Home / Romansa / The Queen is My Love / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of The Queen is My Love: Chapter 41 - Chapter 50

60 Chapters

:: Part 41 ::

Vienza bangun dari tidurnya dan dia melihat jam menunjukan pukul delapan pagi. Dia terlonjak karena bangun kesiangan, ini gara-gara semalam dia tidak bisa tidur karena kesal dengan Akhtar. Saat dia ingin menuju kamar mandi dilihatnya ada sebuah buket mawar putih terletak di sofa kamarnya. ImageVienza mengambil kartu ucapan didekat buket itu dan membacanya. Pagi sayang... Aku tahu aku salah. Maafkan aku, aku terlalu egois memang. Please maafkan aku, ajari aku caranya bersabar dan menahan rasa cemburu ku karena memiliki istri seperti bidadari. Kita akan diner malam ini, jadi bersiaplah. Shahid yang akan menjemputmu nanti malam. Aku pergi ke kota Yamun bersama Thomas. Jangan lupa sarapanmu.. I love you... Vienza tersenyum membaca itu semua, "Dasar menyebalkan," kata Vienza kepada dirinya sendiri. Tak lama Siti pelayannya masuk untuk membantunya mandi dan memakai pakaian. Setelah selesai membersihkan tubuh dan memakai bajunya
Read more

:: Part 42 ::

Vienza melihat Shahid pergi meninggalkannya ditepi jurang itu dia ingin mengejar dan bertanya apa maksudnya semua ini. Tapi dia dikejutkan karena tangan kanannya ditarik oleh Akhtar yang tiba-tiba muncul disampingnya. "Ih, kau ini kenapa membuatku terkejut seperti itu." Akhtar hanya tersenyum konyol membuat Vienza semakin geram. Suaminya itu terus menarik tangannya menuju kesuatu tempat. Mata Vienza membelalak tak percaya dimana tempat tujuan mereka."Kau suka cantik?" Vienza tidak tersenyum melainkan melotot tak suka. "Kau ingin diner disini?" "Ya kenapa? Kau tidak suka?" "Ck.. Pasti ada nyamuk disini. Dan kau tahu aku paling tidak suka digigit nyamuk." "Tenang saja, aku akan melempar setiap nyamuk yang ingin menggigit istriku. Karena hanya aku yang boleh menggigit istriku ini." Vienza ingin tertawa tapi dia tahan. Akhtar mengajaknya duduk ditempat yang sudah dia siapkan untuk mereka berdua. Sudah ada makanan yang tersedia dan Vienza m
Read more

:: Part 43 ::

Kerajaan Wielburg sedang sibuk menyiapkan ulang tahun Akhtar. Sebagai seorang Raja, ulang tahunnya akan diadakan acara yang sangat meriah. Semua tamu-tamu penting sudah diundang, Vienza menyarankan kalau Akhtar lebih baik memberikan bantuan lebih kepada Rumah Sakit anak di kota Yamun yang pernah mereka datangi saat itu. Dan Akhtar menyetujuinya, Vienza memang seorang Ratu yang berhati mulia. Setelah terakhir kali Akhtar memberitahunya soal jalan Rahasia itu sudah hampir tiga bulan keadaan diistana baik-baik saja. Bahkan Maya adik Razaq sangat menghormati Vienza, Maya sering menanyakan bagaimana Vienza jatuh cinta pada ilmu kedokteran atau hal lainnya yang Maya ingin ketahui dari Vienza. Maya cepat akrab dengan Vienza maupun Mahira. Vienza sudah salah menilai Maya diawalnya.Akhtar mendekati Vienza yang sedang menuyusun bunga dikamar. Dia melingkarkan tangannya dipingang Vienza membuat Vienza terkejut. "Oh.. Sayang kau mengejutkan ku." Akhtar tertawa dan
Read more

:: Part 44 ::

