Home / Romansa / Dilarang Untuk Mencintai / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Dilarang Untuk Mencintai: Chapter 11 - Chapter 20

28 Chapters

Tangisan hati

Malam ini Shayla benar benar hancur mendengar penuturan dan semua ancaman Yogi terhadapnya. Dia ingin sekali marah, ingin sekali mengadu namun dia sadar bahwa pernikahannya terjadi karena keterpaksaan dari Nenek Arumi. Tangisan itu tidak pernah berhenti mengucur di kedua pipinya. Kecewa sudah pasti namun bagaimana pun juga Yogi adalah suaminya, jadi wajar dia mengucapkan begitu kepada Shayla sebab pernikahan tersebut tidak atas dasar cinta. "Aku capek, aku bingung! Kenapa bisa aku di jebak oleh keinginan aku sendiri? aku memang bodoh menuruti keinginan aku yang pada akhirnya hanya mendatangkan banyak masalah untuk aku!" ucapnya dengan air mata yang terus mengalir. Saat ini dia berada di dalam kamar mandi sementara Yogi masih berada di kantor. Tadi sore ada panggilan mendadak dari kantor yang memaksanya untuk pergi ke sana. Shayla menangis sejadi-jadinya di sana. Dia tumpahkan rasa kesal rasa kecewanya lewat air mata, sakit hati yan
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

Wanita lain hadir

Shayla menangis diatas ranjang milik Nenek Arumi. Mulai sekarang dia akan tidur bersama dengan Nenek Arumi bahkan Nenek Arumi melarangnya untuk bertemu dengan Yogi dibeberapa hari ini. Nenek Arumi masih begitu kesal dengan cucunya yang tiba-tiba berubah menjadi arogant. "Apa aku pulang saja ya ke kampung? Tapi kalau aku balik bagaimana dengan ini? Apa Abah sama Emak akan menjodohkan aku dengan pilihannya disana? Tapi tidak apa-apa, mungkin dia memang benar yang terbaik untuk aku, aku akan bisa menerima itu dan kemudian besok atau lusa aku akan meminta izin pada Nenek Arumi untuk pulang dan menjelaskan semuanya!" putusnya.Suara ketukan pintu langsung membuat pikiran Shayla kacau. Dia langsung mengusap air matanya sebersih mungkin lalu langsung bangun dan mendekati pintu tersebut.Clek! (Suara pintu terbuka)"Iya, tunggu sebentar," kata Shayla. Kedua mata itu langsung melotot ketika melihat sosok wanita cantik tanpa hijab berdiri di hadapannya. "Siap
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more

Farah dan Yogi

Farah dan Yogi sekarang nampak begitu senang. Saling memadu kasih bahkan mereka tidak memperdulikan semua orang yang lewat disana. Saat ini mereka berdua sedang bersenang-senang di ruang tengah. Duduk berdekatan dan saling tertawa. Dari jarak jauh Shayla hanya bisa menyatukan itu. Melihat Yogi yang begitu gembira bahkan tertawa senang tanpa beban. Shayla merasa sedikit gembira. Namun tidak sepenuhnya, ia tidak mampu melihat Yogi bergembira dengan perempuan lain."Aku juga ingin merasakan sebag
last updateLast Updated : 2022-02-18
Read more

Debat

Farah berjalan melewati beberapa ruangan. Ditangannya sudah ada satu kantong plastik yang berisikan makanan untuk Yogi. Sekarang dia berada di kantor Yogi dan kebetulan ingin mengajak Yogi jalan-jalan setelah ini. Langkah itu terkesan santai dan senyuman tidak pernah hilang dari bibir manisnya. Farah begitu cinta terhadap Yogi bahkan dia tidak ingin berpisah dengan Yogi. Sudah cukup dia mengikat cinta."Apa Yogi ada di dalam ruangannya?" tanyanya pada sekretaris pribadi Yogi."Mohon maaf Ibu, Pak Yogi saat ini sedang berada di luar. Kemungkinan sedang terjun kelapangan untuk memantau para pekerja," jawabnya."Kelapangan ya, yasudah tidak apa-apa. Aku akan menunggunya di ruangannya, jika nanti sudah datang langsung bilangkan kepada Yogi bahwa aku sudah berada di dalam untuk menunggunya, kau mengerti itu?" tutur Farah. Dan langsung bergegas untuk pergi masuk kedalam ruangan Yogi. Namun langkah itu langsung terhenti ketika sang sekretaris mengatakan sesuatu.
last updateLast Updated : 2022-02-19
Read more

