Home / Romansa / Playboy Kampus / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Playboy Kampus : Chapter 81 - Chapter 90

107 Chapters

Tak Ada Yang Mirip Widya

 Damar menarik nafasnya panjang-panjang. Di luar jendela mobil, rinai hujan berubah menjadi semakin deras. Wiper mobil tampak berderit-derit di kaca bagian depan. Damar bercerita tentang rencana-rencana yang jitu buat peruhasaannya. Widya sesekali hanya mengiyakan cerita Damar. Selebihnya, Widya hanya membisu. Matanya lurus memandang ke depan. Di sampingnya, Damar nerocos tanpa menghentikan ceritanya.Di luar jendela mobil, hujan bertambah lebat. Pandangan ke depan terasa semakin kabur. Di depan mereka, terlihat sebuah bus yang mulai oleng berjalan. Penumpang bus itu tampak penuh sesak, hingga ada yang berdiri di pintu. Asap hitam keluar dari knalpot bus. Bisa dipastikan di dalam bus itu udaranya sangat pengap dan gerah.Widya jadi teringat Beryl.“Kemana temanmu yang biasa jemput kamu itu?” pertanyaan Damar sangat mengejutkan Widya.“Iya? Ada apa?”“Kenapa temanmu yang biasa menjemputmu, sudah beberapa ha
last updateLast Updated : 2021-07-09
Read more

Pembicaraan Yang Tak Diinginkan

 Mahesa telah tegak berdiri di depan pintu kamar Beryl. Dengan tergesa-gesa Beryl bangkit.“Ada apa Mahesa?” Tanya Beryl terkejut.“Papa menyuruhmu datang.”“Aku pikir ada apa?”“Papa sedang kurang sehat. Beliau ingin bertemu kamu,”“Oh, begitu?”“Iya, Beryl,” kata Mehesa menegaskan.Mata Mahesa menatap tajam ke arah Beryl sebab Mahesa seperti menangkap sikap Beryl yang tak acuh.“Mungkin karena papa terlalu sock,” lanjut Mahesa.“Papamu sock karena ulahmu beberapa waktu lalu,”“Semua sudah terjadi. Sekarang papa sangat ingin bertemu kamu,”“Tapi, kalau sore ini aku belum bisa,”“Itu terserah kamu. Yang penting kamu menyempatkan diri untuk bertemu dengan papa,”“Iya. Aku akan mengusahakannya. Tapi, bukan sore ini.”“Terima kas
last updateLast Updated : 2021-07-09
Read more

Pernikahan Dan Pekerjaan

 Joni sedang berselonjor nonton televisi di kamarnya. Laki-laki itu sedang nonton film laga. Di luar kontrakan Joni terdengar suara anak-anak kecil yang sedang bermain petak umpet.Kening Joni berkerut manakala melihat kedatangan Beryl dengan wajah yang sangat murung.“Sebentar. Aku mau bertanya sesuatu,” kata Beryl.“Serius amat kamu?”Beryl hanya membisu.“Ada apa Beryl?”Beryl duduk di tepi ranjang di kamar Joni. Sesaat Beryl masih menatap Joni.“Well. Ada apa?” ulang Joni.“Bagaimana hubunganmu dengan Ririn?” Beryl menatap Joni dengan tajam.“Biasa saja.”“Maksudmu dengan biasa saja?”“Kamu kenapa? Seperti terjadi sesuatu saja sama Ririn,”“Aku hanya ingin tahu saja. Sebenarnya sudah sejauh mana hubunganmu dengan Ririn. Lalu, kapan kamu ingin menikahi Ririn?”“Ya,
last updateLast Updated : 2021-07-09
Read more

