Share

DAUN-5

Author: DEBULANTAI
last update Last Updated: 2021-07-31 12:02:06

Setelah puas menangis, aku mengurai pelukannya. Dia menatapku dengan wajah sendu.

“ Lo nggak di apa-apain kan sama Mas Herdi?” tanya Arkan. Aku pun membalas tatapannya sambil mengeleng pelan. Aku menceritakan semuanya ke Arkan tentang kejadian tadi. Dia terlihat emosi, dan beberapa kali mengumpat saat mendengar ceritaku. Bahkan, dia berkata akan menghajar Mas Herdi jika bertemu dengannya. Namun, aku melarangnya, bukan karena aku tidak benci ke Mas Herdi tapi aku tidak mau Arkan kena masalah. Arkan kembali memelukku saat aku selesai bercerita. Dia pun mengajakku pulang. Saat setengah perjalanan, tiba-tiba saja kakiku kram, sakit sekali digerakkan. Apa mungkin efek dari aku berlari sepanjang malam.

“ Aduh, kakiku kram Ar,” keluhku

“ Jangan banyak drama, ini udah malam,”

“ Beneran Ar, ini sakit banget nggak bisa digerakkin,” keluhku lagi.

Perlahan Arkan membungkuk untuk mengecek kakiku dengan sedikit menggerakkan kakiku. “Aduhh,” renggekku saat Arkan memegang kakiku. Segera Arkan melepas jaketnya, dan aku tidak tau dia akan berbuat apa.

“ Lo mau ngapain Ar?”

“ Gak usah mikir macem-macem,” jawabnya sambil memasangkan jaketnya di tubuhku. Kemudian dia berbalik dan membungkuk memintaku untuk naik dipunggungnya.

“ Buruan naik,” pintanya. Aku segera naik dipunggungnya, merepotkan memang tapi mau bagaimana lagi, kakiku masih kram.

Arkan menggendongku menyusuri gelapnya hutan pinus, dengan hanya bermodal flash handphone sebagai sumber pencahayaan. Sempat hening beberapa saat, karena aku tidak tau harus bagaimana, hanya bisa mengandalkannya

“ Emang nggak berat, Ar?” tanyaku

“ Hmmm,” sesingkat itu jawaban Arkan

“ Maaf ya Ar, aku repotin banget,”

“ hmmm,” jawabnya, aku mengeratkan peganganku di leher Arkan

“ Ingat pesan gue, kalo lo diajak keluar malam sama cowok yang baru lo kenal jangan langsung mau dan jangan sendirian,” ucap Arkan

“ Kalo lo yang ajak keluar,”

“ Kecuali gue,”

“ Dasar,” celaku. Andai dia tau bagaimana perasaanku saat ini. Serasa banyak kupu beterbangan di dalam perutku. Jantungku? jangan tanyakan lagi. Sedari tadi detak jantungnya sudah keluar dari ritmenya. Dengan posisi aku berasa di gendongan Arkan, seharusnya dia tau degup jantungku.

***

“ Lo kemana aja sih, Yash? Anak-anak panik tau nggak cariin lo,” tanya Mei-mei sesampainya di indekost. Aku hanya tersenyum dan merebahkan diri ke kasur kamarku. Dia tidak mencercaku lebih lanjut, seperti itulah Mei saat dia ingin tau sesuatu dia tidak memaksa orang lain untuk bercerita. Mei ikut merebahkan diri disebelahku, kemudian menatapku dengan posisi tengkurap.

“ Tau nggak Yash, tadi si Arkan panik banget nyariin lo. Apalagi waktu tau Mas Herdi balik ke area event tanpa lo. Arkan kayak setan kesurupan tanyain lo dimana. Gue heran sama Mas Herdi bisa-bisanya biarin lo balik sendirian,” ungkap Mei-mei

            “ Gue tadi nyasar nggak tau arah, mana jalannya sama semua,” jelasku

            “ Mana tadi gue telpon lo, nggak bisa jadi ikutan panik gue,”

            “ Maaf ya Mei, lo jadi panik gara-gara gue,”  

“ Apaan sih lo yash, jelas dong gue panik. Kan lo calon adik ipar gue,” jawab Mei. Aku langsung melemparinya dengan bantal. “ YEY, itu sih mau lo”. Mei-mei juga lansung membalasku dengan lemparan bantal sehingga terjadi perang bantal diantara kami. Sebelum akhirnya, Mei-mei pamit ke kamarnya untuk membersihkan diri.