Meminta untuk tidur sekamar

BRAK!Pintun kamar tersebut langsung terbuka dengan begitu kasar dan menimbulkan suara yang begitu nyaring. Yogi sudah benar-benar marah sekali terhadap Nenek Arumi. Dia sekarang pulang dan ingin menghabiskan nyawa Shayla dengan kedua tangannya. Pikirannya sudah gelap gulita, yang ada di pikirannya hanyalah Farah dan bagaimana caranya mereka berdua bisa menikah tanpa halangan sedikitpun. Terutama juga dengan hadirnya Shayla."Mas Yogi? Ada apa kemari?" tanya Shayla. Dia bangun dari duduknya lalu mendekati Yogi yang sudah dibaluti oleh amarah.Tanpa banyak bicara lagi tangaj kanan Yogi sudah berhasil memegang leher Shayla dan sedikit lagi dia akan mencekik leher tersebut hingg mati. Tatapan Yogi benar-benar sadis terhadap Shayla. Kebencian semakin terlihat jelas disana."Mas lepaskan, kamu kenapa? Ada apa denganmu?" Shayla memukuli tangan kanan Yogi yang kini sudah berada di lehernya."Kamu harus mati secepatnya! Saya tidak ingin melihat kamu hidup! S
last updateLast Updated : 2022-02-23
Read more

Sakit hati

Pagi ini hujan deras di hari Minggu. Yogi hanya bisa berdiam diri di dalam rumah dengan melakukan beberapa laporan yang berada di laptopnya. Sekarang dia hanya bisa duduk santai dirumah. Sementara  Farah nampaknya sedang merajuk pada Yogi hingga saaat ini juga."Setelah menyelesaikan laporan, aku harap hujan akan segera berhenti! Aku ingin ke rumah Farah setelah ini," ucapnya sambil terus fokus pada layar laptopnya.Sedangkan Shayla kini berada di dalam kamarnya. Membereskan barang-barang miliknya kedalam tas yang akan dia bawa besok untuk pulang kampung. Sebenarnya berat sekali bagi Shayla untuk balik kerumahnya dikampung. Namun apalah daya dia harus secepatnya pergi sebab yogi tidak mau untuk melihat wajah Shayla lama-lama di rumah tersebut."Aku yakin aku kuat. Aku bisa menerima semua ini dan juga aku harus bisa berusaha untuk ikhlas, ini mungkin bagian dari takdir aku, percuma saja aku berjuang namun nyatanya mas Yogi bukannya milik aku, aku tidak apa-a
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

Sendiri dimalam terakhir

Yogi berjalan masuk kedalam kamar mandi. Sekarang sudah jam delapan malam dan dia masih belum pulang dari rumah Farah. Sementara ditempat lain Shayla sedang menunggu kedatangan Yogi dirumah. Sebab permintaan Shayla pada Yogi adalah meminta untuk tidur sekamar dalam dua hari sebelum Shayla balik. Ternyata malam ini Yogi tidak bisa pulang. Ia harus menjaga Farah yang sedang sakit.Hp milik Shayla berbunyi satu kali. Itu adalah panggilan dari Shayla yang ingin menyuruh Yogi untuk pulang. Namun rupanya panggilan tersebut tidak diangkat. Farah hanya diam melihat hp milik Yogi berbunyi. Sedangkan Yogi masih berada di dalam kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Tidak lama kemudian Yogi keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang sudah basah."Tadi hp kamu berbunyi namun aku tidaj berani melihatnya," ujar Farah dengan suara yang terdengar agak tidak suka. Mengalihkan pandangannya pada arah lain. Nampaknya sedang cemburu dan tidak mau jika harus ditinggal lagi."Kenapa
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