Lelaki Dari Masa Lalu

 Widya baru saja menghempaskan pintu mobil. Dia baru saja kembali dari melaksanakan pekerjaan lapangan. Widya melakukannya bersama Damar, manajer perencanaan di perusahaannya. Untuk urusan pekerjaan kantor, Widya selalu mendampingi Damar dalam setiap rapat apa pun di perusahaannya. Rencananya, perusahaan tempat Widya bekerja akan melakukan perluasan usaha dengan menggabungkan beberapa usaha kecil yang selama ini manajemennya masih terpisah.Widya melangkahkan kakinya ke dalam kantor. Widya melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya.Damar berjalan sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar halaman kantor. Tak luput juga Damar menyinggahkan pandang pada sebuah pohon besar yang ada di tepi jalan di dekat kantornya. Di sana sepi dan kosong. Tak ada lagi lelaki yang menjemput Widya yang biasa menunggunya di bawah pohon besar di dekat kantor itu. Damar tersenyum kecil.Sejak Beryl tak lagi menjemputnya sudah beberapa kali, Damar mengantarkan Widya pulang
last updateLast Updated : 2021-07-10
Read more

Mencari Tumpangan

 Widya telah duduk di samping Damar. Mobil Damar meluncur dengan kecepatan tinggi meninggalkan halaman kantor.“Eh, kita mau kemana? Bukankah ini bukan ke arah rumah Tuan Stephani,” Tanya Widy ketika mobil Damar membelok ke arah Bypass.“Iya. Dia memang menginginkan pertemuan ini tidak di rumah. Dia ada di vilanya,” jawab Damar dengan santainya.Dada Widya tiba-tiba jadi tersentak. Angin yang berdesah kian masuk ke telinganya. Widya mendekap erat-erat file itu ke dadanya. Menekankan file itu erat-erat untuk meredakan kegelisahan yang tiba-tiba menggeliat di dadanya.Mobil Damar masih meluncur dengan kecepatan tinggi. Jarum speedometer mobil melewati batas kulminasi. Pohon-pohon yang terlewati seperti berlari dengan cepat dalam bentuk baying-bayang yang begitu kabur.Matahari juga mulai bersembunyi di balik gunung. Sebentar lagi senja tiba dan membalut daerah pegunungan. Sementara, Widya semakin kuat menekankan f
last updateLast Updated : 2021-07-11
Read more

Sudah Punya Anak

 Di dalam mobil yang ditumpanginya, tubuh Widya terasa hangat. Sedu yang ditahannya sedari tadi merambat ke dalam dada dan pecah dalam wujud tangis. Widya menutup mukanya dengan telapak tangan dan sesegukan menahan isak tangis.“Ada apa, Nak?” Tanya perempuan yang ada di sampingnya.“Ti…, tidak, ada apa-apa, Tante,” ujar Widya tersendat-sendat.“Kamu sebenarnya mau kemana?”“Mau pulang, Tante.”“Kamu tinggal di Surabaya?”“Iya, Tante.”“Lalu, laki-laki tadi siapa?”“Dia teman sekantor saya, Tante.”Perempuan yang dipanggil tante oleh Widya mengangguk. Perempuan itu kemudian melirik suaminya yang memegang stir mobil.“Apakah dia mengajakmu menginap?”“Iya, Tante.”“Lalu kamu tak mau?”Widya mengangguk mantap.“Lalu, sekarang bagaima
last updateLast Updated : 2021-07-11
Read more

Hadiah Ulang Tahun

 Di pintu terdengar suara Tuan Sethephani. Lelaki itu menggoda anak Widya, tetapi anak kecil itu berlari meninggalkannya.Tak lama kemudian rumah itu telah sepi. Anak Widya telah tidur di pelukan pembantunya. Perempuan tua asal Jawa itu mengusap-usap ubun-ubun anak kecil itu. Naluri perempuan tua itu bisa merasakan kesedihan dan kekecewaan yang dialami anak kecil itu karena seringnya ditinggal pergi Widya.Hati perempuan tua itu merasa trenyuh. Anak itu tidak menangis.Di luar sana , Widya merasakan kehangatan dari tangan lelaki yang berbulu bertubuh besar dan tegap tengah melindunginya. Sedang angin yang tadi berhembus di mulut gang merasuk dengan dingin.Mereka sore itu ternyata pergi ke kebun binatang Surabaya. Mereka sedang menyaksikan acara pertunjukan musik yang tengah diadakan di area kebun binatang itu. Musik rock Amerika tengah mengheboh di area kebun binatang tersebut. Suara instrument yang mampu menghentak-hentakkan kaki mereka mem
last updateLast Updated : 2021-07-11
Read more

