Home / Romansa / Awas, Bos Jatuh Cinta! / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Awas, Bos Jatuh Cinta!: Chapter 191 - Chapter 200

1747 Chapters

Bab 191

Sharon terpesona setelah mendengarkannya. Ia hampir lupa menyanyikan bagiannya.Setelah Eugene selesai dengan bagiannya, Eugene mengangkat tangannya untuk menyentuh Sharon sebelum ia kembali sadar. Sharon melihat ke layar dan dengan cepat melanjutkan liriknya.Kebetulan, Sharon tahu lagu ini. Ia bahkan menyanyikan lagu ini dengan Howard waktu kompetisi menyanyi di sekolah. Saat itu, ia berlatih lagu ini berulang kali sehingga ia bisa bekerja sama dengannya untuk mendapatkan hadiah.Namun, siapa yang tahu bahwa semuanya tetap sama, tetapi orang-orang telah berubah dan sekarang mereka adalah musuh.Ketika Sharon menyanyikan lagu ini, ia teringat semua yang terjadi di masa lalu. Hatinya tidak nyaman dan berat. Ia hampir tidak bisa melanjutkan bernyanyi lagi.Mungkin Eugene bisa melihatnya. Eugene tiba-tiba mengulurkan tangan untuk memegang bahunya. Sharon mengangkat kepalanya untuk melihat ke dalam mata sipitnya yang terlihat tersenyum. Perasaan akrab itu muncul lagi dan rasanya sepe
Read more

Bab 192

Sharon merasa kepalanya mati rasa. Keduanya tampak seolah-olah mereka akan berkelahi kapan saja. Ia tidak ingin Simon berkelahi dengan seseorang karena ia lagi."Apa aku perlu buat janji sebelum aku menghajarmu?" Mata Simon dipenuhi dengan penghinaan."Lepas Sharon." Eugene meminta Simon untuk melepaskan Sharon agar mereka bisa bertarung.Tentu saja, Simon tidak takut dengan provokasinya. Ketika ia hendak melepaskan Sharon, Sharon memeluknya lebih erat."Cukup! Apa kalian nggak takut direkam video kalian berkelahi di sini dan masuk berita?” Mereka berdua adalah orang tenar dan berpengaruh."Shar, aku cuma mau kasih dia pelajaran" Eugene sepertinya tahu bahwa Simon tidak memperlakukannya dengan baik.Pupil mata Simon mengerut. Shar? Kapan mereka berdua menjadi begitu dekat?Sebuah bola kemarahan meledak di hatinya. Ia mengepalkan tinjunya untuk meninju Eugene.Sharon menggunakan seluruh kekuatannya untuk menahan pria yang marah itu. "Simon, tenang!"Kegelapan di mata hitam Simo
Read more

Bab 193

Tubuh mereka berkali kali saling bersentuhan satu sama lain di sisi jalan dengan kasar.Kata-kata pria itu menjadi semakin dingin. “Kamu ini kekurangan pria apa gimana? Atau apa kamu suka keliaran di antara pria kayak omongan Howard? ”Simon akhirnya menyelesaikan bisnisnya di C City dan bergegas kembali. Setelah Simon turun dari pesawat dan langsung menuju ke apartemen. Simon ingin memberinya kejutan, tetapi Simon tidak berharap kalau Sharon yang malah mengejutkannya.Ia mengatakan padanya lebih dari sekali bahwa ia tidak mengizinkannya untuk berhubungan dengan Eugene. Bukan saja ia tidak mendengarkan, ia bahkan mulai memeluk Eugene di pinggir jalan!Wajah Sharon memerah lalu putih. Ia sangat marah saat ia mengangkat tangannya untuk menampar wajah pria itu. "Simon Zachary, bajingan!"Sharon gemetar karena marah. Bagaimana Simon bisa mengatakan sesuatu yang sangat tidak masuk akal? Simon menginjak martabatnya dan bahkan menghentakkan kakinya diatasnya!Sebuah sidik jari segera mu
Read more

