Home / CEO / GAIRAH CINTA TERLARANG / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of GAIRAH CINTA TERLARANG: Chapter 91 - Chapter 100

143 Chapters

Dia Hamil

Part 91Melihat Marsya membuat lukaku, semakin menganga lebar. Dokter Andre membuka map di tangannya. Aku memeluk Mama Rina dari belakang. Menyuruhnya beristighfar dan bersabar."Marsya ini adiknya Pak Satria, Dok," timpal Revan. Dokter Andre melirik ke arahku dan Mama."Adiknya Pak Satria, Pak?" tanyanya kepada Revan dengan nada tidak percaya."Iya," jawab Revan."Bagaimana ini semua bisa terjadi? Apa mereka melakukan melakukan hubungan sedarah?""Nggak, Marsya anak angkat dalam keluarga Pak Satria," sahut Revan cepat. Dokter Andre terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya.Pertanyaan Dokter Andre membuat Mama Rina histeris, ia menjerit-jerit seperti orang gila. Kata umpatan dan makian dia arahkan kepada Marsya. Jelas tergambar kekecewaan di raut wajah senjanya. Dia tidak berdaya dalam pelukanku.Dokter Andre menjelaskan kembali kepada Mama Rina bahwa mereka ditemukan dalam kondisi setengah telanjang. Mama Rina tidak menjawab, tatapannya kosong ke arah Marsya. Napasnya tidak beraturan.
Read more

Diculik

Part 92Aku terbangun karena rasa dingin yang menjalar ke dalam urat sarafku. Membuka mata perlahan dengan kepala yang masih agak berat. Kaki dan tangannku tidak bisa digerakkan sesuka hati. Pandangan kuedarkan ke seluruh ruangan, asing. Sepertinya, aku berada di sebuah gudang atau bagunan tua yang terlihat dari beberapa perabotan yang sudah usang. "Tania, bangun!" teriak wanita yang empat tahun lalu sudah menjadi adik maduku.Dia berdiri di hadapanku, tubuhnya dibalut mini dress selutut yang menampakkan betis putihnya, bagian atas tanpa lengan. Rambut pirangnya dibiarkan tergerai. Polesan make up full di wajahnya menambah kecantikan yang miliki. Namun, cara hidup yang dia pilih salah. Merebut milikku, menjadi madu dalam diam untukku. Hari ini, ia menatapku penuh kebencian. Netranya seakan keluar, melotot ke arahku.Mencoba menenangkan diri, tidak boleh gegabah, ikuti saja permainan yang di mainkannya. Aku sungingkan senyum manis untuk Karmila. Pandangan bersahabat kuarahkan pada adi
Read more

Negosiasi

Part 93Dia menatapku lekat. Bertanya berulang kali tentang kalimat yang baru kucapkan. Aku mengiyakan dengan raut wajah serius. Aku sadar, kesalahan yang Karmila lakukan, bukan kesilapan Karmila sepenuhnya. Satria peran utama dalam pengkhianatan yang mereka lakukan.Bagaimana bisa aku menghukum Karmila, ia berada di posisi yang sama denganku. Hubungan mereka sah di mata Allah. Aku bukan manusia yang tidak punya hati. Nurani tidak membenarkan kuberlaku kejam pada Karmila. Namun, batin juga tidak mampu ikhlas akan kehadirannya. Lelah hati dan jiwa menghadapi semua. Semakin aku melawan keinginan Karmila, permasalahan ini tidak akan pernah selesai. Lari dan menjauh bukanlah solusi. "Ayo, lepaskan ikatannya, aku akan mengabulkan permintaanmu," ujarku penuh harap. Kutatap manik cokelatnya intens, sorot kesedihan juga terbaca di dalam sana."Kau tidak membohongiku, kan?" tanya Karmila untuk memastikan. "Aku bukan pembohong, kamu bisa mempercayaiku." Aku berusaha meyakinkan Karmila.Dia m
Read more