Definisi Cinta

 Widya merapikan rambutnya. Rambut Widya yang hitam mengkilap tergerai semuanya ke bahu.“Apakah mau ke club malam?” Tanya istri Antonio.Widya mengangguk.“Tujuan kami ke sini tadi juga punya niat yang sama denganmu. Kami ingin mengajakmu menikmati hiburan di club malam. Tadi tiba-tiba istriku ingat kamu. Sekalian dia ingin tahu kontrakan kamu,” papar Antonio.“Kalau begitu kita bisa sama-sama,” kata Widya.“Apa tidak mengganggu acara kamu?” Tanya istri Antonio penuh selidik.“Oh, tidak. Sama sekali tidak.” Kata Widya dengan cepat.Di antara cahaya lampu night club itu berkali-kali Antonio menarik nafas dalam-dalam. Desahan Antonio yang berkali-kali sampai terdengar di telinga istrinya.“Ada apa?” Tanya istrinya sambail menggenggam jari-jari tangannya.Antonio hanya menggeleng. Telapak tangan istrinya semakin kuat menggenggamnya. Antoni
last updateLast Updated : 2021-07-11
Read more

Nasihat Penting

 “Kalau memang kamu tak lagi percaya pada cinta, mungkin tak ada pilihan lain. Menikahlah dengan Tuan Setephani. Terimalah dia apa adanya.”Widya masih tak berucap.“Tapi, jika kamu masih percaya pada kata cinta, saranku jangan menikah dengannya. Wid, menikah tanpa cinta serupa hidup di neraka.”“Tapi, masih bisakah cinta itu singgah di hatiku lagi?” kata Widya setengah berbisik.Perlahan-lahan ada air hangat yang bergulir di pipi Widya.“Mengapa tidak, Wid? Mengapa kamu pesimis?” kata Antonio penuh semangat.Widya hanya menggeleng.“Kamu masih muda, Wid. Bukankah setiap orang bisa disentuh oleh cinta? Pastinya dengan kamu juga,”“Tapi, sungguh saya benar-benar tidak tahu perasaan apa yang sesungguhnya sedang saya alami. Apakah saya jatuh cinta atau saya apa?”Kini Antonio hanya diam. Laki-laki itu sedang melirik istrinya.“
last updateLast Updated : 2021-07-11
Read more

Bercinta Dengan Lelaki Bule

 Di sini di antara gedung pencakar langit kota Surabaya, Beryl baru saja keluar dari sebuah kantor. Beryl baru saja keluar dari sebuah kantor advertensi tempat temannya bekerja sebagai manajer. Beryl yang pernah bekerja sebagai kepala proyek di kota Sidoarjo berniat beralih pekerjaan di kota Surabaya.“Apakah aku yakin akan bekerja di kantor ini?” pikir Beryl sambil memandang keluar jendela mobilnya yang masih di parkir di halaman gedung pencakar langit itu.Beryl meraba-raba saku celananya untuk memastikan bahwa tadi dia menaruh lembar-lembar uangnya di dalam saku celana.Sebenarnya Beryl masih punya hak untuk mengambil uang pesangon dari kantornya yang ada di kota Sidoarjo. Tapi sepertinya Beryl malas untuk melakukannya.Tapi Beryl beruntung, beberapa hari yang lalu dia memperoleh uang dari hasil penulisan novelnya yang dijual ke perusahaan perfilman. Dan, nanti kalau novel itu sudah diangkat ke dalam bentuk film dia masih
last updateLast Updated : 2021-07-12
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status