All Chapters of Satu Kampus Bersama Pacar: Chapter 71 - Chapter 80
83 Chapters
Makanan yang Membingungkan
Mereka berdua sama-sama bingung ingin ke mana dan tiba-tiba Riski punya ide untuk makan di restoran saja.“Mending kita makan di restoran aja gimana sayang ?”“Memang kamu laper sayang ?”“Lumayan sih sayang kau ngga kamu ?”“Boleh deh sayang yuu kita cari restorannya dulu ya.” Riski dan Maira mencari restoran yang berada di dekat wilayahnya. Beberapa lama mereka berdua mencari restoran, akhirnya mereka berhasil menemukannya dan mereka pun langsung mengarahkan motornya ke parkiran. Setelah berada di parkiran, Riski dan Maira turun dari motornya dan masuk ke dalam restoran tersebut. Di saat sudah berada di dalam restorannya, mereka berdua duduk di salah satu tempat makannya lalu memanggil pelayannya untuk datang ke sini.“Mba mba,” teriak Riski yang memanggil pelayannya.Pelayannya pun langsung datang di saat dirinya dipanggil oleh Riski.“Iya mas mau pesan apa ?”
Read more
Menunggu Wanita
“Oh gitu kirain ibu kamu itu lagi berantem sama Riski makannya kamu pulang sama Farel terus murung di kamar,” kata ibu yang memikirkan itu.“Ngga ko Bu ngga berantem ada urusan aja Riskinya makannya sama Farel, terus kalau Maira murung di kamar itu Maira capek Bu tidur di sana juga ngga begitu nyenyay,” Maira berbohong kepada ibunya agar ibunya tidak tahu masalah dirinya karena takut apabila ibunya tahu bisa marah-marah kepada Riski.Berapa lama kemudian Maira sudah selesai makannya, lalu ia pun minum terlebih dahulu dan pergi ke kamar untuk beristirahat kembali. Sementara itu Riski yang masih belum bisa tidur, ia menonton televisi terlebih dahulu. Tetapi lama-kelamaan Riski mulai mengantuk, dia pun memilih untuk tidur sekarang saja. Pada besok hari Riski yang terbangun dari tempat tidurnya ia langsung mandi terlebih dahulu namun sebelum mandi dirinya harus mengambil handuk terlebih dahulu selesainya mengambil handuk ia pergi ke kamar mandinya u
Read more
Saling Memaafkan
Maira langsung berjalan ke kamar untuk mengambil tasnya terlebih dahulu lalu dirinya langsung keluar dari rumahnya tersebut dan berjalan ke arah depan perumahannya untuk menaiki ojek. Di saat sudah berada di depan perumahannya, tiba-tiba ada Farel yang menghampirinya dan mengajaknya bareng ke kampus.“Maira bareng sama gua yu ke kampusnya,” ajak Farel yang tiba-tiba datang dan berhenti persis di depan Maira.Maira yang ditawarin bareng oleh Farel menolak karena merasa tidak enak.“Ngga Rel makasih gua sendiri aja naik ojek,” kata Maira yang mencoba berjalan meninggalkan Farel tetapi tangannya ditarik oleh Farel. Farel memaksa Maira untuk bareng bersamanya karena Farel sengaja melewati depan perumahan Maira karena cuman ingin menjemput Maira.“Udah ayo bareng aja sama gua ngga apa-apa kok, sayang loh uang nya kalau naik angkot atau ojek gitu.”Maira yang di paksa untuk bareng dengan Farel dirinya langsung menuruti
Read more
Berubah Seketika
Sesampainya di taman mereka berdua mengobrol tentang kejadian yang berada di tempat kemah tersebut. “Sayang sayang, ku kemaren kaget tau pas kamu tiba-tiba marah ke aku sampe bingung sendiri aku,” kata Riski kepada Maira sambil duduk berduaan di taman. “Maaf yah sayang, abis aku lihat kamu kaya gimana gitu jadi aku cemburu banget sama kamu udah gitu aku lupa lagi nanya ke yang ngirimnya itu,,” kata Maira yang merasa kesal dengan Kejari kemarin tetapi untung saja dia hanya salah paham. “Ngga papa ko sayang wajarlah kamu cemburu, aku masih penasaran siapa yang kirim foto itu sayang,” ucap Riski yang benar-benar penasaran dengan itu karena pasti ada hubungannya dengan masalah kemarin-kemarin. “Sama aku juga masih bingung banget tau sayang. Sementara itu Farel yang sudah keluar dari ruangan ia mencoba pergi ke taman karena menurut nya Maira jika masih marah dirinya butuh ketenangan dalam dirinya jadi Farel harus membuat Maira merasa nyaman dengan.