Bab 194

Pintu kamar didorong terbuka. Ia menoleh untuk melihat dan seorang pria dengan sosok tampan muncul di pintu. Ketika Sharon melihatnya, kemarahan di dadanya naik.Simon muncul sebelum Sharon bisa berpikir bagaimana menghadapinya. Ia masih begitu tenang dan berpakaian bagus seolah-olah ia bukan orang yang melakukan hal-hal itu padanya tadi malam.Sharon malu dan marah. Ketika pria itu berjalan ke arahnya, ia meraih bantal dan melemparkannya ke arahnya. "Pergi!"Simon dengan mudah menangkap bantal yang ia lemparkan padanya. Sharon tampak marah, tetapi wajah tampannya masih tenang. "Karena kamu sudah bangun, bangun dari tempat tidur dan makan sarapan."Wanita ini masih memiliki kekuatan untuk memukulnya.Namun, Simon tidak akan mentolerir pelukan dan sentuhan Eugene tadi."Simon, kamu bajingan!" Sharon tidak bisa menahan keluhan dan kemarahan di hatinya. Bagaimana Simon bisa begitu tenang setelah menggertaknya?Wajah Simon akhirnya berubah sedikit, tapi ia tersenyum dingin. “Kok aku
Read more

Bab 195

Ia berhenti, menatapnya, dan berkata, “Aku tahu kalian ada masalah, tapi itu urusan kamu. Itu urusan kamu juga kalau kamu mau berkelahi sampai mati juga. Aku cuma karyawan, jadi apa hubungannya denganku?Simon dan Eugene seperti musuh begitu mereka bertemu. Pasti ada pertarungan antara dua korporasi di dunia bisnis. Ini bukan hal yang aneh, tapi ini antara dua presiden, jadi mengapa mereka harus melibatkan Sharon?“Selain itu, kalau aku kembali ke Central Corporation, kakakmu pasti memiliki pikiran tentangku dan orang lain di perusahaan nggak akan menyambutku kembali. Howard bahkan mungkin mengambil tindakan ke aku diam-diam. Aku nggak bisa bekerja dengan baik untuk kamu di lingkungan seperti itu. ”Sharon mengatakan begitu banyak hal, tetapi pada akhirnya, ia hanya tidak ingin kembali ke Central Corporation lagi. Terlebih lagi, Simon menggertaknya seperti itu tadi malam dan Sharon masih marah. Bagaimana Sharon bisa kembali ke perusahaan bersamanya sekarang?Simon menatapnya dengan
Read more

Bab 196

Ini sangat aneh. Kenapa Fiona datang ke tempat seperti ini?Seolah kesurupan, ia diam-diam mengikutinya. Ia ingin melihat untuk apa Fiona datang ke sini.Ia mengikutinya diam-diam, membuntuti Fiona sampai ke gereja. Ia tidak pernah mengira tempat ini memiliki gereja.Fiona tidak terlihat seperti seorang Kristen yang taat. Apa ia di sini untuk berdoa?Sharon mengikutinya ke dalam. Fiona tidak berdoa di altar dan malah menuju ke kolumbarium. Ada plakat kremasi di sini, yang disediakan gereja untuk orang biasa ketika mereka meninggal.Ia melihat Fiona berlutut dan meletakkan bunga yang ia bawa. Plakat tempat ia berada memiliki kata-kata yang terukir, tapi agak terlalu jauh bagi Sharon untuk melihatnya dengan jelas.Saat Sharon sedang menanyai siapa yang Fiona kunjungi, ia mendengarnya membuka mulutnya dan mulai berbicara pada plakat itu. “Silas, hari ini adalah hari peringatan kamu meninggal. Aku datang menjengukmu.“Nggak sadar, sudah enam tahun sejak kamu meninggalkan aku dan How
Read more

Bab 197

Simon melirik plakat di belakangnya. Hari ini adalah peringatan kematian saudaranya. Hal yang benar untuk saudara iparnya datang.Tatapannya yang tertutup kembali padanya. "Tugas apa yang kamu lakukan di sini?""Masalah bisnis," sembur Sharon cepat, tetapi ia sedikit menyesalinya setelah mengatakannya. Apakah ini tidak memberitahunya bahwa ia mulai bekerja di perusahaan Eugene Newton?Ekspresi pria itu menjadi gelap seperti yang diharapkan. Tatapan yang ditujukan padanya tidak kalah dinginnya. "Kamu masih kerja untuk Eugene?""Ini pekerjaanku," ia menekankan. Kenapa ia membuatnya terdengar begitu buruk?"Apa kamu harus kerja untuknya?" Tidak peduli bagaimana Sharon menjelaskannya, Simon tidak akan mengizinkannya pergi ke perusahaan Eugene.Sharon tidak ingin berdebat dengannya karena ini lagi, belum lagi ia masih lapar dan tidak memiliki kekuatan untuk berdebat dengannya.“Bukannya kamu di sini untuk mengunjungi kakakmu? Aku nggak akan ganggu kamu kalau begitu." Setelah mengatak
Read more

