Setelah puas menangis, aku mengurai pelukannya. Dia menatapku dengan wajah sendu. “ Lo nggak di apa-apain kan sama Mas Herdi?” tanya Arkan. Aku pun membalas tatapannya sambil mengeleng pelan. Aku menceritakan semuanya ke Arkan tentang kejadian tadi. Dia terlihat emosi, dan beberapa kali mengumpat saat mendengar ceritaku. Bahkan, dia berkata akan menghajar Mas Herdi jika bertemu dengannya. Namun, aku melarangnya, bukan karena aku tidak benci ke Mas Herdi tapi aku tidak mau Arkan kena masalah. Arkan kembali memelukku saat aku selesai bercerita. Dia pun mengajakku pulang. Saat setengah perjalanan, tiba-tiba saja kakiku kram, sakit sekali digerakkan. Apa mungkin efek dari aku berlari sepanjang malam. “ Aduh, kakiku kram Ar,” keluhku “ Jangan banyak drama, ini udah malam,” “ Beneran Ar, ini sakit banget nggak bisa digerakkin,” keluhku lagi. Perlahan Arkan membungkuk untuk mengecek kakiku dengan sedikit menggerakkan kakiku. “Aduhh,” renggekku saat A
Last Updated : 2021-07-31 Read more