Home / All / KARMA / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of KARMA : Chapter 71 - Chapter 80

91 Chapters

Bab 71

"Ini sudah tujuh bulan kamu berpura-pura tidak tahu atas perselingkuhan suamimu dan Asta, Dil," ucap Radit. Dila hanya tertunduk. Bingung ingin melakukan apa. Gara menjadi senjata Lingga supaya Dila urung membuka kedok perselingkuhannya. Meskipun hubungan keduanya sudah sangat merenggang. Demi Gara Dila masih bertahan menjadi istri Lingga. "Bagaimana lagi? Alat yang kita taruh di sana seperti tidak ada fungsinya. Ponsel kamu sama aku juga hilang bukan? Semua bukti ada di sana. Bukti rekaman perselingkuhan mereka. Hilang semua!" keluh Dila prustasi."Sepertinya nasib baik memang belum berpihak padaku, Dit," lirihnya tertunduk karena kecewa. "Tapi kita masih punya foto terbaru Asta bersama Adi bukan?" ucap Radit. Dila mengangguk.Malam itu saat Radit dan Dila ingin pergi memergoki Asta yang terlihat berjalan dengan Ayah mertuanya, justru mereka mengalami pembegalan segerombolan orang. Anehnya mereka tidak mengambil mobil
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more

Bab 72

Hati Tami bergemuruh. Malu kesal marah bercampur menjadi satu. Air mata menetes membasahi pipi tanpa suara. Dengan tatapan tajam dia menghampiri anak lelaki kebanggaannya. "Ma," lirih Lingga berjalan mundur. Sementara dia terus berjalan maju. Plak!Sebuah tamparan keras dari sang Mama melayang cukup kencang di pipinya. Hingga meninggalkan jejak merah bercap tangan di sana. Dila keluar bersama Gara. Begitupun dengan Keyla, Rahma juga Ica. "Jelaskan apa ini?!" teriak Mama Tami. Belum sempat Lingga menjawab ucapan Mamanya, terdengar seseorang mengetuk pintu rumah cukup kencang. Bergegas Keyla pun membuka pintu. Alangkah terkejutnya ketika melihat banyak wartawan sudah berdiri di pagar rumah. Pak Seno yang menjadi satpam keluarga Bram pun merasa kewalahan karena mereka memaksa untuk masuk. Nampak terlihat Pak Seno tengah berusaha menutup pintu gerbang dengan penuh keramah tamahan."Nyah, wartawan i
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more

Bab 73

 "Mama, kenapa Papa sama Kakek pukulin Mama?" tanya Gara sambil mengusap Wajah Mamanya. "Mana yang sakit, Ma. Sini biar Gara obati," ujarnya. Anak lelaki itu menangis dan terus mengusap wajah Mamanya yang bengap."Mama nggak apa-apa, Sayang. Cepat kita lari sebelum Kakek bisa mengejar kita," titah Dila. Dia tahu betul mertuanya itu. Dia tinggal menekan nomor penjahat atau semacamnya, kemudian menyuruhnya mengejar Dila.  "Sial memang, tasku tertinggal," batinnya.Tin ….!"Gara awas!" teriak Dila karena hampir saja sebuah mobil mewah menabrak anaknya. Mobil itu langsung menepi. Kemudian, penumpangnya langsung turun dan berjalan mendekati keduanya."Papa, ampun Pa. Biarkan Dila pergi," pintanya. Mobil yang hendak menabrak Gara ternyata berisi penumpang yang sangat mirip dengan mertuanya."Kakek! Jangan sakiti Mama!" ucap Gara dengan tangis khas anak-anaknya. "
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more

Bab 74

"Oh, jadi Mbak Sheila ini bukan putri kandung Pak Bagas ya? Aku paham, jadi maksud kalian datang ke kota ini, karena ingin mencari keluarga Pak Bagas begitu?" tanya Dila. Sheila mengangguk. "Saat kecelakaan itu, Papa sepertinya terbawa arus sungai. Sebab, Nenek bercerita, menemukan Papa tersangkut tumpukan sampah yang berada di pinggir sungai. Bingung apa yang mau Nenek perbuat, saat sadar, Papa tidak mengenali namanya sendiri. Jadilah diberi nama Poerwa sama Nenek.""Dua Minggu yang lalu, Papa terpeleset tangga dan kepalanya kembali terbentur. Saat sadar, Papa mengingat semuanya. Terlepas dari apapun, aku akan tetap menjadi anak Papa. Karena Nenek sudah tiada. Sementara keluarga yang aku miliki, hanyalah Papa," terang Sheila sambil memegang tangan Paka Bagas yang memang sudah dianggap seperti Ayah kandungnya sendiri. Dua puluh lima tahun, sejak usia Sheila tiga tahun, Sheila tinggal bersama Nenek dan Pak Bagas. Jadi wajar kalau dia
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more

Bab 75

Pov DilaTiga hari berlalu, keadaan hatiku masih begitu pelik. Masih sakit jika teringat perlakuan Lingga dan keluarganya. Rasa cinta yang dulu begitu besar berubah jadi rasa benci yang sangat dan sangat. Lingga, sungguh aku tidak pernah menyangka dengan semua ini. Berita media sosial juga masih heboh. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, banyak pengusaha yang enggan bekerja sama dengan perusahaan Pak Bram. Jelas semua itu kutahu karena berita itu masuk Jajaran trending topik di media Masa juga media sosial. Dari beberapa juga ada yang menarik sahamnya dan membatalkan kontrak kerja sama. Ini sama saja memberi efek luar biasa. Entah, mungkin karena berawal dari perusahaan Mas Bima yang menarik kerja sama dengan perusahaan Pak Bram, hingga mempengaruhi perusahaan lain, sebab perusahaan Mas Bima adalah perusahaan besar yang juga menjadi sorotan.Aku tidak tahu bagaimana keadaan keluarga mereka. Betul-betul mereka saat ini menguasai pemberitaan. S
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more

