Semua Bab DENDAM HATI YANG TERLUKA: Bab 11 - Bab 20

Setelah selesai mandi, Sada berniat menuju kantor Michael untuk membicarakan tentang Perusahaannya yang mengalami kerugian, mau tidak mau ini adalah tanggung jawab Michael sebagai head office, dan Sada sebagai pewaris semua bisnis dan aset pak Joko Tak akan membiarkan hal ini begitu saja. Sesampainya dikantor Sada meminta Michael untuk menyiapkan semua laporan keuangan tahun ini, dan saat Sada mengecek semua laporan keuangan itu ternyata ada pengeluaran yang tak jelas digunakan untuk apa?. Sada menyimpan laporan itu sebagai bukti lalu menyuruh Michael untuk memanggil manajer keuangan nya, dan kebetulan manajer keuangan di kantor ini adalah pak Bambang pak Bambang sendiri adalah ayah kandung may. “Pada tanggal 12 pak Bambang telah melakukan transfer ke nomor rekening atas nama saudara Ade Baskoro, dengan nominal seratus delapan puluh lima juta rupiah, menggunakan rekening kantor itu buat apa pak?” tanya Sada tegas pada lelaki separuh baya yang berdiri tepat di

Di pagi hari saat Sada bangun dari tidur, ia membuka jendela dan menikmati indahnya alam yang ia lihat dari balik jendela vila. “Mas udah bangun” ucap senja yang baru bangun dari tidurnya karna sinar matahari dari balik jendela yang Sada buka. “Iya sayang sekarang sudah pagi, kamu buruan mandi sana biar seger” ucap Sada pada senja istri termudanya. Hari ini adalah hari Sada bersama dengan Senja, dan masih ada 2 hari lagi Sada berada di sini. Kini ke lima istri Sada sudah tidak tinggal seatap, karna sekarang Sada sudah memisahkan semua istrinya dan membelikanya rumah satu persatu. Sebagai CEO dari perusahaan yang bergerak di pembangunan perumahan elit, tentu Sada tak akan berfikir panjang untuk memberikan rumah untuk istri-istrinya. Jarak tempat tinggal mereka pun tidak terlalu jauh, hal ini Sada lakukan agar mereka bisa mudah bertemu saat merasa kangen satu sama lain. “hari ini aku mau olahraga, mungkin aku akan bersepeda berke

  “Kamu jangan menambah masalah sad, kamu tidak tahu siapa pak Michael” ucap Mila sambil menarik tangan Sada. “Pak Sada, Michael dengan spontan kaget saat mengetahui keberadaan Sada di ruangan itu, saya benar-benar tidak tahu kalau bapak ada di sini maafkan saya telah menggangu waktu bapak dan bapak bisa melanjutkan acara ini, saya dan Teman-teman saya akan pergi ke restoran yang lain saja pak” ucap Michael yang gemetar saat tahu Sada berada dalam ruangan ini. Saat Michael meninggalkan ruangan semua orang di ruangan itu kaget dan spontan melihat Sada dengan rasa kagum yang begitu besar pada Sada. Bagaimana tidak seseorang yang berprofesi sebagai sopir bisa sangat di segani oleh Michael yang sangat terkenal bahkan orang-orang di wilayah ini menjuluki Michael sebagai Michael si hebat. Karna sikap Michael yang bringas terhadap segala sesuatu yang menjadi masalah baginya, bahkan masalah kecil pun selalu michael anggap sebagai masalah besar di

“kamu banyak tanya Ya kayak detektif aja, sudah kamu tenang saja senja enggak akan curiga kalau aku disini, habis senja enggak bisa muasin aku, baru satu ronde aja dia udah keok, hufft” Sada melepas jaket yang ia pakai lalu melemparnya di atas ranjang.“Ha ha ha jadi kamu kesini minta di puasin mas”? Ambar yang akhirnya mengetahui tujuan Sada datang ke tempatnya.“kamu sengaja memakai pakaian seperti itu untuk memuncak kan birahiku ya mbar?”“maksud kamu apa mas?” Tanya Ambar yang merasa heran.“baju yang kamu pakai itu membuat tete mu terlihat jelas di hadapan saya mbar, membuat saya gak bisa menahanya lebih lama lagi.Sada pun dengan cepat melumat bibir Ambar yang lumayan tebal, bibir itu telah diwarnai oleh pemiliknya sehingga terlihat merah merona, yang membuat Sada semakin liar dalam melumat bibir yang merona itu.“Bibir Kamu lebih enak mbar dari pada punyanya senja” ucap

“kamu benar sudah bilang ke Presdir kalau hari ini aku mau bertemu denganya ?” tanya Mila yang merasa heran.“iya aku sudah bilang ke dia sekarang kamu pergi ke ruanganya, aku mau lanjutin pekerjaanku” ucap Sada yang sedikit geram dengan pertanyaan mila.Mila pun menghampiri resepsionis dan resepsionis itupun mengantarkan Mila ke sebuah ruangan.Mila menunggu di ruangan itu sekitar 10 menit lebih tapi sosok Presdir yang Mila tunggu belum menampakan batang hidungnya.Setelah menunggu lagi beberapa saat terlihat sosok yang familiar bagi Mila masuk ke ruangan itu.“Pagi mil “sapa lelaki itu.Lelaki itu tak lain dan tak bukan adalah Sada, tadi Sada baru saja selesai memarahi para pekerja yang bertugas di bagian kebersihan, karna saat Sada ingin masuk ke dalam kantor terlihat halaman kantor begitu kotor dan di penuhi dengan dedaunan kering yang jatuh.Itulah alasan mengapa Sada menyapu di halaman tadi ka