"Dimana, istriku?" Tanya Izzuddin pada Bi Sima, wajah wanita paruh baya itu memucat tampak ketakutan, sejak dua jam yang lalu Syilla yang izin ke ladang mengambil apel. Kini tak ada tanda-tanda wanita hamil itu kembali dari ladang, bahkan sudah lima kali Bi Sima memutari ladang, tapi tak ada jejak keberadaan Syilla disana. 'Ya Allah..' seolah tak dapat menjawab pertanyaan Tuannya, Bi Sima hanya bisa menunduk ketakutan. Izzuddin yang menyadarinya hanya mendengus dingin. "Jawab, dimana istriku?" Dengan acuh tak acuh pria itu melirik sinis kepala pelayannya tersebut. "A-anu, T-tuan--" Hatinya yang gelisah membuat Izzuddin tak dapat mengontrol emosinya, sehingga berani membentak Bi Sima. "Cepat katakan dimana, ratu ku? Kenapa sudah dua jam lebih, aku tidak melihatnya lagi?" "Darren, kenapa kamu berteriak, Nak?" Terdengar suara lembut Aneska dari balik pintu sesekat dapur dan pintu mengarah gerbang belakang. Keinginannya untu
Last Updated : 2022-01-03 Read more