"Sejak kapan, Mas?" Ningsih menatap tajam sosok lelaki yang tengah bersimpuh di depannya."Maaf, sungguh maafin aku. Aku khilaf, kamu harus paham satu hal Sayang, aku sama Luna hanya teman main, sebatas untuk hiburan saja, tak lebih. Itupun jauh sebelum Luna kenal dan menikah dengan adikmu, Fathir" Rival masih saja menggenggam kedua tangan Ningsih, berlutut untuk meyakinkan istrinya."Aku hanya tanya sejak kapan, Mas?" kembali Ningsih mengulangi pertanyaannya."Ssee..sejak kamu hamil Alea, maafkan aku Ningsih, ampuni aku. Aku memang khilaf" ucap Rival dengan serak."Berapa kali?" tanya Ningsih dingin.Rival mendongak, bingung akan pertanyaan Ningsih, Rival hanya mengedikkan bahu.Ningsih terkekeh, mencoba menyembunyikan tangis yang sebentar lagi akan pecah."Kamu bilang khilaf, Mas? Tapi kamu tidak tau sudah berapa kali melakukannya. Itu doyan, Mas
Read more