Awan kelabu beriak tenang, matahari malu-malu menampakan wajahnya. Angin semilir menerpa gadis pemilik wajah porcelain. Hanna menjuruskan pandangannya berkeliling. Tanah merah basah bekas hujan, pepohonan hijau rindang menebarkan harum pinus segar. Beberapa orang terlihat sedang berkumpul di sebuah warung sayuran, mirip seperti kampung tempat nenek tinggal seru Hanna dalam hati. Mendung tidak menyurutkan aktivitas orang-orang kampung ini. Dilihatnya kembali secarik kertas yang diberikan Pak Iffat kemarin malam.Habban Mutarokiba, Kampung Babakan Mantri Desa Pinggirsari Kecamatan Arjasari, patokan rumah bercat kuning, desisku. Great! Dipikirnya rumah bercat kuning itu hanya ada satu-satunya.Kembali pandangannya menebar berharap menemukan rumah kuning yang dituju tanpa harus bersusah payah. Satu, dua, tiga, dan benar saja, sepanjang pengelihatannya rumah berwarna matahari itu berjumlah lebih dari satu. Hanna memaksakan dirinya untuk bertanya a
Last Updated : 2021-07-17 Read more