Read more
Membeli Sepatu Baru
“Ibu masak apa Bu ?” Maira yang melihat ada ayam yang belum diapa-apakan. “Ini ibu masak ayam krispy makannya kamu lanjutin bikin tepung krispynya ibu mau nyiapin buat ngegorengnya dulu.” “Iya Bu sini, kok tumben Bu masak ayam krispy,” ucap Rani sambil membuat tepung krispynya. “Sekali-kali nak mumpung ada uang.” “Enak banget tuh bu jadi pengen cepat-cepat Maira makan ayam krispynya.” “Sabar sayang, Alhamdulillah nak kan ayah kamu juga baru gajian jadi kali-kali ibu masak yang enak.” Maira pun melanjutkan kembali membantu ibunya tanpa banyak tanya. Beberapa menit kemudian, makanannya pun sudah jadi. Maira langsung mencoba ayam krispynya yang dibuatkan oleh ibunya. “Hmmm enak banget Bu ayam krispynya krauk krauk gitu,” ucap Maira sambil memakan krispy dari ayamnya. “Bagus dong nak berarti kita berhasil bikinnya ayo pakai nasi makannya jangan ditambul gitu.” “Siap ibu ini Maira ambil nasinya.” Maira pun la
Read more
Membayar 20 Juta
“Ayah ini kartu ATMnya, ibu belum selesai yah,” ucap Riski sambil memberikan kartu ATMnya kepada ayahnya itu. “Kamu beli sepatu yang mana nak, iya nih lama banget ibu kamu belanjanya udah setengah jam lebih loh,” kata ayah yang melihatkan jam kepada anaknya itu. “Iya udah kita duduk dulu aja yu yah di sana mumpung lagi sepi.” Riski dan ayah langsung ke tempat duduk untuk menunggu ibunya di situ. Baru saja mereka duduk di dalam mall, ibu sudah selesai dan menghampiri anak beserta suaminya yang sedang duduk. “Udah nih Bu ?” “Udaj yah, yuk kita makan dulu aja sebelum keburu malam banget,” ajak ibu untuk makan terlebih dahulu karena waktu juga sudah menunjukkan pukul 19.45. “Ayo Bu ayah Riski juga lapar nih.” Orang tua Riski menggandeng anaknya dan pergi ke McD yang berada di dalam mall tersebut untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang. Setelah sampai tempat makannya, ternyata sangat ramai sekali. Untung saja masih ada beberapa t
Read more
Datang Terlambat
Setelah itu Riski dan Maira yang habis menyuruh orang, mereka berdua langsung meninggalkan tamannya dan pergi ke tempat ruangannya karena kebetulan sebentar lagi mata kuliah selanjutnya akan segera dimulai. Sesampainya di ruangan Riski dan Maira yang baru sampai langsung duduk bersama di bangkunya lalu mengobrol kembali sambil menunggu dosennya yang belum datang ke ruangannya. Riski pun langsung memberikan nomor rekeningnya kepada ayahnya itu agar ayahnya bisa mentransfer sekarang juga. Ayah yang melihat nomor rekeningnya langsung mentransfer senilai 20 juta kepada toko PS 5 yang Riski beli. Setelah mentransfer, ayah pun langsung berangkat ke kantor secara buru-buru karena ada meeting pagi iin. Akhirnya Farel pun memilih untuk menguping percakapannya saja. Farel yang mengupingnya ia jadi tahu kalau Riski dan Maira sedang mencari tau dalang dibalik semua permasalahan ini, Farel langsung pergi dari tempat taman takut ketahuan dengan Riski dan Maira. Riski yang melihat ayahnya sudah be
