All Chapters of Sang Dewa Perang: Chapter 1471 - Chapter 1480

“Kau ini terlalu berhati lembut dan sombong.“Memiliki hati yang lembut akan membuatmu menanggung banyak tanggung jawab dan bahaya yang seharusnya tidak kau pegang. Kesombongan membutakan matamu dan kau tidak akan melihat kebenaran.”Kerry batuk-batuk lagi sebelum dia perlahan berkata, “Tapi, aku harus mengacungkan jempol untukmu karena kau adalah orang pertama dan satu-satunya yang benar-benar berhasil memaksaku sampai ke titik ini. Kau cukup luar biasa.“Tidak ada orang yang pernah bisa membuatku mengurusi mereka dengan begitu serius. Thomas, kau bisa memaksaku untuk menggunakan semua kekuatanku untuk berurusan denganmu, jadi kau harus merasa bangga. Kau tidak kalah dengan sia-sia. “Kau harus tahu kalau selalu ada orang yang lebih baik darimu. Thomas, aku adalah orang yang lebih baik dari orang pintar sepertimu. Kenapa kau harus ada ketika aku di sini? Keberadaanku menjadi kepedihanmu.”Ruangan menjadi sunyi.Semua orang memandang Thomas dengan tatapan mengejek dan dan mereka

“Apa kau mengerti, bodoh?“Entah itu Dawn Technology atau Sterling Technology, atau perusahaan lain yang ada di bawah namamu, semuanya akan ditangani bersama. Mereka semua harus meninggalkan Central City.“Kau tidak bisa memindahkan marabahayanya. Apa kau mengerti?"Kerry semakin banyak tertawa. Dia tahu kalau Dawn Technology adalah perusahaan yang menandatangani kontrak akuisisi, tetapi itu tidak masalah. Selama Dawn Technology adalah anak perusahaan Sterling Technology dan semua saham dipegang oleh Thomas, dia bisa mengurus Thomas jika kedua syarat itu terpenuhi.Pemindahan risiko?Tidak ada yang namanya pemindahan resiko! Si notaris berdeham dan berkata, “Pak Mayo, Bapak Lawrence sudah menjelaskannya kepada kami barusan. Apa boleh saya tahu kalau Anda paham semuanya? Apa Anda masih punya pertanyaan lain?"Thomas sama sekali tidak cemas. Dia hanya menyunggingkan senyum sebelum mengatakan sesuatu yang membuat Kerry tidak bisa tersenyum.Dia dengan tenang berkata, "Jadi, bag

“Kau tidak perlu menyelidikinya.”Sebuah kalimat sederhana menusuk hati Kerry seperti sebilah pedang. Dia sudah tahu identitas wanita yang berbicara tanpa berbalik untuk melihatnya.Dia tidak bisa lebih familier dengan suara tersebut.Itu tidak lain adalah Laura, wanita yang dia rindukan siang dan malam!"Ini tidak mungkin."Kerry langsung berbalik dan menatap Laura di belakangnya. Tatapannya dipenuhi dengan keraguan. Pada saat yang sama, hatinya berteriak, Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak mungkin!Sangat disayangkan inilah kenyataannya.Laura berjalan ke depan sebelum dia menarik kursi dan duduk.Dia diam-diam menatap meja.Beberapa saat kemudian, Laura mengatakan kebenaran yang membuat mereka terkejut dengan suara yang sangat tenang.“Akulah pemegang saham Dawn Technology yang sebenarnya.”Dhuar!Apa yang dikatakan Laura menghantam keras kepala Kerry seperti guntur.Wanita yang paling dia cintai adalah orang yang paling menyakitinya?Dia waspada terhadap semua orang, tet

Proses pertumbuhan Laura telah dicatat oleh Kerry.Meski tahu Kerry menyukai fotografi, dia tak pernah menyangka akan menjadi “model utama” dalam pemotretan Kerry. “Kerry, kau .…” Laura tidak tahu harus berkata apa.Kerry berkata, “Laura, aku mencintaimu. Aku sangat dalam mencintaimu. Di duniaku, cuma ada malam dengan siang. Langitku gelap tanpa matahari dan bulan .…“Sampai hari kau muncul. Kau seperti matahari yang menyinari duniaku dan menghangatkan hatiku.“Apa kau tahu kenapa aku lebih suka digigit ular berbisa kalau itu berarti aku bisa menyelamatkanmu? Karena aku sangat mencintaimu. Aku lebih suka mengorbankan diriku daripada melihatmu cedera.”Kerry menyentuh setiap foto sambil dia berbicara dengan nada terisak. “Tapi, aku juga tahu kita bersaudara. Meskipun kita bukan saudara kandung, perasaan seperti itu tidak bermoral dan tidak boleh ada. Jadi, aku menyembunyikannya dan tidak pernah memberi tahu siapa pun.“Hari itu, Ayah Baptis menemukan rahasiaku. Dia sangat mara

Kerry meraih sekotak pil, mengangkat kepalanya, dan memakan semuanya. Dia langsung menelan semua pil karena ingin menyokong dirinya sendiri dengan pil.Dia tidak membutuhkan waktu lama. Itu akan cukup meskipun dia hanya bisa memiliki lima hingga sepuluh menit.“Tuhan, aku tidak akan membiarkanMu menghentikanku.“Apa yang aku harapkan ada di depanku sekarang, dan Engkau ingin aku mati? Ha ha! Tidak mungkin! Engkau tidak bisa melakukan ini!”Kerry menanggalkan pakaiannya, dan dia terbatuk-batuk sambil dengan paksa menopang dirinya sendiri.Namun, dia mengeluarkan darah lebih banyak dan lebih cepat. Saat ini dia tidak bisa lagi menghentikan pendarahannya. Pada awalnya, hanya hidungnya yang berdarah. Kemudian, mata, hidung, dan mulutnya juga mulai berdarah.Tubuhnya menjadi berwarna merah keunguan saat racun memenuhi seluruh tubuhnya. Sepertinya dia sedang sekarat.Tubuh Kerry gemetar. Saat dia menatap Laura yang terbaring di lantai tanpa mampu bergerak, tatapannya dipenuhi dengan n