"Baginda Raja, bolehkah aku berbicara dengan Ratu Vienza sebentar." Akhtar menatap Vienza yang juga menatapnya. "Tidak masalah jika Ratuku menerimanya?" Vienza tersenyum menatap Akhtar yang bisa mengendalikan rasa cemburu. Ghafur tertawa melihat mimik muka Akhtar saat Vienza berjalan bersamanya menjauh dari mereka. "Kau bahagia?" mereka masih berjalan menuju bangku disudut taman yang terdapat air mancur. Vienza mengangguk dan tersenyum. "Apa kau juga bahagia bersama Angelika?" Ghafur tidak menjawab dia hanya menatap lurus kedepan."Angelika adalah wanita yang baik. Kau pasti akan beruntung mendapatkannya." Mereka duduk dibangku itu bersebelahan. Dari jauh Akhtar dan Angelika melihat mereka, tapi hanya Akhtar yang bertahan. Karena Angelika sudah sibuk bersama Zia dan Aston. "Aku tahu Angelika wanita yang baik. Tapi dia bukan dirimu Viza." Vienza mengambil tangan Ghafur dan menggenggamnya. "Bukankah kau sudah mengatakan melepa
Read more

:: Part 45 ::

Vienza membuka mata dilihatnya Akhtar sedang memeluknya dan masih tertidur. Dia mengingat kejadian semalam dan itu membuat ia tersenyum sendiri. Semalam dia begitu berani menggunakan lingerie merah maroon yang sangat tipis sehingga membuat tubuhnya menerawang dari balik lingerie itu. Akhtar berkali-kali mengatakan dia sangat cantik, indah, seksi, dan hal lainnya. Mereka baru tidur pukul empat pagi karena Akhtar memintanya terus. Vienza menyentuh rahang tegas milik suaminya itu, dia menatap keseluruhan tubuh Akhtar. Akhtar merasa terganggu oleh sinar matahari yang mengintip dibalik tirai jendela kamar Ratunya. Dia membuka mata dan melihat Vienza sedang menatapnya dengan senyuman. Akhtar mengecup kedua mata Vienza dan mengeratkan pelukan nya. "Ayo bangun. Ini sudah siang.""Sekali saja bangun siang tidak apa-apa. Aku ingin menikmati hari ini hanya dengan istriku saja."Akhtar mencium lagi bibir Vienza yang sudah bengkak. "Kita tidak sedang honey
Read more

:: Part 46 ::

"Maya ada apa !?" Vienza melihat wajah Maya yang murung dan menangis. Maya memeluk tubuhnya dan meraung-raung."Tolong hamba Yang Mulia Ratu. Pangeran Ghafur.. Di.. Dia.. Mem... Per.. Kosa.. S.. Aya.." Jawaban Maya membuat Vienza tak percaya dengan apa yang dia dengar. Vienza mencekram kedua bahu Maya dan menatap lekat mata wanita itu. "Katakan padaku apakah itu benar? Kau yakin kau tidak berdusta?" Vienza sangat mengenal baik Ghafur. Tidak mungkin baginya Ghafur melakukan hal sekeji itu. "Iy.. a Ratu. Dia memanggil saya kekamarnya dan setelah itu." Maya tak melanjutkannya dia memeluk erat Vienza meminta perlindungan. Akhtar mendengar semuanya dengan jelas. Dia mendekati istri dan sepupu tirinya itu lalu menilai penampilan Maya yang berantakan. Tak lama Ghafur datang dengan tergesa-gesa kearah mereka. Ghafur sama berantakannya dengan Maya dan dia terlihat frustasi sekali. "Vienza.. Please percaya padaku. Wanita ini pasti mengatakan yang tidak
Read more

:: Part 47 ::

Akhtar memegang pundak istrinya itu yang sedang melamun didepan meja rias. Mereka sudah menggunakan pakaian tidur mereka, tapi Vienza belum beranjak ketempat tidur. "Tidur lah sayang. Semuanya akan baik-baik saja." Akhtar menatap wajah Vienza dari cermin itu. Ini sudah hampir subuh tapi mereka belum beristirahat. Vienza bangkit dan berjalan kearah Akhtar, dia menggenggam tangan Akhtar. "Kau sudah baikan sayang?" Akhtar pikir Vienza melupakan dirinya yang sedang sakit karena masalah ini, tapi ternyata istrinya itu masih mengingatnya. Akhtar membawa Vienza untuk berbaring ditempat tidur mereka. "Aku masih sedikit pusing, tapi tidak masalah mungkin dengan tidur sebentar akan baikan." "Apa kau memikirkan Ghafur?"tanya Akhtar dan dijawab dengan sorot mata Vienza yang beku. Tapi dia tetap menjawab pertanyaan Akhtar. "Ya, aku sangat memikirkan masalah yang menimpanya ini. Aku rasa ini suatu kebohongan, karena aku begitu mengenal Ghafur. Tapi meliha
Read more

