Anes membuka mata perlahan, saat hidungnya mencium aroma menyengat dari obat-obat dan disinfektan. Awalnya memang samar, tetapi setelah ia mengerjapkan matanya beberapa kali, barulah pandangannya jelas. Ada Mama, Papa, Doni, dan juga Taka di sana. Anes menggerakkan kepalanya ke samping untuk memastikan dia ada di ruangan apa. Selang infus yang menggantung di samping kananya membuatnya yakin bahwa ia tengah berada di kamar perawatan rumah sakit.“Ma, Pa.” Anes merasa tenggorokannya amat kering hingga terasa sakit untuk mengeluarkan kata-kata. Semua yang ada di sana menoleh da nada tatapan penuh sukur saat melihatnya membuka mata. Ririn berjalan cepat mendekat pada anaknya, lalu memberikan air mineral. Anes menyeruputmya dengan sedotan, karena tubuhnya masih sangat lemas untuk bergerak. Kepalanya juga terasa amat pening. Anes memegang pelan perban yang melilit di kepalanya. Matanya membulat sempurna, saat ingat satu hal, perutnya. Pandanganny
Last Updated : 2021-08-24 Read more