Bab 198

Mungkin karena tempat ini sudah cukup terpencil, jadi tidak banyak orang yang datang dan sedikit pelanggan yang ada di dalam.Ketika Simon Zachary, orang yang bisa dibilang memiliki kesan khusus tentang dirinya dalam sekejap masuk, sebagian besar mata langsung tertuju padanya.Pemilik restoran langsung menyambutnya. Ia terguncang oleh aura alami Simon yang kuat, dan suaranya bergetar tanpa sadar. "Selamat datang. Mau pesan apa?”Simon tidak melihat pemiliknya dan segera berkata, "Ia yang pesen." Simon menemukan kursi kosong dan duduk.Sharon memelototi pria yang duduk di sana seperti tuan yang berhak dan menunggu untuk dilayani. Sharon mengutuknya dalam hati tetapi tersenyum pada pemiliknya ketika ia berkata, “Dua daging sapi Bolognese. Saya nggak pakai peterseli ya, terima kasih. ”"Aku juga nggak pakai peterseli," kata Simon tiba-tiba.Sharon meliriknya tanpa sadar. Ia juga tidak makan peterseli?Pemiliknya segera berteriak ke dapur, “Dua daging sapi Bolognese tanpa peterseli!
Read more

Bab 199

"Di mana mobilmu?""Aku baru saja minta Franky untuk pulang," katanya sambil membuka kursi penumpang dan melompat masuk.Sharon harus bertanya-tanya apa Simon tahu Sharon akan datang ke sini. Apa semua itu tentang mengunjungi saudaranya hanya sebuah alasan?Simon ingin Sharon mentraktirnya makan dan bahkan memintanya untuk menjadi sopirnya. Apa ia bercanda? Sharon bahkan belum memaafkannya, beraninya Simon!"Cepat, masuk." Pria itu bahkan memintanya untuk cepat ketika Sharon terlihat membeku!Sharon menahan rasa frustrasinya dan masuk ke mobil. Sharon menyalakan mesin dan menginjak pedal gas, mengemudi di jalan tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Simon sepanjang waktu.Simon duduk di kursi penumpang tanpa rasa bersalah sedikit pun. Ia juga tidak mengatakan apa-apa padanya.Beberapa saat setelah awal perjalanan mobil, nada dering telepon memecah kesunyian di dalam mobil.Itu adalah ponsel Sharon, yang ia taruh di kotak di sebelahnya. ID penelepon mengatakan Eugene Newton.
Read more

Bab 200

Ketika Sharon bangun, ia melihat Simon berbaring di sebelah sungai. Kepalanya pusing dan seluruh tubuhnya sakit. Setelah Sharon memaksakan diri untuk duduk, ia akhirnya melihat Simon terbaring di tanah tidak jauh darinya.Simon hanya berbaring di sana tanpa bergerak, darah di tubuhnya.Ingatan tentang kecelakaan itu muncul di benaknya. Sharon ingat bagaimana Simon telah melindunginya terus, bahkan ketika mereka jatuh ke bawah bukit.Hatinya langsung menjadi kalut. Sharon merangkak ke arahnya, panik dan takut. Ketika ia berbicara, bibirnya bergetar. “Simon, bangun. Kamu nggak apa-apa? J-Jangan… Jangan nakut nakutin aku…” Ia hampir menangis.Pria yang tergeletak di tanah tidak bereaksi. Bahkan nafasnya terdengar samar.Sharon benar-benar ketakutan sekarang. Ia ingin meminta bantuan, tetapi bagaimana ia bisa menemukan telepon mereka sekarang?Mereka berada di antah berantah. Ia tidak tahu kapan ada orang yang akan menyelamatkan mereka.Sharon mengangkat kepala Simon dan memeluknya
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
175
DMCA.com Protection Status