            Aku sendiri disini membuatku teringat dengan kejadian yang baru saja kualami. Jika aku tidak teringat life hack tentang uang koin yang mengalihkan perhatian orang jahat.  Jika saja Arkan tidak datang, mungkin aku masih berapa di hutan gelap itu. Sebenarnya masih ada rasa takut dalam diriku tentang kejadian tadi. Saat aku kembali ke area event, mas Herdi juga menghampiriku, lirikan matanya sangat tajam. Seakan berkata “ lo jangan bilang tentang apa yang terjadi tadi,”. Namun, Mas Herdi tidak sempat berkata apa-apa karena Arkan lebih dulu menyembunyikan diriku di belakangnya. Kemudian menarikku dan mengantarkan pulang. Miris memang, aku tidak melakukan kesalahan namun aku dibayang-bayangi rasa takut jika kejadian sama terjadi lagi. Tidak banyak perempuan yang berani speak up masalah ini, karena masih banyak yang menganggap ini adalah aib. Aku pun sama, masih memikirkan hal sama bolehkah aku speak up? Dan adakah yang percaya padaku.

***

        Keesokan harinya, saat matahari belum sepenuhnya terbit. Arkan dan motornya sudah berada didepan indekostku. Memang hari ini adalah puncak dari event seminar yang telah kami persiapkan. Untuk itu, seluruh panitia diminta berangkat pagi-pagi untuk briefing terakhir. Arkan dengan setelan hitamnya telah menungguku di pagar. Dia telah berjanji untuk bersamaku hari ini, menjagaku agar kejadian semalam tidak terulang. Kulambaikan tangan ke Arkan dan dia membalas dengan senyuman, kemudian kita berjalan menuju motornya. Tak lupa, dia memberiku helm. Kali ini, dia tidak hanya memberiku helm tetapi juga memakaikannya padaku. Sesaat hatiku merasa hangat atas perhatian kecil yang diberikan Arkan.

       Motor kami melaju membelah jalanan pagi yang sepi, masih sedikit kendaraan yang melintas. Udara pagi yang sejuk belum terkena asap-asap kendaraan. Aku menikmati suasana pagi ini. Sesaat Arkan memakirkan motornya di depan gerobak bubur ayam. Sarapan dulu, katanya. Dia memintaku untuk turun dan aku mengikutinya. Arkan menarik kursi plastik yang disediakan oleh penjual, menyuruhku untuk duduk. Dia berjalan kearah penjual untuk memesan bubur ayam, kemudian kembali menghampiriku. Arkan duduk sambil menggosok-gosokkan kedua tangannya. Memang udara pagi ini dingin, mungkin juga karena matahari belum sepenuhnya terbit.

“ Kaki lo udah gapapa,” ucapnya memandangku.

“ Udah gapapa kok, klo lo mau balapan lari sama gue. Ayok gue jabanin,” ucapku balas menatapnya. Manik mata coklat yang menyihir, sesaat aku tenggelam dalam pesonanya. Seketika  tersadar, ketika abang penjual mengantar bubur ayam pesanan kami.

“ Ini neng, bubur ayamnya,” kata abang tukang bubur ayam.

“ Eh, Iya bang. Makasih,” anggukku diakhiri dengan senyuman oleh abangnya

“ Makan dulu yang banyak, nanti baru balapan lari sama gue,” ucap Arkan. Secara spontan, Arkan sudah mengambilkan sendok dan memberikannya kepadaku. Aku hanya memandangnya sambil mengucapkan terimakasih.

