Home / Romansa / Love you forever / Chapter 1 - Chapter 5

All Chapters of Love you forever: Chapter 1 - Chapter 5

5 Chapters

Prolog

Andrea Smith memandang kedua pasangan yang tengah mengucapkan janji pernikahan dan disaksikan semua orang. Andrea tersenyum puas dengan hasil kerjanya selama seminggu sebagai wedding planner bagian dekorasi interior dan penataan bunga.Wanita yang duduk di sebelahnya menatapnya dengan tatapan-siapa orang aneh ini- kepadanya. Sebagian lain ada yang menatapnya dengan prihatin dan ada juga yang tidak memperdulikannya karena tengah asyik dengan upacara pernikahan yang tengah berlangsung.Yah, apa salahnya aku berada di sini, toh aku tidak bakal mengacaukan upacara ini, karena aku yang mempersiapkannya. Piker Andrea. Andrea bekerja sebagai wedding planner dalam sebuah bisnis event organizer. Dia mulai bergabung dalam bisnis ini sejak dua bulan lalu. Dan pernikahan ini merupakan kali ke lima yang menggunakan jasanya sebagai decorator.Andrea dapat melihat cahaya yang memancar dari wajah sang mempelai wanita yang berseri. Ia terlihat begitu bahagia. Andrea tersenyum miris. Ia beke
Read more

Bagian Satu

    Satu   Andrea terlalu terburu-buru dan salah ambil perhitungan. Pria itu tersenyum kepadanya dan memberi jalan untuk Andrea lewat. Andrea lupa kalau sekarang ia memaki rok, bukannya celana, jadi untuk melewati pria itu Andrea harus mengangkat sedikit roknya, sebab ruang antara tempat duduk sangat sempit. Dan kecerobohan itu berlanjut dengan kemalangan berikutnya. Karena roknya terkait ujung kursi, tak ayal lagi tubuhnya yang montok pun jatuh terjerembab ke lantai. Tepat di tengah-tengah ruangan di jalan utama."Gubraaakkk". Suara bergedebum keras terdengar. Membuat semua orang kaget dan menatap kea rah asal suara, termasuk kedua pengantin yang hendak menukar cincin pernikahan terbengong-bengong melihat adegan lawak yang tidak lucu itu.Lalu semua orang pun tertawa. Ada yang memandangnya dengan rasa prihatin dan kasihan, dan tidak sedikit yang melempar pandangan jijik.Pria itu mengulurkan tangannya bermaksud untuk membantu
Read more

Bagian Dua

"Andrea, ada klien baru lagi nih. Bayaran yang ditawarkan sangat besar lho". Ujar Ms. Kaitlin. Bosnya."Oh ya, apa itu?". Tanyanya penasaran."Kau tau, ada dua calon pengantin yang meminta jasa kita supaya menjadi EO untuk mereka. Katanya klien tersebut tertarik kepada EO kita karena menghadiri pernikahan pasangan Nicholas Speech dan Sierra Milano. Katanya penataan ruangan disana benar-benar menakjubkan". Ujar Ms. Kaitlin berkicau ria."Dan kau tau, semua ini karena kamu Andrea. Kau membawa keberuntungan dalam hidupku. Sejak kamu bergabung dalam EO yang aku kelola, pemasukan kita bertambah hingga 3 kali lipat, bayangkan berapa hasil yang telah kita raup selama 2 bulan ini, oh Andrea kemarilah biar kupeluk kamu". Seru Ms. Kaitlin membuat Andrea tertawa.Hanya kepada Ms. Kaitlin Andrea merasa menjadi dirinya sendiri. Ia tidak perlu memasang topeng wajah dinginnya yang selama ini ditunjukkan kepada banyak orang. Ms. Kaitlin membuatnya merasa disayangi dan dibutuhkan. Karena
Read more

Bagian tiga

Harry meregangkan otot-otot tubuhnya. Semua sendi tubuhnya terasa penat dan linu. Ia bekerja ekstra seharian ini. Meski hanya duduk di depan komputer, itu juga lumayan melelahkan. Duduk di depan computer selama 5 jam dan hanya istirahat pada waktu makan siang. Matanya masih agak perih sewaktu Harry pergi ke college. Harry diberi kepercayaan mengajar mata kuliah American history oleh dosen seniornya. Oxford University merupakan perguruan tinggi bergengsi di London dan telah diakui dunia. Tidak mudah menjadi dosen muda di sana. Harry harus siap menerima kritik dan ucapan pedas dari mahasiswa-mahasiswa yang prestasi mereka tidak perlu diragukan lagi.Tapi Harry beruntung. Pengalamannya kuliah di tingkat magister di Harvard University membantunya menjawab dan mengatasi masalah yang muncul saat ia mengajar. Dan para mahasiswa kelihatannya cukup puas dengan jawaban yang ia berikan terhadap pertanyaan mereka.Harry melemaskan otot-otot lehernya yang tegang akibat stress yang ia a
Read more

Bagian Empat

    Greime menarik Liza mendekat kepadanya. Ia membawa Liza masuk ke apartemen pribadinya. Sesampainya ke dalam Liza meletakkan tasnya dan melangkah menuju dapur."Nah, kau mau aku masakkan apa malam ini?". Tanya Liza. Greime yang tidak menyahut tersenyum nakal dan mengedipkan sebelah matanya. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang Liza. Lalu mulai menciumi rambut Liza."Ayolah Greime, jangan nakal beginikamu tau khan aku sangat lapar. Saat ini tidak ada yang lebih menarik untukku dari pada makanan". Kata Liza mencoba mencegah tindakan Greime."Liza, kau tau aku juga lapar, bahkan sangat lapar. Biar aku makan dulu hidangan lezat di depanku ini". Bujuk Greime."Maafkan aku sayangbukannya aku tidak mauTapi pernikahan kita sudah di depan mata. Tolong hargai aku ya, aku mau ketika kita menikah. Aku masih suci untukmu. Dan saat itu, kau akan lebih bahagia daripada sekarang". Pinta Liza pelan.Greime menghela nafas. Ia mengelus pipi Liza dan m
Read more
DMCA.com Protection Status