"Yakin gak pa-pa?" tanya Fawaz pada istrinya, untuk yang kesekian kali."Gak pa-pak kok. Mas tenang aja."Fawaz menghela napas, sebelah tangannya dia gunakan untuk mengusap kepala sang istri, sebelum kembali memegang stir mobil.Setengah jam lalu, ketika dia baru saja akan bersiap untuk tidur. Kelvin menelponnya. Awalnya dia tidak ingin mengangkatnya, karena entah mengapa dia seperti tahu kalau apa yang akan dibicarakan sahabatnya itu, adalah sesuatu yang baruk.Ya, benar dugaannya. Sahabatnya itu meminta tolong agar dia bisa menemani Kirana. Tentu saja dia menolak. Oke, ini bukan tentang dia yang tidak peduli pada Kirana, tapi statusnya berbeda dengan dulu. Dia tidak bisa lagi seenaknya menemui wanita itu.Namun, Aara yang saat itu berada di sebelahnya, menyuruh dia menyetujui permintaan itu. Dengan satu syarat, istrinya ingin ikut bersamanya.Hal yang tentu saja langsung disetujui Fawaz. Setidaknya dengan begitu perasaannya bisa tenang. Di
Last Updated : 2021-06-12 Read more