🌹🌹🌹Saat ini Naira sedang memeriksa keadaan Ayah Andika. Dan kebetulan saat ini dalam ruangan itu tidak banyak yang menemani. "Sudah dimakan buburnya, Tuan?" tanya Naira lembut. "Belum, Dok!" jawab Ayah Andika. Naira lalu duduk di samping pria paruh baya itu. "Kenapa tidak dimakan, Tuan, nanti Tuan akan lama sembuhnya!" jelas Naira pelan. "Baiklah dok, sudah memperhatikan saya!" Naira mengangguk, lalu berpamitan untuk melihat pasien yang lain lagi. "Dokter muda, tunggu! Siapa namamu?" panggil Husen mencegah kepergian dokter muda itu. Naira tersenyum lalu balik ke tempat pembaringan ayah Andika. "Naira, Tuan! Nama saya Naira!" sahutnya Lembut. "Nama yang cantik, maukah kau menjadi menantuku?!" Husen sudah terpikat pada kelembutan sikap Naira hingga b
Last Updated : 2021-06-28 Read more