All Chapters of Ketika Hidup Berbalik Arah: Chapter 1291 - Chapter 1300

Langkah Zayn terhenti. Dia pastilah yang bersalah dalam urusan ini—dia benar-benar membuat kesalahan besar. Dia menyakiti Lysithea dan ibunya. Sambil mendesah berat, dia bertanya, "Apakah... Ibu baik-baik saja?""Kau beruntung dia baik-baik saja," bentak Lysithea, "Jika tidak, aku sendiri yang akan melukainya!"Zayn terdiam, hanya membiarkan deru angin berbicara mewakilinya. Hembusannya telah berganti menjadi badai yang mengiringi percakapan mereka, tetapi untuk sejumlah alasan, ucapan-ucapan itu hanya tidak terdengar lebih keras dibandingkan bisikan.Zayn bertanya lagi, sangat pelan, "Kapan aku bisa bertemu dengannya lagi?"Topik yang paling menyedihkan dari semua topik pembicaraan yang menyedihkan. Zayn dengan naif berpikir bahwa mencapai kelas yang sempurna akan cukup untuk menyelamatkan ibunya, tetapi dia tahu yang sebenarnya sekarang. Masih jauh dari kemampuan yang diperlukan—dia tidak akan bisa menyelamatkan ibunya jika Ezra Sword menghalangi jalannya, apalagi Orang Suci dari

Antony menghindari pertanyaan itu dengan pertanyaannya sendiri. “Katakan padaku, Brooks. Apa kau ingat berapa usiamu saat pertama kali masuk ke jajaran petarung kelas sempurna?"Ingatan meruap di bawah mata Paxton. Berkelap-kelip dan berkilau seperti bara api, memantulkan cahaya dari masa mudanya yang berapi-api. “Sudah tiga puluh tahun sejak aku mencapai kelas sempurna, kawan. Aku berumur tiga puluh lima tahun," dia menghela napas.Dia menyelesaikan kalimatnya dengan senyum kecil—cukup jelas untuk mengisyaratkan kepuasannya. Mencapai kelas yang sempurna di usia yang begitu muda bukanlah sesuatu untuk dihina dan dia tahu itu.“Tiga-puluh-lima! Sobat, kau di sini menunjukkan kepada dunia apa arti sebenarnya dari berbakat, bukan? Berapa banyak ahli di luar sana yang banting tulang menggunakan semua kekuatan dan usaha mereka tanpa pernah mendapatkan pencapaian ke tingkat itu? Tapi kau—ya, kau melakukannya di usia tiga puluhan,” seru Antony. Dia selalu menjadi salah satu dari mayoritas

Antony membiarkan dia mengoceh. Paxton mungkin mengerti maksudnya pada saat itu.Sekitar satu menit kemudian, Paxton memulai, “Apakah ada yang mengetahui alasannya? Mengapa dia menentang perintah yang diberikan padanya? Mengapa menyalahgunakan Buah Ambrosia? Apa motifnya?”Antony bingung. “Apakah kita perlu? Buah Ambrosia adalah salah satu intisari Bumi, harta yang bisa mendorong manusia langsung ke beberapa tingkatan evolusi berikutnya. Bisakah kau membayangkan betapa menggodanya buah itu bagi petarung kelas atas seperti Zayn? Itu bisa membuatnya lebih kuat dengan pesat,” jawabnya. “Lagi pula, dia mencapai kelas yang sempurna setelahnya, bukan? Itu pasti hasil dari mengkonsumsi Buah Ambrosia.”Dugaannya terdengar terbukti, namun Paxton menemukan alasan untuk menggelengkan kepalanya. “Aku ragu hanya itu saja. Ingat, dia adalah pemuda yang sama yang berhasil mencapai tingkat keempat dari kelas superior dalam waktu dua tahun. Kejeniusan dan bakat mutlaknya terlihat jelas; Aku tidak me

Zayn tidak menyadari bahwa dua bawahannya yang berpengalaman, Sean dan Gordon, akan memiliki begitu banyak pikiran hanya karena dia mengendarai motor listrik.Saat dia mengendarai motor listrik pulang dengan santai, itu adalah perasaan yang menyenangkan baginya. Dia merasa matahari yang menyentuh kulitnya terasa menenangkan.Saat dia sedang menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, Porsche di sebelahnya menurunkan jendelanya dan terdengar suara bingung berkata, “Zayn Larson?”Zayn menoleh ke samping dan segera melihat seorang pria yang sedikit gemuk dengan kacamata berbingkai emas. Pria itu tampak agak akrab. “Apakah kita saling mengenal?”“Gila! Itu benar-benar kau! Oh, Zayn, sudah lama sekali sejak terakhir kali kita bertemu!” Pria itu menjadi bersemangat.Zayn menjadi semakin bingung karena dia sepertinya tidak mengingat siapa pria itu. “Kau...?”Pria itu segera memarahi dengan marah, “Sia*an! Beraninya kau melupakanku? Bren*sek! Aku Kaiser. Kita dulu pergi ke sekolah

Di sisi lain, Zayn mengalami penurunan yang sangat parah. Dia bahkan sampai mengendarai motor listrik sekarang. Roxanne bertanya-tanya bagaimana Zayn akan bereaksi ketika dia melihat betapa suksesnya dia sekarang.Roxanne mulai mengantisipasi skenario itu di dalam hatinya.Di sisi Zayn, dia mengirim pesan teks ke Kaiser dengan ponselnya ketika dia tiba di rumah. Tidak butuh waktu lama sebelum Kaiser menelponnya. “Halo, Zayn. Kau akhirnya bisa meneleponku. Aku masih memikirkan bagaimana jika kau tidak mengingat nomorku!”Zayn terkekeh dan berkata, “Nomormu cukup mudah untuk diingat.”Kaiser terkikik, lalu berkata, “Tentu saja. Aku menghabiskan beberapa ribu dolar untuk mendapatkan nomor ini, jadi itu pasti mudah diingat.”Selanjutnya, Zayn dan Kaiser mengobrol ringan di telepon. Kaiser langsung ke intinya dan berkata, “Hei, Zayn. Mari kita bicara tentang sesuatu yang penting. Banyak teman kita menghadiri reuni sekolah menengah yang berlangsung malam ini. Datang dan bergabunglah den