Awalnya semua berjalan sederhana, sesederhana pertemuan kita kala itu. Kita tertawa, bercanda, membicarakan hal-hal manis. Dengan sikapku yang masih dingin bahkan tak membuatmu menyerah begitu saja. Perhatian kecil darimu, pembicaraan manis kala itu hanya kuanggap sebagai hal yang tak perlu ku maknai dengan luar biasa. Karna dipertemuan kita yang pertama kala itu menurutku tidak memberikan kesan apapun. Aku hanya menganggapmu pria biasa yang ingin berkenalan, hanya ingin menambah teman, berbagi cerita apapun yang bisa dibagi denganku. Ya karena memang kita baru berkenalan. Kamu juga belum mengetahui banyak tentangku, kamu tau tentang aku pun juga dari cerita salah seorang temanmu.Aku masih saja bersikap dingin, acuh tak acuh semakin tak peduli. Namun kamu tak menyerah dan semakin gigih untuk mendekatiku, sampai pada akhirnya mata hatiku terbuka lebar akan perjuangan perjuangan kerasmu. Aku menerka-nerka kita dipertemukan untuk saling melengkapi satu sama lain. Ah.
Last Updated : 2021-07-22 Read more