. Duh, bisa tidak sih gadis ini dibawa pulang untuk d
Aku memang pria brengsek, tapi sifat brengsekku tidak menjadi alasan untuk merusak anak orang - Davichi Park____________________Alea menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Davichi. Bukannya bermaksud untuk menggoda. Tapi ia sangat malu, bahkan wajahnya seperti ingin bertukar tempat dengan pantat.Bagaimana tidak, belum cukup kesialannya tadi, ia lagi-lagi sial karena terpeleset kulit pisang. Siapa sih yang buang sampah sembarangan di tempat seindah ini. Laknat sekali.Untung saja Davichi berbaik hati mau menggendongnya. Kan ia jadi enak. Sering-sering saja pria itu berbuat baik seperti ini.Sebenarnya kejadian itu tidak ada apa-apanya dibanding Davichi yang melihat semua asetnya. Duuuh. Salahkan dirinya yang mengulangi kesalahan tidak memakai bra itu. Dasar bodoh."Heh, jangan tidur. Awas lo ya" astaga, kenapa sih iblis ini selalu mengganggunya. Ia kan sedang meratapi nasib."Hm""Bisa agak jauhan ngga? Gue takut khila
Jangan salahkan pria jika kau juga menikmati, dasar bodoh - Alea Zahira____________________Alea menggeliatkan badannya. Entah kenapa perut dan kakinya terasa sangat berat. Ia juga merasakan kehangatan yang luar biasa. Alea hampir tertidur lagi jika tidak mengingat tugasnya untuk menjadi babu di hari terakhir ini.Senyumnya langsung mengembang begitu mengingat hal itu. Setelah tugasnya berakhir, Davichi akan memberikan kontrak kerja sama yang telah dia tanda tangani. Ah senangnya. Ia akan naik gaji, naik gaji, lalalalala.Baiklah, sudah cukup merasakan kebahagiaan ini. Ia harus segera bangun dan mandi kemudian menyiapkan semua keperluan si iblis.Alea hampir menjerit melihat kulit putih bersih di hadapannya. Astaga apa ini? Saat mendengok ke atas, ia langsung mendelik melihat wajah Davichi yang masih tertidur pulas.Oh god, bagaimana bisa ia tertidur di pelukan si iblis. Lebih parahnya, pria itu shirtless dan hanya memakai celana pendek. Ya
Jangan bersedih jika tidak memiliki jiwa seni, nanti ada saatnya bakat itu muncul dengan sendirinya - Davichi Park____________________Wawancara dengan JI tv berjalan dengan lancar. Bahkan dengan gayanya, Davichi menegaskan bahwa ia tidak ada hubungan apapun dengan Angela. Wanita ular itu hanya mantan, dan ia tidak akan kembali padanya.Melihat Inch yang bejibun membuatnya tersenyum. Ia pun menghampiri mereka sekadar untuk mengambil kado dan foto bersama.Davichi hampir menyemburkan tawa melihat di kejauhan Alea yang memakai scarf di lehernya. Buat apa ditutupi segala, padahal cupang karyanya sangat indah.Ia pun menghampirinya dan duduk di kursi sebelah Alea. Gadis itu sedang asyik menonton drama. Karena penasaran, ia mengintip drama itu. Senyumnya langsung mengembang saat mengetahui bahwa gadis itu menonton drama between us, dimana Davichi menjadi main actor."Jauhar disitu ganteng banget kan?" Tanya Davichi menggoda. Ia penasaran bagaima
Kalian tau rasanya, sudah bekerja keras tapi dibohongi? Itu seperti jantung yang ditusuk dengan pisau kue secara perlahan - Alea Zahira____________________"Lo mau bukti?"Heh, apa dia bilang? Bukti? Bukti apa Tuhan. Kenapa pria itu jadi gendeng plus sinting begini. Setelah mengaku bahwa ini cupang karyanya, pria itu dengan kurang ajarnya juga menawarkan sebuah bukti. Memangnya ia ini apa?Alea memicingkan mata ke arah Davichi yang masih sibuk tertawa. Lihat saja, bahkan air matanya sudah menetes. Ia yang kesal pun hanya bisa menghembuskan nafas pelan."Cih, mana mungkin. Kamu aja ngga pernah tuh cium aku. Apalagi sampe bikin kissmark"Lagi-lagi mata Alea melotot. Frontal sekali ucapan iblis betina itu. Ia tidak peduli wanita itu dapat kissmark atau tidak. Yang jadi masalah sekarang adalah semua pasang mata sedang melihat ke arah mereka karena ucapan Angela yang bak toak.Dan sekarang, cupang karya si sinting Davichi sudah di ekspos
