"Mohon maaf, untuk nama anak Mas Teja yang laki-laki. Saya ganti ya. Bukan Adam, tetapi Aji."Aku membawa Aji pulang ke rumah. Anak lelaki itu terlihat biasa saja dan juga ceria, hanya saja aku yang masih khawatir dengan keadaannya. Mas Teja belum kuberitahu, biarlah saat dia pulang saja baru kami diskusikan, baiknya seperti apa ini.Dengan taksi online, kami pulang ke rumah. Aji tertidur karena lelah menangis, saat dijahit kepalanya. Anak yang kuat, dia hanya menangis karena kesakitan, bukan karena manja."Mas, mampir ke restoran cepat saji di depan ya," kataku pada sopir taksi. Kami belum sempat memasak dan aku yakin, saat bangun nanti Aji pasti lapar. Menikmati makan siang dengan fried chicken dan juga es krim coklat adalah kesukaan Aji dan juga Siwi. Aku memutuskan untuk membeli empat paket makan siang untuk kami berempat."Wangi sekali." Aku membaui aroma ayam goreng kriuk yang
Terakhir Diperbarui : 2021-06-28 Baca selengkapnya