Bab 103 Hari ini masih pagi, kumandang azan di musala dekat rumah terdengar sangat merdu. Suara Pak Ahmad sangat menggetarkan jiwa. Aku memindahkan Atta dan Arsya ke dalam kamarku. Sementara Aska sudah bangun. Ibu dan Bi Iyem sudah rapi dengan mukenanya bersiap untuk ke musola. Sarah sudah sibuk di dapur memasak air panas untuk membuat teh. Aku memeluknya dari belakang. "Good morning, Cinta!" sapaku sambil mencium lehernya yang terbuka. "Good morning, Sayang," balasnya dengan membalikkan badan menghadapku. "Duh menantu ibu, rajin amat, ya!" sindirku masih memeluknya. "Sana gih, ke musala dulu. Soalnya tegangan
Terakhir Diperbarui : 2022-03-13 Baca selengkapnya