All Chapters of Sang Dewa Perang: Chapter 781 - Chapter 790

Richard masih sangat membenci Thomas seperti biasanya.Thomas juga tidak memedulikannya. Dia hanya berbisik kepada Emma, ​​“Kau bisa keluar dulu. Jangan biarkan siapa pun masuk. Aku ingin berbicara empat mata dengan kakekmu.”“Oke, tentu saja.”Emma berjalan keluar dan menutup pintu ruang doa. Thomas berjalan mendekati Richard dan menatap foto-foto peringatan leluhur keluarga Hill. Dengan acuh tak acuh dia berkata, "Kakek Hill, biar aku jujur ​​padamu. Bisnis keluarga kecilmu sama sekali tidak menarik perhatianku. Kau sungguh tidak perlu terus melawanku.”"Benarkah? Kau sangat sombong. Bisnis keluarga Hill yang berusia seabad tidak menarik perhatianmu?" Richard dengan sinis berkata, “Jadi, kenapa kau masih tanpa malu-malu ingin menjadi menantu yang bergantung pada keluarga kami? Kau memandang rendah kami, kan? Cepat dan enyah dari sini. Kenapa kau terlibat dengan kami?”Dia bertindak terlalu jauh dengan kata-katanya.Orang biasa akan kehilangan kesabaran, tetapi Thomas tidak te

“Aku pantas mendapatkannya.“Aku pantas mendapatkannya!”Tidak ada lagi yang bisa dibicarakan. Richard berbalik dan melihat foto leluhur di ruang doa. Dia merasa frustrasi.Pengungkapan identitas Thomas sangat mengguncang Richard. Baru pada saat inilah dia menyadari betapa bodoh dan tidak mampunya dia. Kehadiran Thomas yang kuat seharusnya menjadi dukungan baginya untuk menjadi kaya dan membuat keluarga Hill menjadi salah satu keluarga papan atas.Akan tetapi, selain dia melewatkan kesempatan, dia bahkan menyinggung Thomas.Lucu sekali! Itu sangat lucu!Setiap kepala keluarga yang cerdas tidak akan mengambil langkah seperti ini.Dia harus mundur dan memberikan posisinya kepada orang yang lebih mampu.Richard terdiam.Dia menjadi diam sekali lagi.Setelah beberapa saat, Thomas berbicara lebih dulu. "Apa yang aku katakan kepada Emma barusan pasti akan menjadi kenyataan."Mata Richard berbinar."Apa kau bersedia mengambil kembali posisi kepala keluarga Hill?"Thomas menganggu

“Ha! Memberiku sepuluh detik? Kau memang memikirkan diri sendiri, ya?"Tangkap dia!"Begitu dia memberi perintah, para penjaga berotot bergegas ke depan di saat yang sama.Mulanya dia mengira akan lebih dari cukup bagi lima pria berotot untuk berurusan dengan Thomas sendirian. Siapa yang tahu jika hasilnya akan sangat berbeda?Thomas berdiri diam dan tidak bergerak, sehingga orang tidak bisa melihat bagaimana dia mengulurkan tangan untuk mengayunkan pukulannya. Mereka hanya bisa mendengar suara retakan di udara dan melihat beberapa bayangan di udara.Wush! Wush! Wush! Beberapa pukulan diberikan terus menerus.Setiap bayangan pukulan ditujukan ke setiap pria berotot. Dalam sekejap mata, pria berotot itu jatuh ke tanah dan kehilangan kesadaran mereka pada saat yang sama."Apa …." Manajer itu tercengang. Thomas langsung menangani banyak pria berotot. Apakah ini sesuatu yang bisa dilakukan oleh manusia?Bahkan seorang pembunuh profesional tidak dapat melakukan ini, bukan?Sebe

Teriakannya menembus hati semua orang.Thomas dengan santai mengayunkan tangannya dan melemparkan Ocean ke samping. Perisai yang bagus dengan mudah dibuang.Ketika para bawahan Ocean melihat ini, mereka dengan cepat mengangkat senjata mereka dan menembak.Namun, Thomas membuat mereka mengalami arti kecepatan absolut sekali lagi.Wush! Dalam sekejap mata, Thomas sudah pindah ke belakang orang-orang bersenjata ini. Kemudian, dia menebas mereka dengan tangannya. Dia menangani para pria bersenjata dengan satu pukulan seperti sedang memotong sayuran.Sebelum mereka sempat menembakkan peluru, mereka semua ditangani.Itu menakutkan dan mengerikan.Ocean menutupi lengannya dengan tangannya dan menatap Thomas dengan ketakutan. Pria ini begitu kuat sampai kemampuannya melampaui manusia mana pun.Apakah ini sesuatu yang bisa dilakukan manusia?Thomas menatap Ocean dan berkata, “Ayo kita akhiri di sini hari ini. Saya harap kau akan memberi aku jawaban yang memuaskan. Kalau tidak, aku ak

“Dulu Kakek terlalu bodoh, tapi sekarang Kakek melihat semuanya dengan jelas. Kakek tahu betul siapa yang memperlakukanku dengan baik dan siapa yang memperlakukanku dengan buruk!”“Jangan buang waktu di sini. Pergi saja!"Dua puluh menit kemudian ....Harvard pergi ke rumah Emma. Setelah dia memarkir mobilnya, dia perlahan keluar setelah lama meragu.Dia dengan enggan berjalan ke pintu setelah membawa sekotak buah-buahan dan akhirnya memikirkan apa yang ingin dikatakannya nanti.Dia tidak menolak untuk mengucapkan terima kasih. Dia hanya merasa malu.Saat Harvard memikirkan hal-hal yang dia lakukan pada Thomas dan Emma di masa lalu, dia merasa dia adalah orang jahat. Faktanya, apa yang telah dia lakukan memang apa yang akan dilakukan orang jahat.Ketika Harvard mendekati pintu, dia melihat Thomas sedang memijat kaki Emma. Pasangan yang sudah menikah itu mengobrol dengan gembira, dan mereka terlihat sangat serasi.“Ehem.”Dia sengaja berdehem.Ketika orang-orang di dalam rumah