Rara melirik ke ponselnya, hari ini pukul 20.50 menit, sebentar lagi tugas pekerjaan rumahnya akan selesai, hanya tinggal tiga pertanyaan lagi. Nanti setelah itu dia segera bersiap untuk tidur malam, matanya pun sudah mulai mengantuk.Dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar, Rara melihat adegan pembunuhan Didit lagi. Pembunuhan itu terlihat sangat nyata di depan matanya.Kursi menghantam tubuh kecil Didit yang kemudian terhuyung kesakitan, rasa sakit yang dirasakan oleh Didit turut dirasakan oleh Rara.“Aargh!” Didit berteriak histeris.Rara ikut merasakan kesakitan, ia meringis sembari menahan air matanya. Sakit dan pedih rasanya, anak sekecil itu diperlakukan sebrutal itu. “Serahkan kalung itu!” kata si pembunuh sebelum akhirnya membunuh Didit. Tubuh Rara semakin lemas bukan karena menyaksikan adegan pembunuhan itu saja karena melihat adegan pembunuhan Didit pernah ia lihat sebelumnya tapi yang membuat sebagian besar energi tubuhnya menjadi hilang dan loyo disebabkan oleh ketid
Baca selengkapnya