Read more
Semoga Berhasil
“Iya pak kenapa ? Ada masalah apa pak sama anak ini ?” tanya dosen BK kepada pak satpamnya. “Ini Bu dia telat masuk sekolahnya dia datang sekitar 7.15 jadi pagar udah saya tutup,” ucap pak satpam sekolah Maira yang berusaha menjelaskan. “Oh iya udah makasih banyak pak, bapak kembali lagi aja ke pos biar saya yang ndosens anak ini.” “Siap bu.” Lalu pak satpam sekolah Maira kembali lagi ke gerbang sekolah sambil memindahkan motor Maira ke parkiran. Maira yang sedang berada di ruang BK, dia pun keringat dingin dan langsung ditanya oleh dosen BKnya. “Kamu ruangan berapa ?” tanya dosen BK kepada Maira, untung saja Maira ditanya oleh dosen yang baik hati. “Saya ruangan 7 Bu,” jawab Maira yang menunduk karena takut apalagi Maira baru pertama kali masuk BK. “Oh pantas saja saya baru lihat muka kamu,” ucap dosen BK Maira yang sambil menulis sesuatu di dalam buku besar. “Iya bu.” “Nama kamu siapa terus kenapa bisa telat b
Read more
Mengandalkan Teman
“Aduh gua belum belajar lagi bro gimana yah,” ucap Riski kepada teman sebangkunya karena dia panik belum belajar.“Sama gua juga bro kan Miss aja ngadain kuisnya dadakan gimana kita mau belajar,” ucap teman sebangkunya Riski yang merasa bingung juga harus bagaimana mengerjakan soal kuisnya.“Iya udah deh gua pasrah aja mana gua kaga ngerti bahasa Inggris.”“Jangan pasrah bro nanti kita kerja sama aja ya biar gampang.”“Oke bro.”Riski dan temannya pun mengumpulkan buku tulisnya di meja dosen. Setelah bukunya sudah terkumpul semua, dosen Riski langsung membagikan kertas kuisnya kepada semua muridnya. Riski merasa deg-degan karena dia takut tidak bisa terisi soalnya walaupun temannya mengajak bekerja sama.Setelah Riski mendapatkan kertas soalnya, Riski dan temannya berkerja sama. Untung saja teman sebangkunya Riski dia pintar berbahasa inggris. Di saat Riski sedang mengerjakan soalny
Read more
Berdebat Di Jalanan
Mereka berdua langsung mabar pubg di dalam ruangannya tanpa mengajak teman-teman yang lainnya. Di saat Riski dan Doni masih mabar, tiba-tiba bel pun berbunyi.“Gimana bro udah bel nih,” kata Riski yang masih saja memainkan games pubgnya.“Udahin dulu aja bro lagian bukan rank ini jadi tenang aja.”“Oh iya ya, iya udah deh gua keluar aja dari gamesnya.”Lalu mereka berdua menyudahinya mabarnya dan Doni kembali lagi ke tempat duduknya sendiri karena takut dosennya datang. Tidak lama kemudian, dosen Riski pun masuk sekalian diikuti mahasiswa dari ruangan lain yang membantu dosennya membawakan paket. Dosen Riski langsung menyuruh salah satu muridnya untuk membagikan buku paketnya satu-satu dan setelah itu mata kuliah langsung dimulai. Di mata kuliah terkahir ini Riski mendapatkan mata kuliah daerah. Riski pun langsung fokus ke mata kuliahnya walaupun udaranya sangat panas sekali.Dosen penggantinya pun langsung memul
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status