Terkuak

Part 94Mereka telah menjadi anak yatim. Papa mereka meninggal dengan cara tragis dan memalukan. Revan mengurus pemakaman Satria. Aku lemah lunglai tak berdaya. Kenyataan memilukan dan menguras emosi akan terus berjalan ke depannya.Aku meminta Dara mengurus Marsya untuk sementara waktu. Marsya menusukku terlalu dalam. Tancapan tidak pernah dia cabut sekian lama. Namun, saat tancapan itu tercabut karena takdir tuhan. Luka yang tercipta terlalu besar dan dalam.Wanita yang seharusnya menjaga Satria untukku. Akan tetapi, dia sendiri yang menjadi duri dalam ikatan suciku. Entah sudah berapa lama Satria memadu kasih dengannya.Atau jangan-jangan mereka sudah menikah diam-diam di belakangkangku. Ah, semua ini membuat mentalku terganggu.Kuedarkan netra kearah jenazah Satria yang berbalut kain kafan. Pedih rasanya menyaksikan tubuhnya yang tidak lagi sempurna. Mungkinkah ini cara Allah membalas perbuatan Satria untukku?Aku tidak berniat ikut ke pemakaman. Tubuh dan pikiranku lelah dengan s
Read more

Video Mesum

Part 95"Aku tidak tahu," ucapku pelan. Seluruh saraf serasa tidak berfungsi dengan kenyataan di depan mata."Aku yakin ini alasannya mereka membunuh Roby, mereka tidak mau hubungan Marsya dan Satria kamu ketahui. Mereka merasa Roby adalah ancaman nyata bagi mereka," ungkap Revan kepadaku. Hal tersebut masih berupa spekulasi yang mencuat dalam kepala lelaki tampan di sampingku. "Roby juga mengkhianatiku, dia juga terlibat dalam perbuatan menjijikkan itu. Dimana iman mereka melakukan perbuatan dikutuk oleh Allah?" ucapku dengan bibir bergetar.Revan diam tanpa menjawab, tangannya membuka video demi video yang menampilkan adegan yang membuatku geram dan marah kepada mereka. Ketiganya manusia yang tidak memiliki iman. Berpose layaknya binatang, bibir bergerak-gerak untuk mengumpat. Namun, tidak ada kata yang berhasil keluar."Jangan-jangan Roby melakukannya di bawah ancaman Satria atau pun Marsya," ucap Revan. Pandangan matanya masih tertuju pada laptop di depannya."Mereka benar-benar
Read more

Kebohongan

Part 96Aku memeluknya semakin erat. Pikiranku mendadak bingung dengan kalimat demi kalimat yang dia lontarkan. Kubingkai wajahnya dengan kedua tanganku. Senyum hangat kusunggingkan untuknya."Ma, lupakan saja semua yang telah berlalu, kita lihat ke depan, Tania sudah memaafkan semua yang terjadi," ujarku.Mama Rina semakin terisak, tubuhnya berguncang dalam pelukanku. Dadanya naik turun, karena, dia terus saja menangis. Revan berdiri di sudut ruangan tanpa suara.Aku membujuk Mama Rina untuk bersikap tenang. Semua sudah kehendak dari Allah SWT. Tidak ada yang terjadi di dunia ini, tanpa persetujuan dari Allah."Tania, maafkan mama," lirihnya pelan."Sudah Tania maafkan, Ma," sahutku seraya membelai pucuk kepalanya."Mama tidak menyangka Marsya dan Satria masih melakukan perbuatan terkutuk itu, maafkan, mama," ujarnya dengan mata yang memerah."Maksud, Mama?" Aku belum memahami kalimat yang Mama Rina ucapkan."Apakah Tante tahu tentang hubungan Marsya dan Satria?" tanya Revan seraya me
Read more

Dalang

Part 97Revan mengikutiku dari belakang. Dia meminta izin mengantarkanku pada Ayah dan Ibu. Terakhir kali, sebelum aku menjalani mada iddahku. Aku tidak bicara, diam seribu bahasa. Larut dalam pikiran dan hayalan yang mematikan asa dan mimpiku.Bayangan adegan menjijikkan itu terus terngiang dalam ingatanku. Marsya, Satria dan Roby memadu kasih dalam satu ranjang. Kelakuan layaknya disebut binatang. Ratusan foto bugil mereka tersimpan apik di dalam laptop Marsya.Bukan sehari ataupun dua hari, tapi puluhan tahun mereka melakukan perbuatan bejat itu. Logikaku tidak mampu mencerna perbuatan mereka. Mama Rina lengah dalam mendidik dan menjaga mereka.Dengan kejamnya, Mama Rina menyeretku ke pusara nista yang di benci oleh Allah. Aku yang halal untuknya. Namun, dia masih saja mencari yang bukan haknya.Satria, lelaki homuris, penyayang keluarga, memberikan cinta dan kasih sayang yang tiada tara. Pada akhirnya, semua terungkap seiiring dengan kematiannya yang mengenaskan. Penyamaran yang s
Read more

