Bina pov Tiga hari kemudian, aku benar-benar pergi dari rumah. Paman Jo, Awan, dokter Je dan Rini terlihat berat melepaskan aku yang hendak pergi. Aku sengaja memberikan izin kepada mereka untuk mengantarkan kepergianku hanya dari depan rumah. Selebihnya adalah batas merah. Artinya, mereka tidak diperbolehkan melewati batas itu atau aku tidak akan kembali lagi ke sini. Aku memutuskan untuk tidak mau repot, jadi aku hanya memasukkan barang-barang yang penting ke dalam koper-ku. "Hiks jaga dirimu baik-baik, Bina." Ucap Rini sambil memelukku. Aku membalas pelukannya sambil berusaha menenangkannya yang terus sesenggukan menangis. "Kami akan sangat merindukanmu." Itu kata-kata yang dilontarkan dokter Je kepadaku sambil tersenyum. Ia berpura-pura terlihat tegar, padahal sorot matanya terlihat sedih. Jadi aku memberinya pelukan perpisahan yang singkat. Aku beralih kepada paman Jo yang menatapku dengan mata yang berkaca-kaca, "Kembalilah dengan selamat, Bina." Paman Jo memeluk-ku dengan er
Read more