"Nahla!" pekik Syifa lagi-lagi membuat yang lain terkejut. "Kenapa sih La," dengkus Nahla yang tepat berdiri di sebelahnya. "Jari lo berdarah," gerutunya melihat jari Nahla berdarah karena teriris pisau. Nahla berkelik kesal. "Nggak usah heboh juga kali, luka kecil," gerutunya mengambil tisu di atas meja makan dan menyeka lukanya dengan tisu. "Nah, dah siap. Yuk bawa keluar," ujar Nahla membawa nampann berisi rempah-rempah. Mereka akan bikin bakar-bakaran di depan. Setibanya di depan Nahla langsung melatakan nampan di atas meja. "Fa, lo teriak kenapa lagi sih?" tanya salah satu teman mereka. "Eh, masak sih. Emang iya?" tanya Syifa balik. "Benaran deh Fa," katanya membenarkan. Syifa menggeleng, membantah apa yang mereka ucapan. "Salah dengar kalian kali," bantah Syifa mengolesi jagung dengan saus.
Baca selengkapnya