All Chapters of Suami Dibuang Sayang: Chapter 1901 - Chapter 1910

Alasan Mark langsung menyetujui permintaan Michael adalah karena dia percaya padanya. Sejak Michael menganggapnya sebagai temannya, Mark tidak berkeberatan. Sayang sekali Mark tidak tahu apa yang akan dilakukan Michael. Kalau tidak, dia akan menyesal. Setelah menjalani kehidupan barunya ini, Michael sudah memikirkan satu hal yaitu apakah dia bisa membawa orang ke Dunia Xuanyuan untuk berlatih. Lagi pula, kehidupan di bumi ini tergolong singkat. Kalau mereka berlatih di Dunia Xuanyuan, rentang hidup mereka jadi tambah panjang. Namun, itu bukan sesuatu yang mudah. Untuk berlatih saja, prosesnya sudah cukup sulit. "Kamu sudah berjanji. Jangan lupakan itu," ujar Michael. Mark menepuk dadanya dan berjanji, "Jangan khawatir. Aku tidak akan mengingkari janjiku sendiri asalkan kamu tidak menjerumuskanku dalam bahaya."Michael mengangguk. "Jadi, ke mana kita sekarang?" tanya Mark penasaran. "Keluarga Xiao," jawab Michael.Mendengar nama Keluarga Xiao membuat Mark menjadi bersema

Alan tidak menyadari bahwa Michael yang sebenarnya mengalahkan para pengawalnya. Jadi dia tidak begitu memperhatikan Michael tapi lebih mengamati Mark.Meskipun dia sudah sering mendengar nama Mark sebagai preman Yuncheng, dia tidak menyangka kemampuan bela diri Mark sungguh hebat. Bukan berarti Alan takut pada Mark. Tongyang adalah wilayah kekuasaannya. Dia bisa memanggil anaknya buahnya lebih banyak. "Alan, jaga ucapanmu terhadap temanku. Dia bisa mengalahkanmu dalam sekejap. Jangan salahkan aku kalau nanti dia bisa menghajarmu sampai babak belur," ujar Mark sambil tersenyum. Mendengar ucapan Mark, Alan mengerutkan kening. Para pengawalnya bisa dihajar oleh bocah ini? Bagaimana mungkin?Para pengawalnya ini dulunya adalah petinju. Bahkan orang dewasa saja tidak bisa mengalahkannya. Bagaimana bisa mereka mereka dikalahkan oleh seorang bocah? Alan menatap para pengawalnya. Sebelum dia membuka mulutnya untuk bertanya, dia melihat salah satu pengawalnya mengangguk kesakitan. Ha

Graham mengernyitkan keningnya. Dia sangat kesal dengan sikap Michael. Jagoan sesungguhnya tidak seharusnya bersikap sombong. Apalagi Michael masih kecil. Sikap sombongnya tidak akan menarik simpati orang lain.“Nak, sikapmu sungguh tidak terpuji. Sebagai orang asing di sini, kamu harus ingat, ada gunung yang lebih tinggi di balik gunung tinggi dan ada orang yang lebih hebat di belakang orang hebat. Masih banyak orang yang lebih hebat darimu di dunia ini,” Graham mengingatkan dengan dingin.Michael mengerti sikapnya membuat Graham kecewa. Tapi ada penyebab di balik sikap sombongnya. Bagi Michael, apa yang dikatakan Graham tidak berlaku baginya.Michael merupakan orang terkuat di bumi karena tidak ada orang biasa yang bisa menandingi kekuatannya. Bahkan bisa dikatakan di Dunia Xuanyuan pun, Michael adalah yang terkuat.“Aku katakan padamu, tidak ada yang bisa melebihi kekuatanku. Bahkan Simon dan Noah sang pemimpin empat gerbang dan tiga kuil Apocalypse sekali pun,” balas Michael de

Braden sampai di rumahnya. Wajahnya Braden berubah gelisah begitu melihat Michael dan Mark.Braden merasa sedikit aneh, apa yang menyebabkan mereka berdua datang ke rumahnya tanpa diundang? Apa mungkin Alan mencoba membantunya menyelesaikan masalah?Suasana hati Braden tidak menentu. Dia pikir pasti Alan mencarinya karena dia telah membuat masalah padahal tidak sama sekali.“Ayah, aku tidak menyangka Ayah membantuku mencari mereka. Dari mana Ayah tahu aku menyimpan dendam pada mereka berdua?” tanya Braden sambil tersenyum.Alan menatap dingin Braden. Balas dendam?Apa dia bercanda?Ketakutan Alan pada Michael jauh melebihi apa pun. Jangankan balas dendam, Michael memaafkan Braden saja dia sudah bersyukur.“Berlutut,” tegas Alan.“Apa?”Braden tercengang. Mana mungkin dia berlutut pada orang asing?Alan tidak pernah menghukumnya dari sejak dia kecil. Mengapa dia harus berlutut dan minta maaf?“Mereka yang harus berlutut padaku!” ucap Braden dengan wajah tidak bersalah.Alan

Vivian mengerti dengan peringatan yang diberikan Andik. Namun dia merasa lebih aman dekat dengan Mark dari pada dengan Braden. Oleh karena itu, dia pun tidak akan menghindar dari Mark jika bertemu dengannya.Vivian justru merasa beruntung karena dia bisa terbebas dari kejaran Braden berkat Mark.Di hotel.Mark menatap Michael dengan tatapan sedih karena Michael mengatakan akan pulang ke Kota Yuncheng. Mark merasa ditinggalkan.“Apa kamu tidak merasa khawatir meninggalkan aku sendiri di sini?” tanya Mark dengan wajah sedih.Michael mengacuhkan sikap memalukan Mark. Dia berkata, “Selesaikan sendiri masalahmu dengan Braden. Apa gunanya aku turut campur? Lagi pula, aku punya urusan yang aku harus bereskan di Kota Yuncheng.”Persahabatan antara Michael dengan Mark semakin dalam dalam beberapa hari belakangan ini. Ketakutan Mark pada Michael sudah mulai berkurang sehingga dia berani bersikap memalukan di depan Michael.“Aku sendirian. Aku pasti kalah kalau Alan tiba-tiba menantangku,”