Aida terbangun lalu beranjak dari tempat tidurnya. Saat melirik dinding, dia melihat jarum pemutar waktu menunjukkan pukul sebelas malam. Ia segera kekamar mandi untuk mengambil wudhu, untuk melaksanakan salat istikharahnya, agar mendapatkan jawaban atas perjodohannya itu.Aida tak henti-hentinya menangis dan berdoa kepada penciptanya. Air mata jatuh bebas, mukena yang dia pakai sudah mulai basah akan air matanya, tapi ia tak memperdulikannya sedikitpun. Yang penting, malam ini dia akan bercerita, mengadukannya semua pada Allah, agar dirinya tenang. Tanpa ada seorangpun yang mengetahui, kecuali Allah.Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan [yang tepat]
Read more