Semua Bab Ketika Hidup Berbalik Arah: Bab 1001 - Bab 1010

Zachary tidak pernah menyangka Faron akan menuduhnya karena dia baru saja menyaksikan Faron melecehkan wanita itu dengan kedua matanya sendiri.Seketika, Jameson melihat ke arah Zachary dengan mata dipenuhi amarah. Dia melambaikan tangannya yang besar. “Kemari dan pukuli bajingan ini!”"Itu bukan aku, itu benar-benar bukan aku..." Zachary panik. Dia menunjuk ke arah Faron, dan dia hampir membeberkan yang sebenarnya ketika Faron mencengkeram bagian belakang lehernya dan menjepitnya ke tanah. Dia merendahkan suaranya dan berkata, “Zachary, kau harus mau disalahkan hari ini! Aku tidak pernah memperlakukanmu buruk, tidak sekali pun. Jika aku tidak mengurusmu dahulu, apa kau akan tetap menjadi dirimu yang sekarang?”Zachary tercengang. Dia menatap Faron tidak percaya, "Faron, aku juga melakukan banyak hal baik selama bertahun-tahun."Faron memelototinya dan mengancam jahat, “Aku tidak peduli. Kau harus mau menjadi kambing hitam sekarang, atau jika tidak, adik perempuanmu..."Seluruh tu

Zachary hampir kehilangan keseimbangan karena ketakutan. Dia tidak pernah setakut ini sepanjang hidupnya. Ucapan Zayn tadi telah menyinggung semua anak orang kaya yang hadir. Dia sudah tamat—dia berada dalam malapetaka yang tidak bisa lagi diselesaikan hanya memotong tangannya lagi!Dia sangat menyesalinya sekarang. Dia tidak akan mencampuri masalah ini dengan mengikutsertakan Zayn jika dia tahu ini akan terjadi malam ini. Awalnya dia mengira bahwa dia hanya akan membantu Zayn, namun dia tidak mengira malah akan membahayakan Zayn!Di matanya, dia yakin bahwa Zayn telah kehilangan akal sehatnya karena dia baru saja mencapai titik terendah, dan itulah mengapa Zayn memiliki keberanian yang luar biasa.Zayn sebenarnya bukan menyombongkan dirinya sama sekali. Jika ada bertanya kepadanya, anak-anak orang kaya yang dianggap sebagai orang-orang hebat ini hanyalah sekumpulan orang lemah. Bahkan jika mereka ditopang oleh para orang tua dari keluarga mereka, pada akhirnya mereka semua masihlah

Lindsay mengangguk dan berkata, “Benar. Idola, kau adalah idolaku!”Selanjutnya, dia membungkuk pada Zayn dan berkata dengan keras, “Idolaku, terima aku sebagai muridmu!”Zayn bahkan lebih tercengang dengan permintaan anehnya. Terlepas dari keadaan pikirannya yang tetap tenang, dia tidak dapat mendapatkan cara untuk bereaksi terhadap situasi atau menguraikan maksud Lindsay. Dia ingat Lindsay—mereka bertemu saat dia pergi menjemput Shaelyn tempo hari. Pada saat itu, Lindsay sangat tidak menyukainya, dan bahkan ingin memukulinya selama perselisihan mereka. Baru beberapa hari sejak kejadian itu, namun dia sudah mengalami perubahan yang drastis.Dia hanya bisa mengalihkan pandangannya untuk melihat ke arah Allana. Allana meletakkan telapak tangannya di dahinya, tampak tak berdaya. Sangat terlihat bahwa Allana merasa tidak berdaya setelah menyaksikan tingkah Lindsay.Adapun anak-anak orang kaya yang hadir, mereka benar-benar dibuat terkesiap. Mereka kebingungan, dan banyak dari mereka s

Memang benar bahwa Zayn tidak memiliki murid, tetapi dia tidak berencana untuk mengajar siapa pun dalam waktu dekat. Dia masih muda; dia bahkan belum genap berusia 30 tahun, jadi apa gunanya mengajar seorang murid? Banyak petarung memilih untuk mendirikan pusat pelatihan untuk mengajar murid-murid dan mencari nafkah. Seorang petarung akan mendapat keuntungan dari biaya pelatihan yang dia terima setiap kali dia mendapatkan seorang murid. Jika petarung itu mendapatkan seorang murid yang kaya, bayarannya akan bahkan menjadi lebih baik.Atau, ada petarung yang kemampuan dan standarnya terus menurun seiring bertambahnya usia. Mereka ingin mengajar beberapa murid yang terpilih untuk dapat meneruskan warisan mereka, dan ketika mereka menghadapi musuh yang datang untuk menantang mereka, murid mereka yang kuat akan mampu mengambil tantangan ini menggantikan mereka. Dengan begitu, mereka tidak akan berakhir dalam keadaan tragis.Namun, Zayn tidak memiliki kebutuhan untuk itu. Dia memiliki mili

Dick Cheney bukanlah orang biasa. Dia disambut oleh sekelompok besar orang yang menunggunya begitu dia tiba di Kota Waltz.“Hahaha, Instruktur Cheney yang hebat memberkahi kita dengan kehadirannya—selamat datang di kota kami!”Seorang pria paruh baya mengenakan setelan jas yang terlihat mewah berjalan menuju Dick dengan langkah yang pasti. Dia menunjukkan senyum cerah di wajahnya, dan dia memancarkan kehadiran yang sangat kuat. Orang bisa tahu bahwa dia adalah pejabat yang berpengaruh dengan sekali pandang. Di belakangnya berdiri lima pria dengan sosok yang sama kuatnya, lalu sekelompok besar orang yang lain mengikutinya. Mereka dilengkapi dengan pengawal, mata yang awas, dan keterampilan yang mengesankan. Sebenarnya ada sepuluh petarung yang sangat terampil dan lebih dari dua puluh petarung berpengalaman!Itu adalah deretan pria yang sangat menawan — orang-orang ini mampu menimbulkan kehancuran yang sama dengan pasukan tentara bersenjata skala kecil!Di sisi lain, kumpulan yang bi