Home / Romansa / Kita Hanya Menikah / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Kita Hanya Menikah: Chapter 61 - Chapter 70

91 Chapters

Ke Pesta Atau Ke Kamar?

"Perempuan? Siapa...?" "Apa kau benar-benar tidak tau?"Elisa langsung bungkam, menerka siapa kira-kira pelakunya. Yang ia tau hanya satu perempuan yang belakangan selalu menjadi saingannya.Tapi, apa mungkin dia akan seberani itu?"Maksudmu, Alina? Tapi, dia...?""Terserah! Percaya atau tidak, itu urusanmu." Potong Alex cepat, lelaki berwajah serius itu lalu melajukan mobilnya, meninggalkan area taman yang semakin ramai pengunjung. *****Sedangkan di kantor, Roy begitu heran saat keluar dari ruangannya sendiri. Pas di depan pintu, banyak sekali bekas ceceran kue yang sedang di bersihkam oleh salah satu pegawai kebersihan. Alina terlihat berkacak pinggang sambil terus meneriakinya agar cepat selesai."Cepat! Membersihkan seperti ini saja kenapa lama sekali?" Perempuan itu sudah seperti penguasa, tak jarang jika banyak pegawai yang tidak suka semenjak kehadiran Alina di kantor.Sementara OB itu hanya m
last updateLast Updated : 2022-01-14
Read more

Pesta

Malam pesta telah tiba.Elisa sudah bersiap dengan penampilannya di depan cermin. Memeriksanya sekali lagi, lalu menarik sudut bibirnya saat melihat wajahnya yang cantik dan anggun.Airin puas dengan hasil karyanya kali ini. Meski ia sedikit bar-bar, tapi kemampuannya untuk merias tak kalah hebat dari Elisa yang setiap harinya selalu tampil feminim. Kedua wanita itu berjalan beriringan menuju mobil yang akan membawa mereka ke tempat pesta.Dalam perjalan Elisa terus menggerutu, pasalnya Roy tidak datang untuk menjemputnya di rumah, melainkan menyuruh Pak Kasim yang mengantarnya ke tempat pesta itu. Lelaki macam apa, yang tega membiarkan istrinya berangkat sendiri?Meski kesal, Elisa tetap memaksakan diri untuk datang. Dia tidak ingin memberikan kesempatan pada perempuan itu untuk lebih dekat dengan suaminya, apalagi kemarin Alina sudah terang-terangan mengatakan kalau dirinya akan membuat rumah tangganya hancur. Ballroom hotel tempat
last updateLast Updated : 2022-01-15
Read more

Hampir Ketahuan

Prangg!Prangg!Prangg!Alina melempar apapun yang ada di kamarnya hingga hancur berantakan. Sekali lagi, ia meraih high hells yang ia pakai lalu melemparkannya ke arah cermin.Pranggg!Seketika cermin itu hancur berkeping-keping."Keterlaluan kamu, Roy! Keterlaluan!" Ia kembali menghancurkan semua benda yang berada di atas meja rias, hingga tak tersisa satupun."Wanita sialan! Breng***!"Alina terus memaki, meluapkan emosinya yang sudah meledak. Hingga tanpa sadar, make up yang ia kenakan juga berantakan."Aku membencimu!" teriakannya memenuhi langit-langit kamar."Huhhh..huhhh." Napasnya kian memburu diiringi isak tangis yang selanjutnya terdengar.Sekarang ia tengah hancur, sangat hancur. Merasa kalah dari Elisa. Padahal ia sudah menyusun rencana ini sangat matang.Tapi, ia gagal. Bahkan Roy kini kembali dekat dengan istrinya.Apanya yang salah? Dasar aneh..."Aku akan menghancurkanmu!" maki
last updateLast Updated : 2022-01-17
Read more

Mengganggu saja!

Mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat di depan halaman luas Keluarga Andreas. Roy melirik ke samping, melihat Elisa yang tengah terlelap di sebelahnya. Sejak perjalanan tadi, keduanya sama sekali tidak berbicara sedikitpun. Roy hanya fokus mengemudi, sedangkan Elisa bingung, harus memulai percakapan dari mana. Akhirnya mereka sama-sama bungkam dengan perasaannya masing-masing, hingga Elisa terlelap tanpa sadar.Mau sampai kapan dia tertidur...Melirik sekali lagi, pandangan Roy berhenti pada benda kenyal berwarna merah muda. Laki-laki itu menelan salivanya gugup, entah kenapa tiba-tiba pikirannya melayang, membayangkan....? Ah, tidak! Dia harus menepis semua pikiran buruk itu. Bagimanapun wanita yang tengah terlelap di sampingnya kini telah membangun tembok pembatas yang amat tinggi. Roy tidak ingin kecewa untuk yang kesekian kalinya. Lagi-lagi dia harus sadar diri, seperti apa pernikahannya selama ini."El, bangun." Roy menggucang tubuh Elisa pelan, selanju
last updateLast Updated : 2022-01-18
Read more

Bimbang

Roy melajukan mobilnya dengan perasaan yang teramat kesal. Dalam perjalanan pulang, lelaki itu berulang kali mengumpat dan memukul setir kemudinya sendiri setelah gagal mencium Elisa, karena Pak Kasim yang tiba-tiba datang dan mengetuk kaca mobil."Maaf, Tuan_....?" Pak Kasim merasa tidak enak telah mengganggu momen romantis kedua majikannya. Tapi, pria paruh baya itu hanya ingin menyampaikan bahwa perempuan yang tadi dia antarkan sudah sampai di tempat tujuan dengan selamat. Sadar melihat kedua tuannya hanya diam, Pak Kasim buru-buru pamit untuk segera pergi."Kak, aku masuk dulu." Setelahnya, Elisa langsung membuka pintu mobil, wanita itu berlalu begitu saja menuju pintu utama.Roy hanya bisa memandang punggung Elisa yang perlahan menjauh dan menghilang di balik pintu.   Tiba di parkiran apartemen, Roy memarkir mobilnya di tempat biasa. Lelaki itu berjalam gontai memasuki pintu kamar yang ada di lantai delapan, te
last updateLast Updated : 2022-01-20
Read more

Kepulangan Airin

Airin sama sekali tak menghiraukan ucapa Nana. Gadis itu memilih bergegas menuju kamar yang terletak di belakang cafe dan mengambil tas hitam yang tergeletak di atas meja. Kamar berukuran tiga kali dua meter, dengan cat berwarna putih pudar menjadi tempat persembunyiannya selama ini. Meski sempit, tapi itu lebih baik menurut Airin, daripada dia harus kembali ke rumah dan menerima perjodohan dari kedua orang tuanya."Airin...!" teriakan Nana membuat gadis itu berhenti sejenak, menaham pintu taksi yang sudah sempat dia buka, lalu mencari ke arah sumber suara."Beneran? Kamu mau pulang sekarang?" Nana merasa tidak enak karena sudah membuat gadis itu harus terburu-buru meninggalkan cafe miliknya.Airin hanya mengangguk. Dengan wajah yang terlihat di tekuk, gadis itu meminta pada sang supir untuk segera melajukan mobilnya.Nana hanya diam sembari terus menatap kepergian Airin hingga di telan gelapnya malam. Sebenarnya, dia sama sekali tidak keberatan Airin bek
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

Gadis Gila

Tidak! Ini pasti hanya kebetulan. Lagian nama seperti dia 'kan banyak. Airin menggeleng, meyakinkan pada dirinya sendiri bahwa apa yang tengah di pikirkan hanyalah sebuah kebetulan. Gadis itu bangkit, lantas berjalan menuju lantai atas. Pada akhirnya Airin harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Namun, sebelum memutuskan untuk kembali ke rumah, gadis itu sempat meminta pada sang Ayah agar mengijinkannya bekerja di cafe sampai akhir bulan. Selain ingin berterima kasih pada Nana karena sudah memberinya pekerjaan dan tempat tinggal, Airin juga merasa tidak enak jika harus meninggalkan tanggung jawabnya begitu saja.Pak Bagas menyetujui. Tapi dengan syarat, Airin tidak boleh lagi kabur atau berbuat hal yang macam-macam. Jika itu terjadi, maka cafe Nana yang akan menerima akibatnya. Bukan tanpa alasan ayah Airin sampai mengancam, pria paruh baya itu terlalu takut jika anak gadis satu-satunya benar-benar pergi dan mengambil jalan yang salah."Oke. Mul
last updateLast Updated : 2022-01-24
Read more