Menunggu Yogi datang

Pagi buta Yogi langsung mendapatkan telfon dari Nenek Arumi. Tadinya dia sedang enak tidur namun karena telfonnya berbunyi terus-menerus. Ia pun bangun kemudian melihat nama orang pemanggil dilayar dan itu adalah Nenek Arumi. Yogi merubah posisinya menjadi duduk kemudian langsung mengangkat panggilan masuk tersebut."Hallo iya, Nek. Ada apa?" Tanya Yogi. Nafasnya sudah terdengar ngos-ngosan karena saking paniknya.("Dimana istrimu?") Nenek Arumi langsung bertanya tentang Shayla kepada Yogi.Yogi langsung menoleh kearah kanan dan kirinya. Melihat apakah didalam kamar tersebut ada Farah atau tidak. Rupanya Farah tidak ada di dalam kamar tersebut. Farah sudah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Yogi nantinya."Ada kok, Nek." Jawabnya.("Berikan hp mu kepadanya biar Nenek yang ngomong terhadap dia, cepat!") Pinta Nenek Arumi dan itu berhasil membuat Yogi kaget sekaligus panik. Tidak lama setelah itu Yogi langsung mencari alasan untuk menjawa
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

Penyakit jantung?

"Bagaimana kalau nanti kita jalan jalan di mall? Sekalian aku ingin membeli beberapa gamis dan hijab," ujar Farah. Berjalan mendekati Yogi kemudian memberikan jus mangga yang di buatnya tadi.Yogi yang tadinya fokus menonton televisi langsung menoleh. Menerima minuman jus Mangga itu dari tangan Farah. Sepertinya ia sedikit shock mendengarkan Farah ingin membeli kedua barang tadi. Secara ketika Yogi menyuruh farah untuk menutup auratnya, Farah menolak. Namun sekarang tiba-tiba Farah mengatakan jika ingin membeli gamis dan hijab. Itulah yang membuat Yogi sedikit kaget mendengarnya."Kamu ingin beli gamis, yakin? Memangnya untuk siapa kalau boleh tau?" Tanyanya.Farah duduk di sebelah Yogi. "Buat akulah, memangnya untuk siapa lagi? Bukannya kamu ingin aku menutup aurat, iya kan?" Mendengar itu Yogi langsung tersenyum senang. Melihat Farah dengan penuh rasa cinta. Namun Yogi tidak segembira itu. Sebab entah kenapa tiba-tiba Yogi sedikit merasa biasa saj
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

Kecelakaan

Salah satu pembantu berlari menuju kamar Yogi yang berada di lantai atas. Tadinya para pembantu sedang menonton berita di TV yang memberitakan bahwa ada kejadian kecelakaan di jalan raya menuju kampung Shayla. Mobil yang di tayangan pun adalah mobil yang di kendarai oleh Pak supir dan Shayla pada waktu itu."Aden! Aden yogi, Den!" Teriak si pembantu sambil menggedor-gedor pintu kamar Yogi tanpa henti. Tidak ada jawaban apapun dari Yogi dan itu semakin membuat si pembantu panik."Aden sedang tidur  apa ya? Tapi ini kan penting banget, aku harus gedor-gedor saja pintu ini biar orangnya bagun, aku harus berteriak dengan sekuat tenaga agar Aden Yogi mendengarnya."Si pembantu tersebut tiba-tiba langsung menarik nafas dalam-dalam kemudian ia berteriak kencang sambil menggedor-gedor pintu kamar Yogi tanpa henti-hentinya."ADEN YOGI BANGUN! INI PENTING SEKALI KARENA NON SHAYLA DAN PAK SUPIR KECELAKAAN DI JALAN TOL!!"  Teriaknya.Naf
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more
PREV
123
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status