~~~~~~~~~~Dua hari berlalu, nyatanya berita tentang Aditya belum juga terdengar. Sepertinya Dimas menggunakan gertakan itu untuk menjatuhkan mental Anggi. Namun, Aditya sama sekali tidak berniat membatalkan hukumannya pada pria itu. Hari ini semua harus selesai. Pagi yang cerah hari itu menyambut Aditya dengan sempurna. Bahkan ia sudah bersiap untuk berangkat kerja sebelum matahari itu benar-benar bertengger di singgasananya. Tampak Anggi masih tertidur di ranjang miliknya, membuat Aditya pun tersenyum menatap perempuan yang ia cintai kembali dalam pelukan.Hingga, beberapa saat kemudian Anggi mulai mengerjapkan mata. Ia melirik ke arah jendela yang memancarkan cahaya mentari yang mulai menunjukkan keagungannya. Ia mendadak terbangun dan menatap Aditya yang tengah merapikan vest dan mengancingkan lengan kemejanya."Mas Adit, udah mau berangkat ya? Maaf Mas, aku telat bangun. Duh, maaf ya, Mas," ujar Anggi tak enak hati. "Eng
Read more