Kejadian Memalukan

Semua orang yang menyaksikan satu-persatu bubar saat Nana memberi komando. Takut di pecat? Mungkin. Apalagi kedudukan gadis itu sebagai Manager cafe, sekaligus anak dari pemilik tempat mereka bekerja. Dan mau tidak mau mereka hanya bisa saling berbisik satu sama lain di belakang. Airin melangkah gontai ke belakang, mencari tempat persembunyian sementara dari orang-orang yang tadi memergokinya. Bukan takut jadi gunjingan. Tapi, gadis itu tengah menetralkan detak jantungnya yang sejak tadi ingin meledak. "Astaga, ada apa dengan jantungku? Dia 'kan cuma orang asing, kenapa bisa berdebar seperti ini?" Menyandarkan tubuhnya ke dinding, gadis itu mengingat kembali sketsa wajah laki-laki yang tadi terjatuh bersamanya. Mata tajam, hidung mancung, serta rahang tegas seakan memukau dirinya sejenak. Airin juga menyadari jika lelaki itu juga tadi memperhatikannya. Hingga pintu terbuka dengan keras, memaksa dirinya harus cepat-cepat bangkit dari posisi y
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

Menyelamatkan

Malam menyapa, Alex mengendarai mobil dengan santai. Menyusuri jalanan kota yang sedikit lengang, lelaki itu melirik jam di pergelangan tangan, menunjuk pukul sepuluh malam. Alex terlihat lega karena meeting berjalan dengan lancar. Lelaki itu tersenyum sumringah, mengingat proyek besar baru saja dia dapatkan. Alex kembali fokus ke kemudi. Melintasi sebuah jalanan yang sedikit sepi, lelaki itu melihat keributan dari arah depan. Tampaknya seorang supir taksi dan dua orang berkendara sepeda motor sedang bertikai. Alex menepikan mobilnya sejenak, mengamati dari jarak yang lumayan jauh."Cepat, serahkan semua barang berharga milikmu!" teriak seoarng pria berwajah sangar. "Maaf, Tuan? Tapi, saya tidak punya barang berharga apapun." Supir taksi terlihat ketakutan. Tadinya dia tidak ingin turun, tapi mereka terus berteriak dan menghalangi jalannya. "Alahhh, aku tidak percaya. Cepat! Serahkan! Atau...?" seorang lagi mengarahkan pisau persis di
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

Alex heran

Alex sudah kembali ke mobil. Lelaki itu diam sejenak, mengatur deru napasnya yang masih tidak beraturan. Mengamati taksi di depan sana yang masih belum bergerak. Alex begitu heran, padahal tadi sang supir sudah berpamitan padanya, ingin segera mengantar gadis yang tadi hampir di lecehkan oleh kedua begal itu. Namun, sudah lebih dari sepuluh menit, lelaki itu malah melihat keduanya keluar dari dalam taksi tersebut."Pak, bagaimana ini?" Airin kebingungan, dengan penampilannya yang seperti ini, tidak mungkin untuknya mencari kendaraan lain. Sedangkan malam sudah mulai larut, ponsel yang dia bawa pun sudah lowbet sejak tadi."Maaf, Nona. Saya akan mencarikan taksi lain untuk Anda." Pak Supir menyesal, karena tidak bisa mengantarkan gadis itu sampai tujuan."Tapi, apa masih ada kendaraan lain yang lewat?"Sang supir diam, mengamati jam di pergelangan tangannya. Lalu dia sadar, apa yang di katakan gadis di depannya ini benar juga. Jam menunjuk pukul dua belas
last updateLast Updated : 2022-02-03
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status