“Nay, aku cinta kamu.” Senyum Ray secerah matahari pagi di hari musim hujan. Dia mengenakan setelan kantor yang serasi dengan tubuh tegapnya. Ray sangat mencerminkan orang yang berintelektual. Sayangnya, Pria ini bisa menjadi intelektual yang menawan tetapi dia juga bisa menjadi bajingan. Nayla memandang pria itu dari sudut matanya. Pikirannya seketika gelap karena bahkan dalam mimpinya, Ray masih terlihat sombong dan tak tau malu.***“Nay nay nay, jika kau masih belum bangun, tidak ada sarapan untuk mu.” Nayla duduk di tempat tidur dengan setengah sadar dan melihat Dewi memegang sandwich. Menata rambutnya yang berantakan, dia berbicara, "Kau makan aja dulu, aku lagi enggak pengen makan."“Hei, apakah kau mogok makan karena putus?” Dewi berjalan ke tempat tidur dan duduk sambil berkata dengan kagum, “Aku berkata, Nay nay, penampilanmu tidak buruk dan kulitmu juga putih serta lembut. Bagaimana Elena, wanita simp
Last Updated : 2021-06-04 Read more