Gemi membuka pintu mobil, tapi hanya berdiri dan tidak masuk ke dalamnya. Menunduk untuk menatap Lee, yang baru saja memasang sabuk pengamannya. “Mas, duluan aja, aku mau mampir ke apartemen,” ujar Gemi dengan satu tangan tersampir pada bingkai pintu mobil. Pandangan Lee berbelok sejenak pada sosok Arca yang tengah berdiri dan bersandar pada pintu mobil pria itu. Baru saja Lee melihat Gemi keluar dari Gedung Dewan Pers, dengan pria yang bekerja satu kantor dengannya itu. Mendadak timbul sebuah dugaan, kalau Gemi akan pergi bersama Arca. “Ke apartemen, atau pergi dengan dia?” telunjuk Lee yang berada pada kemudia terarah pada Arca sekilas. “Pergi diantar dia ke apartemen, Arca mau balik kantor, karena piket halaman malam ini. Jadi aku nebeng, daripa—” “Bilang ke dia, kalau aku yang antar,” potong Lee yang tidak bisa memercayai ucapan Gemi sepenuhnya. Entah mengapa, pikiran Lee sudah terkontaminasi dengan hal yang bukan-bukan. “Kan, ngga
Terakhir Diperbarui : 2021-09-22 Baca selengkapnya