Hari ke empat kepergian Afika, seperti biasa Mas Adjie sudah memberikan sinyal padaku untuk langsung ke ruang kerjanya selepas jam kerja. "Aku antar ke apartemen ya, setelah itu aku akan mengajakmu ke suatu tempat untuk makan malam," katanya saat melihatku datang. "Maaf, kita mau kemana ya, Pak?" tanyaku basa-basi. "Aku ingin menghabiskan malam ini sama kamu, Liv," jawabnya dengan penuh percaya diri. "Apakah ibu belum pulang hari ini?" tanyaku lagi dengan lebih berani. "Afika seminggu di luar negeri. Hari Senin besok dia baru pulang." Entah kenapa aku terlonjak mendengar perkataannya itu. "Bolehkah kita menghabiskan waktu di rumah anda saja, Pak?" tanyaku buru-buru saat melihat Mas Adjie sudah bangkit dari kursi kerjanya, bersiap mengajakku meninggalka
Read more