All Chapters of Suami Dibuang Sayang: Chapter 2211 - Chapter 2220

Suara roh melolong perih setelah cahaya perak menghilang. Sinar perak yang berkilatan berubah menjadi banyak roh yang berlompatan menggila dan menyerang Michael. Cahaya merah dari pedang pembunuh iblis bersinar sangat terang dari ujung bawah sampai atas. Michael yang memegang gagang pedang seolah-olah tertelan oleh cahaya merah. Cahaya merah menutup seluruh tubuh Michael menjadi merah darah. Michael merasa berada dalam genangan cairan yang sangat panas hingga hampir melelehkan tubuhnya. Sakit dari hatinya disalurkan dari setiap inci kulitnya menuju otak. "Ah!! Ah!!!!"Michael mengerang. Dia mengeluarkan seluruh tenaganya untuk mencabut pedang iblis yang terus bergerak secara perlahan.Jantung Pam melompat ke tenggorokan melihat Michael yang terus mengerang. Mata indahnya terlihat khawatir dan tertekan. "Pedangnya terlalu sulit dicabut. Hanya naik sedikit demi sedikit. Michael akan terbakar api sampai jadi abu jika terus seperti itu,” teriak Gezi khawatir. Kelinci Sakti da

Kemarahan tersorot dari mata Pam. Dia berlutut dan menggunakan energinya untuk memeriksa tubuh Michael. Harapannya berubah menjadi kekecewaan karena dia tidak menemukan fluktuasi energi dari tubuh Michael. Bernapas dan detak jantung yang menjadi hal dasar yang seharusnya terjadi pada tubuh manusia bernyawa pun tidak terdeteksi. Semua ini sudah membuktikan bahwa Michael mati."Mungkin dia membatalkan kontrak dengan kalian ketika dia tahu dia tidak dapat bertahan,” ucap Genzi. Senyum Kelinci Sakti dan Naga Unicorn membeku seketika mendengar kemungkinan yang diucapkan Gezi. Mereka baik-baik saja sementara Michael mati. Pembatalan kontrak di saat kritis menjadi sebuah penjelasan yang cukup masuk akal.Kedua monster langsung berduka. Sungguh tidak diduga, Michael memikirkan nasib mereka disaat dia sekarat. "Pam, dia sungguh sangat …” Naga Unicorn menatap tubuh Michael dengan tatapan takjub. Pam tidak menjawabnya. Air matanya yang kembali mengalir deras pun menjelaskan semuany

Michael memberikan pedang pembunuh iblis pada Pam. Michael memang mengambil pedang pembunuh iblis bukan untuk dirinya tapi untuk Pam. Dengan memberikan pedang pembunuh iblis pada Pam maka beban Michael akan berkurang karena Pam bisa menahan roh jahat di tubuhnya dari sejak awal. "Kamu ingin memberikan pedang ini padaku?” tanya Pam bingung. Pam tidak tahu level kekuatan pedang magis pembunuh iblis. Yang dia tahu, pedang ini tidak umum digunakan untuk menahan kekuatan tubuh emas Raja Monster. Ada dua benda di dunia ini yang dapat membuat para murid perguruan saling berseteru. Yang pertama monster peliharaan dan yang kedua adalah senjata magis. Pedang pembunuh iblis akan menjadi godaan terbesar bagi semua murid karena sudah tidak diragukan lagi kehebatannya.Pam juga menginginkannya tapi dengan cepat menepis keinginannya. Dia tersenyum dan berkata, “Tidak usah. Pedang ini akan membantumu.” Michael menggelengkan kepala, “Aku hanyalah budak yang tidak mempunyai keahlian untuk men

”Pam, Marcus juga menaruh perhatian padamu. Mengapa kamu tega melukai hatinya?” Wiley berusaha menjadi penengah di antara mereka berdua. Dia tidak ingin kedua murid terbaik Perguruan Harapan saling berseteru seperti ini. Di matanya, baik Marcus maupun Pam sama-sama berbakat dan berpenampilan menarik. Mereka seharusnya menjadi pasangan sempurna. Mereka tidak seharusnya saling melukai hanya karena masalah kecil. "Aku tidak ingin orang lain mencampuri urusanku,” ujar Pam dingin. Marcus memandang Michael penuh emosi seolah-olah hendak menelannya hidup-hidup. "Aku khawatir urusan ini bukan lagi urusan pribadimu. Sebagai murid perguruan, kamu menjalin hubungan dengan seorang budak. Apa ini wajar? Kamu mau mempermalukan Perguruan Harapan?” Marcus geram. Marcus mempunyai gengsi yang paling tinggi di antara semua murid perguruan. Dia mengangkat tangannya ke atas dan berteriak keras. Para murid perguruan menimpalinya. Kini dia ingin menghabisi seseorang yang dianggap ‘musuh’ semua muri

"Hmm, keadaan saat ini tidak bisa menjadi jaminan untuk masa depan. Aku hanya tahu pemimpin akan menyambut Pam secara pribadi di luar aula. Tidak ada seorang pun yang disambut pemimpin secara pribadi seperti ini sebelumnya dalam sejarah Perguruan Harapan,” ujar senior dari Kelompok Dua tersenyum melihat pemimpin keluar. Senior Kelompok Satu terlihat kusut setelah mendengar penjelasan senior Kelompok Dua. senior Kelompok Dua benar. Pemimpin menyambut Pam di luar aula. Hal ini biasanya terjadi ketika Perguruan Harapan menerima tamu penting seperti utusan tiga keluarga. Tapi kini muridnya sendiri yang mendapat sambutan khusus dari pemimpin. Pam menjadi pusat perhatian saat ini. "Kamu jangan berpura-pura menjadi harimau. Kamu tidak akan mungkin mendapatkan murid berbakat untuk Kelompok Dua. Apa sekarang kamu akan menjilat Kelompok Empat?” Senior Kelompok Dua sangat khawatir begitu mendengarnya. Ucapannya sangat mengena karena apa yang diucapkannya merupakan sebuah kebenaran. Awalny