:: Part 48 ::

Shahid datang menemui Vienza. Seperti kata pihak rumah sakit kalau mereka akan memberikan hasil pemeriksaan Maya sore ini. Vienza berterimakasih kepada Shahid dan menyuruh Shahid menemui Akhtar diruangan dewan agar memberitahukan dirinya akan menemui Akhtar setelah mengambil jubahnya. Diistana ini seorang Ratu ataupun Putri tidak boleh memperlihatkan rambutnya jika sudah keluar dari garis istana pribadi mereka. Shahid mengangguk patuh dan pergi menyampaikan pesan Vienza. Setelah mengambil jubahnya Vienza berjalan bersama Siti dan pelayan yang lain menuju ruang dewan. Amplop putih berlogokan rumah sakit itu dipegang oleh Siti. Baru melewati batas garis istana mata Vienza melihat Maya bersama dengan dua orang pelayan pergi seperti mengendap-endap. Mereka keluar istana dari jalan belakang. Dimana terdapat hutan kerajaan yang biasa dipakai untuk berlatih memanah dan sebagainya. "Siti berikan jubah mu. Kau pergilah menemui Baginda Raja dan sampaikan hasil pemeriksaan in
Read more

:: Part 49 ::

Vienza memegangi tangan Akhtar saat mereka berada diruang sidang Wieldburg. Ini bukanlah ruang sidang kerajaan, tapi ruang sidang untuk masyarakat umum Wieldburg. Akhtar tidak bisa menutupi kejahatan sepupu tirinya itu karena banyak pelayan yang tahu juga ada kekasih Maya sendiri yang membantunya melakukan kejahatan. Vonis hukuman Maya, ibunya, dan kekasih Maya yang bernama Syarifudin sudah diputuskan. Mereka mendapat hukuman 28 tahun penjara, karena terbukti ingin melukai Ratu dan juga Pangeran dikerajaan Wieldburg. Kerajaan yang terkenal dan disegani dalam hal keadilannya. Vienza menatap Razaq yang tertunduk menatap kedua sepatunya. "Sayang, bicaralah pada Razaq. Dia pasti sangat terpukul dengan semua ini."Akhtar ikut melihat Razaq yang duduk didepannya. Akhtar mengangguk dan meninggalkan Vienza yang juga bergerak untuk mendekati Maya yang baru akan dibawa polisi. Maya terlihat murung dan menyesal. Sedangkan ibunya membuang wajah saat melihat Vienza m
Read more

:: Part 50 ::

Akhtar dan Vienza sedang dirumah sakit untuk mengecek kehamilan Vienza. Akhtar sedang memegang tangan istrinya yang berbaring untuk diperksa. Layar monitor itu menampilkan anak mereka, airmata Vienza jatuh dan Akhtar segera menghapusnya lalu mencium sudut mata Vienza. "Baginda Raja, ini usia kehamilan Ratu Vienza sudah memasuki tiga minggu. Dan semuanya terlihat normal." Suara Dokter Mavra membuat Vienza dan Akhtar merasakan kebahagian luar biasa. Anak mereka baik-baik saja didalam kandungan Vienza. "Saya akan memberikan vitamin untuk yang mulia Ratu." Dokter cantik yang seumuran dengan Akhtar itu pergi meninggalkan Akhtar dan Vienza. Dia memberikan waktu untuk Raja dan Ratu itu berdua. "Terimamasih sayang, aku berjanji akan menjaga kalian dengan sepenuh jiwaku." Akhtar mencium kedua tangan Vienza dan juga perut Vienza. Seorang suster membantu Vienza untuk bangun dari tempat tidur itu. "Yang Mulia Ratu, saya ingin mengingatkan kalau dalam ke
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status