Kanza terdiam merenung menatap langit-langit kamarnya. Sejak pulang kerja, wanita itu terus-terusan menghela nafas dan melamun menatap langit-langit. Pikirannya bukan kosong tapi penuh sampai rasanya berdenyut, ditambah tadi terkena bola basket. Tapi bukan itu masalahnya. Perilaku Abian tadi masalah utamanya.Jika Kanza ulas balik tentang awal pertama kali bertemu Abian di sini, Abian itu galak tapi punya sisi baik yang entah kenapa selalu ditunjukkan kepada Kanza. Atau mungkin pencintraan saja? Tapi tidak sepertinya. Dari suka mengajak pulang bersama, ditraktir makan, berkenalan dengan teman Abian dan adiknya, dan masih banyak lagi. Kendati demikian, sifat Abian yang menyebalkan tetap menutupi semua kebaikannya.Dan tadi, entah kenapa teringat wajah panik Abian itu membuatnya kepikiran. Apa jika Fera yang terkena bola basket, Abian juga sepanik itu? Jika demikian memang dasarnya Abian itu baik dan tidak terpusat padanya.Kanza menggelengkan kepalanya, semakin i
Last Updated : 2021-09-14 Read more