Related chapters

  • THE DISCOVERY ( INDONESIA)   Prolog

    “ Sesekali kamu perlu pergi sejenak untuk tau kehidupan lain, dan untuk tau siapa yang benar-benar perduli denganmu ”Disinilah aku berada di tempat yang belum pernah aku bayangkan sebelumnya. Mencoba berdamai dengan rasa sakitku, atau mungkin lari dari semua masalahku. Entahlah aku pun tidak mengerti.Yang terpenting saat ini, kutata perlahan hatiku dengan hal-hal yang membuatku bahagia. Sebelum aku kembali lagi ke duniaku dengan orang-orang yang dulunya kupercaya tidak pernah mengecewakanku.Saat ini aku berada di tepi pantai, tanpa memakai alas kaki menyusuri pinggiran pantai dengan deburan ombak yang mengenai kakiku. Hembusan angin yang sedikit kencang membuat dress putih yang kupakai beterbangan. Dengan pemandangan samudra yang terbentang luas, sungguh menenangkan.“ Yashna,” terdengar suara seseorang memanggilku dari

    Last Updated : 2021-07-30
  • THE DISCOVERY ( INDONESIA)   DAUN-1

    Suasana stasiun Balapan di hari Minggu sore, tampak ramai banyak manusia pulang-pergi menuju ke kota tujuan mereka. Disinilah aku duduk sendiri di kursi tunggu stasiun, menanti KRL tujuan Jogja. Dengan aroma outlet Roti O yang candu, padahal sebenarnya itu adalah aroma parfum bukan aroma yang berasal dari roti itu sendiri. Aku sedari tadi hanya sibuk menatap layar ponsel, sibuk membuka-menutup aplikasi media social yang menampilkan wajah-wajah bahagia teman-temanku usai liburan semester ganjil mereka. Liburan semester telah usai, dan kini aku harus menjalankan rutinitasku kembali sebagai salah satu mahasiswa di universitas di Jogja. Terdengar suara kereta dari kejauhan, aku bergegas bangkit dari kursi karena kutahu itu kereta tujuanku. Aku masuk kedalam kereta dan mencari tempat duduk paling pojok. Kuputuskan saat perjalanan aku

    Last Updated : 2021-07-30
  • THE DISCOVERY ( INDONESIA)   DAUN-2

    Rapat HIMA kali ini membahas event seminar yang akan dilakukan di luar kampus. Event ini akan membahas tentang peluang wisata hutan yang berada di daerah masyarakat. Dari serangkaian acara memperingati dies-natalies fakultas kami, hanya event ini yang berada jauh dari lingkunan kampus. Untuk itu, diperlukan persiapan ekstra. Dari mulai panitia, pengisi acara, tempat, bahkan konsumsi. Dalam event ini aku dipercaya sebagai sekretaris. Sehingga sering berkutat dengan proposal, revisi, dan tanda tangan. “ Yashna, proposal buat seminar udah selesai ditandatangani?” tanya Rian, selaku ketua acara. “ Kurang tandatangannya Mas Herdi, ketua HIMA. Kemarin aku cari-cari katanya lagi studi lapangan di Blora,” jawabku “ Nggak ad

    Last Updated : 2021-07-31
  • THE DISCOVERY ( INDONESIA)   DAUN-3

    Hari yang dinanti-nanti semua orang yaitu ujung minggu alias weekend. Sabtu-minggu kali ini, kuhabiskan dengan marathon drakor di indekost. Sudah lama aku tidak menonton serial korea karena sibuk dengan tugas dan persiapan event dies-natalis. Untungnya persiapan sudah 70% jadi aku bisa rehat sejenak. Weekend ini aku juga tidak pulang menghemat energi karena h-5 menuju event besar yang telah kami persiapkan. Aku telah bersiap duduk di depan laptop dengan dua toples camilan disampingku. Siap berseluncur di dunia perhaluan. Baru dua episode pertama, perasaanku sudah campur aduk seperti roller coaster. Ada adegan yang membuat tertawa dan baru hitungan menit sudah membuatku menangis. Kisah persahabatan dan kekeluargaannya sangat kuat di drama ini. “ tok…tok…tok,” suara pintu kamarku diketuk. Siapa orang yang telah menggangu quality time ku. Aku membuka pintu, dan kulihat sosok t

