Home / Thriller / DI BAWAH PENGARUH MANTRA / Chapter 1 - Chapter 5

All Chapters of DI BAWAH PENGARUH MANTRA: Chapter 1 - Chapter 5

5 Chapters

BAB 1 - Diikuti Mahluk Ghaib

“Sudah cukup lama,” kata Yuli. “Bahkan tadi malam dia datang ke dalam mimpiku.”Nana terkesiap. Ngeri sekaligus takjub dengan apa yang dialami oleh Yuli.“Ngapain dia datangin kamu?” Nana bertanya dengan suara lirih terbata-bata. Masih belum hilang rasa kagetnya.“Si mahluk itu menggertakku agar tidak membantumu. Sosoknya hitam, tinggi besar dan bermata merah. Energi mahluk ini besar sekali. Aku ga mampu melawannya atau membuatnya pergi.”Waktu itu Nana memang berencana untuk minta bantuan Yuli melakukan past life regression, yaitu sebuah teknik yang dilakukan dengan hipnosis untuk mengembalikan apa yang dipercayai sebagai ingatan masa lampau dari kehidupan-kehidupan sebelumnya.“Jadi sebaiknya kamu minta pertolongan pada seseorang yang memiliki kekuatan energi yang lebih tinggi,” saran Yuli.“Maksudnya?” Nana masih tak mengerti.“Jad
last updateLast Updated : 2021-08-26
Read more

BAB 2 - Mahluk Ghaib Itu Senang

Tujuh tahun berselang, awal Februari 2020. Gara-garanya Nana bertemu teman baru di medsos. Dia seorang Indigo, namanya Intan. Usianya beberapa tahun lebih muda dari Nana. Mereka berdua sama-sama menyukai film Dilan. Jadi obrolan mereka ya seputar film remaja tersebut dan tentu saja tentang para pemainnya dan gosip seputar Sasha dan Iqbaal. Kalau ngegosip, bisa sampai berjam-jam!!Namun, ntah mengapa sore itu pembicaraan lain. Mereka berbincang melalui sambungan seluler. Karena Intan di Semarang sedangkan Nana di Bali. Ternyata di salah satu kehidupan sebelumnya, Nana adalah teman seperjuangan Intan saat di jaman penjajahan Jepang. Jadi, ketika ngobrol mereka layaknya teman lama yang tidak ketemu. Kebetulan Intan dapat karunia mampu melihat dan berkomunikasi dengan mahluk halus. Tiba-tiba Nana teringat perihal mahluk hitam yang mengikutinya.“Dek … boleh minta tolong, ga? Coba kamu lihat apa ada mahluk yang mengikutiku,” pinta Nana. Lantas Intan minta
last updateLast Updated : 2021-08-26
Read more

BAB 3 - Serangan Ghaib

“Office Boy di tempat kantor saya juga seorang Indigo. Dia santri keluaran Pondok Gontor!” kata Dimas yang menikah dengan keponakan tertua Nana. Kebetulan Nana pulang ke Jogja untuk beberapa hari. Sehari sebelum balik ke Bali, tanpa sengaja Nana berbincang dengan Dimas."Almarhum Papa juga mengalami peristiwa ghaib," kata Dimas ketika Nana menceritakan tentang si judes. "Beruntung Office Boy di tempat saya kerja bisa membantunya.""Peristiwa ghaibnya seperti apa?" Nana penasaran."Waktu itu kan Papa sedang merenovasi rumah yang di luar Jogja. Jadi rumah itu bersebelahan dengan rumah Pakde. Ada pintu penghubung diantara rumah Pakde dan rumah Papa. Ketika semua tukang sudah selesai, pintu penghubung dan pintu depan otomatis dikunci." Dimas mennceritakan panjang lebar. Nana hanya diam mendengarkan."Tiba-tiba pintu depan dan pintu penghubung terbuka. Padahal selain dikunci juga dipalang. Tidak ada seorangpun yang ada di rumah selain Papa
last updateLast Updated : 2021-08-26
Read more

BAB 4 - Mantranya Ditanam Di Tulang

Setelah istirahat siang, para peserta meditasi mulai belajar materi dasar Meditasi  yaitu merasakan  akar rambut, rambut, gigi, kuku dan tulang. Nana dengan cukup mudah mampu merasakan semua bagian itu kecuali tulang. Aneh! Sangat aneh! Jika mampu merasakan akar rambut, semestinya merasakan tulang jauh lebih mudah karena objeknya paling BESAR!  Jadi sangat super duper aneh ketika dia tidak bisa merasakan tulang. Namun, Nana pasrah saja. Sebisa mungkin menghindari kemarahan. Nana mencobanya lagi pada sesi meditasi malam hari. Tapi, tetap tidak bisa! Walau sedikit frustrasi, dia bertekad untuk mencoba coba lagi keesokan harinya.            Hari ke-tiga, pelajaran untuk merasakan bagian-bagian tubuh yang lain dilanjutkan. Seperti merasakan otot, semua organ tubuh yang masuk dalam sistem pencernaan dan juga sistem pernapasan hingga ke pembuluh darah. Seperti bias
last updateLast Updated : 2021-08-26
Read more

BAB 5 - Pertarungan Terakhir

Jadwal sesi meditasi selanjutnya akan dimulai satu jam lagi. Sekitar jam 14.00. Namun, Nana ingin buru-buru memulainya. Hal pertama yang dilakukannya adalah meminta maaf pada Tuhan karena telah berbuat buruk terhadap seseorang sehingga orang tersebut tega menyantetnya.Kedua, dia meminta maaf kepada orang yang membencinya tersebut dan telah membuatnya sakit hati. Sekaligus memaafkan atas apa yang dilakukannya kepadanya. Dengan kesadaran penuh, Nana membebaskan dirinya dari energi kemarahan dan kebencian.Secara khusus, Nana berkata dalam hati kepada si judes. “Aku sudah tidak marah kepadamu. Kamu dikirim seseorang dan memberimu tugas.  Orang itu sekarang sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi denganku dan bahkan sudah tidak membenciku lagi. Ja
last updateLast Updated : 2021-08-26
Read more
DMCA.com Protection Status