Bab 76

POV LINGGAHancur! semuanya sudah hancur. Apa yang sudah aku perjuangkan semua sia-sia belaka. Semua hancur karena wanita ular itu. Karir, keluarga," hancur semuanya. "Gimana? Mana Dila dan Gara?" tanya Mama. Ia terus melamun. Papa juga sama. Papa dan Mama tidak pernah berbicara lagi setelah lepas pemakaman Kakek. Hancur keluarga kami. Kini hanya ada air mata. Keluarga yang dulu bahagia, sekarang harus seperti ini. Apa mungkin karena kesalahan bersikeras menikahi Dila? Sebelum keluarga kami mengenal keluarga Dila, semuanya sangat membahagiakan. Tidak seperti ini. "Lingga, bagaimana?" tanya Mama lagi. Aku hanya menggelengkan kepala. "Dia tidak mau kembali, Ma. Lingga hancur," lirihku mengusap gusar wajahku. Di rumah besar ini, semua seakan larut dalam kesedihan dan penyesalan. Tidak lagi ada tawa maupun canda. Rumah ini seperti sudah tidak memiliki nyawa.Semua memang gara-gara, Dila
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more

Bab 77

Halo, Rey?" ucapku menjawab telepon di seberang. Dia adalah Reyhan Pratama sahabat saat kami kuliah dulu, juga menjadi rekan bisnisku.  Termasuk pengusaha yang terkenal sukses juga sangat berpengaruh dalam kalangan pembisnis. Kehidupan rumah tangganya sangat bahagia. Memiliki istri cantik bernama Hany, dan 3 orang anak.  Dua anak sambungnya, sementara satu anak kandungnya. Meski begitu, Reyhan adalah sosok Ayah sambung yang baik. Dapat terlihat di setiap ia memposting foto dan membagikannya di dunia Maya. Kadang melihat kebersamaan mereka aku suka senyum-senyum sendiri.  "Ngga, berita apa yang aku lihat ini? Kenapa bisa seperti ini?" tanya Reyhan.  "Aku percaya seorang sahabat tidak akan tega meninggalkan sahabatnya sendiri. Meskipun sah
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more

Bab 78

 Setengah jam kemudian, mereka telah sampai di lokasi ponsel itu berada. "Ini tempatnya," ucap Ridho. Mereka berhenti di depan rumah besar bernuansa putih. Rumah itu seperti tak asing lagi untuk Lingga. Sebentar Lingga pun coba untuk mengingat-ingat."Ini kan rumah Feri," ucapnya lirih saat berhasil mengingatnya. Karena ia pernah mengantar Asta ke rumah ini. "Kenapa ponsel bajingan itu bisa ada di rumah ini. Aneh … apa ada hubungannya dengan Feri?" batinnya. "Feri siapa?" tanya Reyhan. "Kalau nggak salah salah satu rekan bisnis Asta," jawab Lingga.Derrttt ….Ponsel Lingga kembali bergetar. Segera ia pun mengangkat panggilan itu.  "Mana uang satu milyar yang saya minta? Lama sekali!" ucap feri di seberang telpon. Biaya untuk membuka perusahaan kosmetik milik Asta memang kurang sekitar 1 milyar. Dan perusahaan itu akan menjadi perusahaan kosm
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more

Bab 79

"Alhamdulillah, semua sudah beres," ujar Lingga. "Sekarang waktunya membuat banyak rekan bisnis percaya lagi untuk bekerja sama dengan perusahaan kami, Rey," ucap Lingga. "Rey, Ridho, makasih banyak atas bantuan kalian. Rey, bantu gue supaya Bima tetap mau bekerja sama dengan perusahaan gue. Dia sangat berpengaruh. Lo sendiri juga termasuk rekan yang berpengaruh juga kan?" ucap Lingga. "Pasti gue bantu semampu gue. Tapi gue nggak janji. Biasanya, kalau sudah hilang kepercayaan, orang akan susah dan banyak berpikir, Lingg," balas Reyhan."Terus rencana kita sekarang apa? Hari juga masih siang," ujar Ridho. "Kerumah Bima. Kalian ikut ya? Mungkin kalau lo bantu ngomong, Rey. Dila akan mau menerimaku kembali?" ucap Lingga. "Ini masalah rumah tangga kalian. Lo yang salah disini, lo aja minta maaf secara gentle sama Dila dan keluarganya. Gue dan Ridho cuma ngantar aja sekalian bahas bisnis kalian," uc
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more

Bab 80

"Maaf, Pak Reyhan. Kami sudah tidak berkenan lagi untuk bekerja sama dengan perusahaan ABL group. Keputusan kami sudah bulat dan tidak dapat diganggu gugat oleh pihak manapun," tegas Bima. "Baik Pak Bima kalau seperti itu. Saya sangat menghargai keputusan Pak Bima," ujar Reyhan. Reyhan tetap legowo meskipun sarannya mendapat penolakan karena memang masalah yang ditimbulkan oleh sahabatnya itu, citra yang sangat buruk. Tak lama kemudian, Dila dan Lingga datang bersamaan. Radit menyimpan tatapan penuh tanya. Laki-laki itu sudah sangat ingin melontarkan sebuah tanya apa yang sudah mereka bicarakan. **** Lingga menatap wajah Reyhan. Reyhan hanya menggeleng. Tanpa dijelask
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status