    Last Updated : 2021-07-31
  • THE DISCOVERY ( INDONESIA)   DAUN-4

    Sehari sebelum seminar dilaksanakan, seluruh panitia berada di hutan pinus Imogiri. Semua orang sibuk mempersiapkan event, besok. Tak terkecuali aku, disini aku membantu sie dekdok mempersiapkan dekorasi panggung. Desain panggung yang bertema alam, dengan memanfaatkan botol-botol bekas yang dicat kemudian digantung dengan lampu. Bagian tengah panggung terdapat tripleks besar berbentuk kotak yang dilukis sesuai tema seminar kali ini, sangat berbeda dengan seminar-seminar biasanya yang hanya menggunakan mmt/ spanduk untuk backgroundnya. Selain untuk mempromosikan hutan, seminar ini juga menggalakkan gerakan ramah lingkungan. Hari kian gelap, matahari mulai tenggelam di ufuk barat. Sinar matahari, mulai digantikan sinar bulan dan bintang. Setelah seharian mempersiapkan event, kami pun lelah dan ingin pulang. Sebelum itu, kami berkumpul untuk makan malam bersama. Dibawah sinar lampu hias yang digantung, k

    Last Updated : 2021-07-31

Latest chapter

  • THE DISCOVERY ( INDONESIA)   DAUN-5

    Setelah puas menangis, aku mengurai pelukannya. Dia menatapku dengan wajah sendu. “ Lo nggak di apa-apain kan sama Mas Herdi?” tanya Arkan. Aku pun membalas tatapannya sambil mengeleng pelan. Aku menceritakan semuanya ke Arkan tentang kejadian tadi. Dia terlihat emosi, dan beberapa kali mengumpat saat mendengar ceritaku. Bahkan, dia berkata akan menghajar Mas Herdi jika bertemu dengannya. Namun, aku melarangnya, bukan karena aku tidak benci ke Mas Herdi tapi aku tidak mau Arkan kena masalah. Arkan kembali memelukku saat aku selesai bercerita. Dia pun mengajakku pulang. Saat setengah perjalanan, tiba-tiba saja kakiku kram, sakit sekali digerakkan. Apa mungkin efek dari aku berlari sepanjang malam. “ Aduh, kakiku kram Ar,” keluhku “ Jangan banyak drama, ini udah malam,” “ Beneran Ar, ini sakit banget nggak bisa digerakkin,” keluhku lagi. Perlahan Arkan membungkuk untuk mengecek kakiku dengan sedikit menggerakkan kakiku. “Aduhh,” renggekku saat A

  • THE DISCOVERY ( INDONESIA)   DAUN-4

    Sehari sebelum seminar dilaksanakan, seluruh panitia berada di hutan pinus Imogiri. Semua orang sibuk mempersiapkan event, besok. Tak terkecuali aku, disini aku membantu sie dekdok mempersiapkan dekorasi panggung. Desain panggung yang bertema alam, dengan memanfaatkan botol-botol bekas yang dicat kemudian digantung dengan lampu. Bagian tengah panggung terdapat tripleks besar berbentuk kotak yang dilukis sesuai tema seminar kali ini, sangat berbeda dengan seminar-seminar biasanya yang hanya menggunakan mmt/ spanduk untuk backgroundnya. Selain untuk mempromosikan hutan, seminar ini juga menggalakkan gerakan ramah lingkungan. Hari kian gelap, matahari mulai tenggelam di ufuk barat. Sinar matahari, mulai digantikan sinar bulan dan bintang. Setelah seharian mempersiapkan event, kami pun lelah dan ingin pulang. Sebelum itu, kami berkumpul untuk makan malam bersama. Dibawah sinar lampu hias yang digantung, k

