Senin pagi itu aku berangkat kerja seperti biasanya. Saat memasuki kantor, terdengar kasak-kusuk begitu aku lewat. Pastilah para Lambe Turah sedang membicarakanku. Pasti gara-gara wawancara dengan wartawan yang disiarkan di televisi itu. Pak Mahendra berpesan agar menjawab seperlunya jika ditanya. Jika tidak, cukup diam saja. Maka, dengan sedikit grogi, aku pun melangkah menuju meja kerja. "Hei, Upik Abu! Kamu pakai pelet apa buat memikat Pak Mahendra?" Di depanku telah menghadang seorang perempuan dengan setelan jas dan rok mini merahnya. Dia menyilangkan tangannya di depan dada, berdiri menghalangi jalanku. Dia Winda, assisten HRD. Perempuan itu memang terkenal paling gencar mendekati Pak Mahendra, tetapi laki-laki itu tak pernah menanggapi."Maaf, Mbak, saya nggak memakai pelet apa-apa seperti yang Mbak tuduhkan. Pak Mahendra memang sudah sejak lama menyukai saya," sahutku. "Jangan munafik kamu. Nggak mungk
Last Updated : 2021-07-02 Read more