Aku terlalu malas untu menjawab pertanyaan Asta. Oleh karena itu aku memutuskan untuk kembali beranjak tanpa peduli dengan kemeja putih Asta yang kotor."Raya, tunggu."Dia hendak mengejarku. Namun, seseorang yang memanggilnya menghentikan langkahnya. Aku sempat menoleh padanya sebelum masuk ke toilet. Dia menoleh padaku juga, sebelum fokusnya teralihkan pada seseorang yang kini di hadapannya.Dia hampir saja membuat segalanya kacau. Seandainya orang yang datang tadi curiga, aku bisa terancam dikeluarkan dari perusahaan ini.Aku menatap wajahku yang kacau dari pantulan cermin. Mengambil facial face dari dalam pouch kosmetik, aku membersihkan mukaku yang sembab. Setelahnya aku membenarkan make-up yang berantakan dengan memoles kembali chussion. Terakhir aku memoles liptin secukupnya. Chussion mahalku ampuh untuk menutup mata sembab. Hanya diberi sedikit eyeshadow ringan, wajahku kembali terlihat fresh.Aldo, Arip, dan Debi saling tatap melihatku kembali ke meja. Sejurus kemudian mereka
Last Updated : 2021-09-12 Read more