Fitnah

Part 98"Anda mengerti tugas kami, seharusnya anda tidak menghambat pekerjaan kami," ujarnya dengan emosi yang mulai menguasai. Namun, tetap berusaha berespresi sopan."Saya tidak menghambat tugas kalian. Saya minta pengertian kalian untuk tidak membawa Tania. Saya yang akan menjadi jaminannya," ujar Revan berusaha tenang."Tidak bisa, itu sudah melawan perintah atasan kami. Kami bekerja atas perintah," ucapnya tegas. Tawaran Revan sama sekali tidak berguna. Revan mengusap kasar wajah tampannya. Emosi mulai menguasai, terlihat jelas dari wajahnya yang mulai memerah. Dahinya berkerut seperti memikirkan sesuatu. "Kalian tunggu di sini!" Perintah Revan seraya berlari menaiki tangga.Aku menyingkir bersembunyi di balik tubuh ayah. Masalah yang tiada akhir membuatku merasa malu dengan orang tuaku. Harusnya bahagia, rasa nyaman dan aman yang harus aku berikan untuk mereka.Kejadian yang terjadi dalam bulan ini, menghancurkan segala mimpi dan impianku. Fitnah yang pernah mengantarkanku men
Read more

Negosiasi

Part 99 Tidak ada gunanya menaruh dendam dan benci. Kesal, marah, kecewa, sakit dan terluka pasti ada, karena, hatiku bukan lah batu. Lelah jiwaku, setiap hari harus menangisi sesuatu yang telah pergi. Mencoba berdamai dengan hati dan jiwa. Mencoba ikhlas atas segala yang terjadi, meski, luka hati masih menganga lebar. Aku wanita lemah yang berusaha tegar demi orang tua dan anak-anakku. Ibu membawa Arisya ke kamarnya. Aku mulai membuka map demi map surat berharga yang telah aku pindah namakan atas namaku dan anak-anak. Menimbang dengan matang, aset berharga yang akan aku berikan pada Karmila. [Datang ke rumahku, aku akan menunaikan janjiku.] Pesan whatsaap yang aku kirimkan padanya. [Kita jumpa di tempat lain saja, tidak enak di rumahmu,] balasnya cepat. [Aku tidak bisa keluar, suamiku baru saja meninggal,] balasku lagi. [Suamiku dan suamimu sama. Aku juga tidak bisa keluar.] [kalau begitu, masalah harta ini, kita selesaikan setelah masa iddah,] balasku kesal. [Jangan, aku aka
Read more

Kabar Buruk

Part 100Aku memegang pipi, Karmila melayangkan tamparan keras pada pipi kananku. Tatapan marah kuarahkan kepadanya."Wanita g*la! Aku berbaik hati untuk memberikan sebagian hartaku untukmu, ini balasamu untukku!" bentakku emosi."Kau mempermainkanku. Bertanya ini dan itu kepadaku," ujarnya tanpa rasa bersalah."Aku semakin yakin, kamu terlibat di dalamnya. Kenapa kamu membawa-bawa namaku, Karmila?" tanyaku dengan tatapan sinis."Iya, aku yang merencanakan pembunuhan atas Satria dan Marsya. Aku Tania!" teriaknya sanggar."Cepat berikan map itu untukku!" bentak Karmila seraya menyerangku."Minggir!" Aku mendorong tubuhnya hingga terjatuh.Mulutnya bergerak-gerak cepat. Namun, tidak ada kata yang terlontar darinya untukku. Sisi kebaikanku seakan menghilang, seiring pengakuannya padaku."Salahku padamu apa, hah? Salah aku apa, Karmila?" tanyaku dengan nada emosi."Salahmu, kamu mau tahu apa salahmu, Satria lebih mencintaimu daripada aku. Dia hanya menjadikan aku budak seksnya." Dia mende
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status