All Chapters of Sang Dewa Perang: Chapter 1321 - Chapter 1330

Alan berdiri lebih dulu dan melihat sekelilingnya. Ketika dia melihat Thomas, dia sengaja mengalihkan pandangannya. Karena dia tahu identitas asli Thomas, dia bahkan tak berani berpikir tentang Sterling Technology. Alan batuk-batuk dan berkata kepada semua orang, “Pertama-tama, saya ingin berterima kasih kepada Bapak Mayo, ketua Sterling Technology, karena sudah mementingkan proyek-proyek Akademi Ilmu Sosial kami. Kedua, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang dari Pivot Technology. Meski Pivot Technology tidak mendapatkan proyek ini, mereka tetap bekerja keras dan memberikan bantuan sukarela berapa pun biayanya. Terima kasih."Semua orang yang hadir bertepuk tangan untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka.Tepat pada saat ini, Aries dengan sinis berkata, "Proyek itu tidak ada hubungannya dengan mereka, jadi kenapa orang-orang ini disebut?"Kerry mencibir dan berkata, “Seperti yang dikatakan Pak Mayo sebelumnya, proyek ini adalah proyek untuk kepentingan ra

Di malam Aries datang untuk memberinya pelajaran?Malam itu, Kerry bisa melihat semuanya dengan jelas melalui CCTV dan sama sekali tidak ada yang salah. Bagaimana ini bisa terjadi?Dia tidak mengerti.Cancer menjelaskan, “Bukankah aku membawa pulang dokumen malam itu? Kerry, kenapa kau tidak penasaran dengan dokumen yang aku bawa? Selain itu, ketika Aries pergi, kau tidak sadar kalau dia mengambil sesuatu lagi?"Bagaimana orang biasa akan memerhatikan detail kecil seperti itu?Selain itu, Cancer meletakkan failnya di folder itu dan foldernya ada di sana ketika dia pergi.Siapa yang bisa memikirkan terkait apakah isinya hilang atau berapa banyak yang hilang selain Cancer sendiri?Kerry menggertakkan giginya dengan marah. Dia menunjuk ke Cancer dan berkata, "Jadi, sejak awal, kau sudah membodohiku?"Cancer merentangkan tangannya.“Kau tidak bisa bilang kalau aku membodohimu. Lagi pula, syarat yang kau tetapkan benar-benar menggoda.“Batu Berawan. Sejujurnya, aku sungguh ingin

Master Lipan telah berkecimpung di industri ini selama bertahun-tahun dan tidak ada orang yang dia hormati. Tetapi hari ini, dia harus menghormati Thomas bahkan jika dia tidak mau.Kekuatan yang Thomas tunjukkan jauh melampaui apa yang bisa dilawan oleh Master Lipan dan orang lain.Jika pertempuran berlanjut, dia takut dia akan kehilangan Kerry dan Laura juga.Bukannya dia tidak ingin membalas dendam, tetapi dia tidak bisa melakukannya."Weiss, tolong maafkan aku."Master Lipan menghela napas. Dia memandang Kerry, yang pingsan, dan hatinya sakit. Acap kali, meminta seseorang untuk melepaskan kebenciannya adalah hal yang membuatnya merasa lebih tidak nyaman daripada membunuhnya.Tapi sekarang, Master Lipan memutuskan untuk berhenti membalas dendam demi melindungi Kerry dan Laura.Ini adalah keputusannya sebagai seorang ayah.Dia sudah kehilangan seorang anak dan dia bahkan tidak ingin kehilangan keduanya. Ia tidak ingin kejadian di mana anaknya mati terjadi lagi.Master Lipan a

Suasana segera membeku.Master Lipan mengambil foto itu dan menatap Laura dalam foto. Matanya sedikit menyipit, berharap sesuatu tidak seperti yang dia pikirkan."Kerry, apa ini?"Kerry masih mencoba berdalih, “Itu foto Laura. Aku mengambilkan untuknya sebelumnya.”"Oke." Master Lipan mengulurkan tangannya ke arah Kerry. "Berikan padaku apa yang kau lihat tadi.""Ayah Baptis ….""Berikan padaku!"Kerry ketakutan. Dia perlahan mengulurkan tangannya dan menyerahkan buku biru kecil itu ke tangan Master Lipan.Saat itu, Kerry merasa seakan akhir dunia telah tiba.Master Lipan membuka buku itu. Setiap halaman di dalamnya merekam apa yang ingin dikatakan Kerry kepada Laura, dan bercampur dengan banyak foto.Ayah baptisnya tidak bodoh. Dia tahu apa artinya.Brak!Master Lipan menutup buku dan menatap Kerry."Kau berengsek!"Laura adikmu!"Kerry menunduk dan menggertakkan giginya. Dia tahu Laura merupakan saudara perempuannya, tentu saja. Justru karena inilah dia akan menderita.

Tapi sementara itu yang mereka katakan, bagaimana mungkin mereka bisa mengalahkan Thomas hanya berdasarkan kemampuan mereka berdua?Laura menghela nafas dan berkata, "Kita tidak bisa mengalahkannya saat Ayah baptis masih hidup, bagaimana kita bisa melawannya sekarang?"“Tentu saja, kita tidak bisa melawannya secara langsung, tapi bukan berarti kita tidak bisa menggunakan trik kepadanya,” Kerry berkata tiba-tiba. “Trik apa?”"Kita akan bergabung dengan keluarga Gomez!""Apa?" Laura menatap Kerry, terkejut. “Apa kau tidak mau membalaskan dendam ayah baptis? Kenapa kau berpihak kepada musuh sekarang?”“Thomas musuh kita bersama, bukan keluarga Gomez,” jelas Kerry. “Alasan kenapa kita punya musuh ke mana pun kita pergi karena Thomas memiliki keluarga Gomez yang mendukungnya. Kalau kita juga bisa bergabung dengan keluarga Gomez dan membuktikan kepada mereka kita lebih 'berguna', maka kita bisa mengeluarkan Thomas dari posisinya dan membujuk keluarga Gomez untuk menyingkirkannya.”La