Fans mencerminkan idolanya, benar kan? - Alea Zahira____________________"Apalagi sekarang? Ngga cukup buat para Inch cemburu gara-gara kamu deket dengan cewek ngga jelas ini?" Tanya Farah dengan wajah bersungut-sungut."Kamu salah paham. Aku cuma nolongin Alea yang mau ke kamar mandi.""Bohong. Nyatanya kalian malah tindih-tindihan di lantai!!!"Uhuk uhukAlea sampai tersedak ludahnya sendiri. Ucapan Farah, ketua fans club Davichi itu sungguh membuatnya sakit kepala. Dia bilang apa tadi? Tindih-tindihan?Oh god. Bukan mau Alea jatuh menimpa pria itu. Salahkan saja Davichi yang berinisiatif menolongnya. Jadi begini kan sekarang? Belum selesai satu masalah, tapi pria itu menambah kesalahpahaman lagi.Susah memang jika menjadi cecunguk pria menyebalkan macam Davichi."Uda mbak. Jangan memperkeruh suasana. Mbak Alea lagi sakit, jadi biarin dia istirahat." Timpal Dimas berusaha melerai."Ya ngga bisa gitu dong. Gue juga butuh penjelasan Dim. Mbak Ais mana sih? Padahal dia loh yang nyuruh
Siapa yang pernah menolong orang, tapi malah terkena getah? Angkat tangan - Davichi Park____________________Suasana fans meeting kali ini sangatlah berbeda dari yang dulu-dulu. Biasanya para Inch akan menyambutnya dengan hyme yang tak henti-hentinya dialunkan.Namun sekarang, beberapa inch sedang memberikan laporan di kantor polisi karena kejadian tadi. Termasuk Farah yang merupakan ketua fans club nya.Tragedi penganiayaan Alea tadi benar-benar membuatnya syok. Ia tidak menyangka bahwa para Inch bisa mengeroyok gadis itu dengan sadis. Ia dengar dari mbak Ais bahwa gadis itu sampai dilarikan ke rumah sakit.Karena kejadian itu, pihak mall pun langsung memanggil para polisi untuk mengkondusifkan kondisi disana. Bahkan kini ia dijaga ketat karena tadi ada haters yang berusaha mencelakainya.Setelah acara penandatanganan dan foto bareng selesai, Davichi langsung meminta pada Dimas untuk membawanya ke rumah sakit dimana Alea dirawat. Juj
Mengagumi seseorang memang boleh, tapi jangan terlalu terobsesi sampai fanatik. Karena sesuatu itu baik dalam kadar yang cukup - Alea Zahira____________________Fans meeting yang di adakan di Elle Mall kali ini sangatlah meriah. Tidak seperti fans meeting biasanya, sebab di mall tersebut juga sedang mengadakan promo khusus untuk para Inch yang sudah meluangkan waktu berdesak-desakan demi bertemu dengan idola mereka.Saking meriahnya, Alea yang tadi mengekori Dimas kini telah terpisah dan tak tau arah jalan pulang. Iya benar. Ia terjebak di antara lautan manusia yang histeris karena idola yang ditunggu-tunggu telah datang. Oh god, sepertinya nasibnya lebih miris daripada kucing liar di jalanan, Hiks."Al, Aleaaaa. Kamu dimana Al?""Disini, disini" Alea mengangkat tangannya ke udara. Entah siapa yang mencarinya itu, ia hanya ingin segera diselamatkan.Melihat Ais yang menyuruh para Inch untuk memberi ruang untuknya, membuat Alea bernafa
Jangan menyimpulkan sesuatu hanya dari apa yang kau lihat - Davichi Park____________________Setelah 2 bulan bergelung menjadi stylist di drama Kill Me Now membuat Alea lupa bahwa pekerjaan itu hanya bersifat sementara. Sebenarnya ia bisa ikut dengan staff disana, tapi mereka juga sedang tidak ada job. Hanya beberapa staff yang memang memiliki pekerjaan tetap di agency.Alea menatap jenuh laptopnya yang tidak menampilkan satupun lowongan saat ia mencari dengan kata kunci fashion stylist atau stylist. Duh, bisa-bisa ilmunya hilang karena kebanyakan menganggur. Ehm, apa ia meminta bantuan saja pada Alvin? Sepertinya itu ide bagus.Memakai baju kasual dengan rambut kuncir kuda membuatnya bak gadis yang habis mandi. Padahal menyentuh air saja tidak. Ia hanya berganti pakaian dan sedikit merapikan penampilan agar tidak terlihat kucel.Ia melangkahkan kakinya menuju Happy Apartement. Senyumnya langsung terbit saat bertemu dengan para satpam. Satpam disi
Salah satu kata terindah adalah ucapan terima kasih yang tulus - Davichi Park____________________Alea ingin menangis rasanya. Bagaimana bisa ia yang merupakan fashion stylist beralih profesi menjadi pemain pengganti. Ya sebenarnya ia senang sih sekali-kali bisa turut andil dalam sebuah drama, tapi kenapa harus akting bersama iblis itu."Pak, saya ngga ada bakat akting, sumpah" ucap Alea memohon."Saya ngga suruh kamu akting. Cuma adu mata aja sama Davichi""Kenapa harus saya pak?""Mata kamu mirip sama Vio, dan untuk rambut, tolong staff dibenerin dulu"Melihat salah satu staff yang menariknya ke suatu tempat membuat Alea panik. Heh, apa-apaan ini? Ia kan belum mengatakan setuju. Oh god, tolong bantu hamba.Alea hanya pasrah saat rambutnya disemprot dengan cairan, entahlah ia tidak tau. Yang pasti tubuhnya sedang tremor karena panik. Mana ia kebelet kencing. Duuh, kandung kemihnya memang tidak bisa di ajak kompromi."D