  • THE DISCOVERY ( INDONESIA)   DAUN-3

    Hari yang dinanti-nanti semua orang yaitu ujung minggu alias weekend. Sabtu-minggu kali ini, kuhabiskan dengan marathon drakor di indekost. Sudah lama aku tidak menonton serial korea karena sibuk dengan tugas dan persiapan event dies-natalis. Untungnya persiapan sudah 70% jadi aku bisa rehat sejenak. Weekend ini aku juga tidak pulang menghemat energi karena h-5 menuju event besar yang telah kami persiapkan. Aku telah bersiap duduk di depan laptop dengan dua toples camilan disampingku. Siap berseluncur di dunia perhaluan. Baru dua episode pertama, perasaanku sudah campur aduk seperti roller coaster. Ada adegan yang membuat tertawa dan baru hitungan menit sudah membuatku menangis. Kisah persahabatan dan kekeluargaannya sangat kuat di drama ini. “ tok…tok…tok,” suara pintu kamarku diketuk. Siapa orang yang telah menggangu quality time ku. Aku membuka pintu, dan kulihat sosok t

  • THE DISCOVERY ( INDONESIA)   DAUN-2

    Rapat HIMA kali ini membahas event seminar yang akan dilakukan di luar kampus. Event ini akan membahas tentang peluang wisata hutan yang berada di daerah masyarakat. Dari serangkaian acara memperingati dies-natalies fakultas kami, hanya event ini yang berada jauh dari lingkunan kampus. Untuk itu, diperlukan persiapan ekstra. Dari mulai panitia, pengisi acara, tempat, bahkan konsumsi. Dalam event ini aku dipercaya sebagai sekretaris. Sehingga sering berkutat dengan proposal, revisi, dan tanda tangan. “ Yashna, proposal buat seminar udah selesai ditandatangani?” tanya Rian, selaku ketua acara. “ Kurang tandatangannya Mas Herdi, ketua HIMA. Kemarin aku cari-cari katanya lagi studi lapangan di Blora,” jawabku “ Nggak ad

  • THE DISCOVERY ( INDONESIA)   DAUN-1

    Suasana stasiun Balapan di hari Minggu sore, tampak ramai banyak manusia pulang-pergi menuju ke kota tujuan mereka. Disinilah aku duduk sendiri di kursi tunggu stasiun, menanti KRL tujuan Jogja. Dengan aroma outlet Roti O yang candu, padahal sebenarnya itu adalah aroma parfum bukan aroma yang berasal dari roti itu sendiri. Aku sedari tadi hanya sibuk menatap layar ponsel, sibuk membuka-menutup aplikasi media social yang menampilkan wajah-wajah bahagia teman-temanku usai liburan semester ganjil mereka. Liburan semester telah usai, dan kini aku harus menjalankan rutinitasku kembali sebagai salah satu mahasiswa di universitas di Jogja. Terdengar suara kereta dari kejauhan, aku bergegas bangkit dari kursi karena kutahu itu kereta tujuanku. Aku masuk kedalam kereta dan mencari tempat duduk paling pojok. Kuputuskan saat perjalanan aku

  • THE DISCOVERY ( INDONESIA)   Prolog

    “ Sesekali kamu perlu pergi sejenak untuk tau kehidupan lain, dan untuk tau siapa yang benar-benar perduli denganmu ”Disinilah aku berada di tempat yang belum pernah aku bayangkan sebelumnya. Mencoba berdamai dengan rasa sakitku, atau mungkin lari dari semua masalahku. Entahlah aku pun tidak mengerti.Yang terpenting saat ini, kutata perlahan hatiku dengan hal-hal yang membuatku bahagia. Sebelum aku kembali lagi ke duniaku dengan orang-orang yang dulunya kupercaya tidak pernah mengecewakanku.Saat ini aku berada di tepi pantai, tanpa memakai alas kaki menyusuri pinggiran pantai dengan deburan ombak yang mengenai kakiku. Hembusan angin yang sedikit kencang membuat dress putih yang kupakai beterbangan. Dengan pemandangan samudra yang terbentang luas, sungguh menenangkan.“ Yashna,” terdengar suara seseorang memanggilku dari

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status