Makna takdir di hidupku adalah sesuatu yang muncul saat berhenti untuk berusaha - Davichi Park____________________"Banguuuuun. Ya ampun, kebo banget sih"Davichi semakin merapatkan selimut mendengar teriakan Dimas yang memekakkan telinga. Kenapa sih pria itu selalu menganggu tidurnya? Ia tidak liat apa matanya yang masih menghitam karena kurang tidur.Semalam ia baru sampai di apartemen pukul 1 pagi karena ada rapat dadakan yang di adakan oleh Agency. Dan saat perjalanan pulang juga ada problem yang menyebabkan jalanan menjadi macet.Alhasil, pagi ini ia benar-benar masih mengantuk. Ditambah dengan suhu yang dingin membuatnya semakin enggan untuk turun dari kasur."Dav, bangun. Lo ngga lupa kan ada syuting jam 8? Ini uda jam 7 bego. Buru bangun. Apa mau gue mandiin disini?""Ok ok gue bangun" ucap Davichi ogah-ogahan sambil bangkit dari tidurnya.Lihat saja kelaukan asistennya itu, kurang ajar sekali kan. Dan lagi, asisten ma
Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jadi, jangan patah semangat untuk mencari pekerjaan. Fighting! - Alea Zahira____________________HiksHuwaaaaahAir mata Alea kini sudah mengering. Ia seperti tidak memiliki tujuan hidup. Tubuhnya bahkan seperti gembel karena hanya mandi sehari sekali.Hobi Alea sekarang sudah berubah menjadi rebahan. Bagaimana tidak, 1 bulan ini ia habiskan di atas kasur sambil menunggu panggilan kerja.Ia sudah mengirim surat lamaran ke berbagai perusahaan, mulai dari fashion, periklanan, bahkan ia sampai mencoba melamar di pabrik kain. Tapi apa? Tidak ada satupun panggilan untuk interview. Miris sekali hidupnya.Alea harus segera mendapatkan pekerjaan. Sewa kosnya hanya tinggal satu bulan. Jika ia diusir, dimana ia harus tinggal. Mana barang-barangnya segunung. Ya kali jadi gelandangan sambil membawa banyak barang seperti ini. Duuuh.Sebenarnya Alvin sudah menawari Alea untuk tinggal di apartemennya. Tap
Jika mencium gadis yang bukan siapa-siapa, apa masuk ke dalam kejahatan? Atau hanya khilaf? - Davichi Park____________________Davichi mengernyitkan dahi bingung. Ia sudah mencoba menghubungi Alea, tapi tidak ada satupun panggilan yang dia jawab. Bahkan pesan yang ia kirim hanya di read oleh gadis itu. Ada apa dengannya?Apa jangan-jangan Alea marah karena dirinya yang sudah mencium bibirnya seenaknya. Ya ampun, ia lupa tidak meminta maaf. Tapi sebagai balasan, ia sudah memberikan tanda tangan kontrak. Jadi seharusnya gadis itu sudah memaafkannya, iya kan?Pagi ini Davichi kembali ke kota karena ada pemotretan untuk cover majalah. Ia sudah berangkat dari jam 5 tadi. Duh, untung saja semalam ia cukup tidur. Ia tidak mau sampai drop saat pengambilan gambar nanti.Karena pemotretannya yang diundur menjadi siang, Dimas pun mengantarkan Davichi ke apartemen. Ini baru jam 8, jadi ia akan membiarkan aktornya untuk beristirahat.Dengan lemas, Davic
Kalian tau rasanya, sudah bekerja keras tapi dibohongi? Itu seperti jantung yang ditusuk dengan pisau kue secara perlahan - Alea Zahira____________________"Lo mau bukti?"Heh, apa dia bilang? Bukti? Bukti apa Tuhan. Kenapa pria itu jadi gendeng plus sinting begini. Setelah mengaku bahwa ini cupang karyanya, pria itu dengan kurang ajarnya juga menawarkan sebuah bukti. Memangnya ia ini apa?Alea memicingkan mata ke arah Davichi yang masih sibuk tertawa. Lihat saja, bahkan air matanya sudah menetes. Ia yang kesal pun hanya bisa menghembuskan nafas pelan."Cih, mana mungkin. Kamu aja ngga pernah tuh cium aku. Apalagi sampe bikin kissmark"Lagi-lagi mata Alea melotot. Frontal sekali ucapan iblis betina itu. Ia tidak peduli wanita itu dapat kissmark atau tidak. Yang jadi masalah sekarang adalah semua pasang mata sedang melihat ke arah mereka karena ucapan Angela yang bak toak.Dan sekarang, cupang karya si sinting Davichi sudah di ekspos