All Chapters of Puncak Kehidupan: Chapter 2101 - Chapter 2110

"Hehehe…" Frostine menatap Alex sambil berpura-pura tersenyum misterius. "Tebakan!" Alex memutar matanya. Bagaimana dia bisa menebaknya? Dia bahkan tidak tahu siapa Kepala Keluarga Usoro. Bahkan jika dia secara khusus mencari seorang lelaki tua, setidaknya ada lusinan lelaki tua di kerumunan besar itu. Namun, dia segera melihat lelaki tua itu. Seorang lelaki tua berambut perak berjalan ke arahnya dengan sekelompok orang. Kemudian, pada jarak sepuluh meter, dia tiba-tiba berlutut dan bersujud sambil berkata, "Saya merasa terhormat menyambut kedatangan Tuan Muda!" ‘Berdengung!’Warga yang melihat dari kota Starborn merasa tercengang karena mereka tidak dapat memahami situasinya sejenak. Kemudian, semua orang memandang Alex dengan heran ketika banyak pertanyaan muncul di benak mereka. "Siapa orang ini?" “Dengan keberadaannya membuat Kepala Keluarga Usoro harus berlutut. Mungkinkah dia adalah Orang Suci atau Pewaris Ilahi yang dikirim dari sekte kuno?” “Rumor mengatakan bahwa p

Kata-kata Alex memadamkan kemarahan wanita itu sekaligus. Dia berlutut di depan Alex dengan bunyi gedebuk. “Apakah itu benar? Aku mohon padamu. Selamatkan anakku sekarang. Selama anak saya dapat hidup kembali, kamu dapat membuat aku melakukan apa saja.” “Siapkan satu kamar untukku. Kemudian, ketika aku menyelamatkannya nanti, tidak ada yang bisa masuk dan mengganggu.” Sambil berbicara, Alex menatap Frostine dan Abtal. “Senior, Tuan Besar, keluarga Yggdrasill telah datang dengan begitu banyak ahli. Bisakah kalian menahan mereka?” Abtal berkata, "Tidak akan menjadi masalah selama lima belas menit." Alex mengangguk. “Baiklah, lima belas menit sudah cukup. Tahan saja mereka selama mungkin!” Alex menggendong bocah laki-laki itu tanpa melepaskan putrinya, Bubbles. Dia berbalik dan mengikuti Frostine ke sebuah ruangan. "Junior, tidak apa-apa bagimu untuk membawa serta putrimu?" tanya Frostine. Dia ingin membantunya menggendong anak itu. Alex menggelengkan kepalanya. "Aku

Ketika Frostine melihat Alex keluar setelah membuka pintu, dia langsung menarik lengannya. “Junior, cepat ikut aku! Seniormu akan melindungimu! Pergi pergi pergi!" "Ah-! Aku akan melindungi anakmu yang kecil ini!” Dia bergegas ke kamar dan mengambil Bubbles. Adapun keponakannya, dia tidak pergi untuk melihatnya. Dia tidak berani menatapnya. Dia tidak tahan untuk melihat dia juga. Itu karena waktunya terlalu singkat, dan dia terganggu oleh dirinya sendiri. Dia berpikir bahwa keponakan kecilnya pasti tidak akan bisa bertahan hidup. Saat ini, dia mendengar kata-kata Alex. “Jaga putriku!” "Apa?" "Junior… " Frostine berlari keluar dan melihatnya. Yang mengejutkannya, dia menemukan Alex bergegas menuju tempat dengan cahaya pedang terpadat dari labu. 'Apa yang dia coba lakukan dengan bergegas ke sana? Apakah dia memiliki keinginan mati?’ “Junior, kembalilah! Di sana berbahaya! Jangan pergi ke sana! Kembali! Segera kembali!” Frostine berkeringat dingin, dan seluruh punggungnya

Penggunaan pedang Alex tidak terlalu cepat. Dari atas ke bawah, banyak orang mengidentifikasi lintasan pedang. Beberapa orang sangat kecewa sekaligus. Dari sikap melahap pedang sebelumnya, dia tampak seperti master mahakuasa. Tapi sekarang, dia hanya terlihat seperti orang tua yang lemah ketika mereka melihatnya melepaskan pedangnya dengan sangat lambat. Apakah dia memandang rendah lawan? Jika sesepuh Sekte Plenilune bahkan tidak bisa mengelak dari tebasan itu, dia harus bunuh diri dengan mengiris lehernya untuk meminta maaf. Abtal dan beberapa putranya melakukan kontak mata dengannya. Mereka juga merasa bahwa penggunaan pedang Alex tidak akan efektif. Namun, tidak peduli metode apa yang Alex gunakan, sekarang harta magis Penatua Quint telah menghilang untuk sementara karena dia, ini adalah momen penting untuk melakukan serangan balik."Membunuh!”"Bunuh semua murid dari Sekte Plenilune dulu!" Abtal meraung. Keluarga Usoro sekarang menderita banyak korban. Mereka setara dengan bena

Seluruh panah berwarna hitam. Ada bulu merah di fletchingnya juga. Setelah bertabrakan dengan pedang di tangan Abtal, ledakan Chi yang sangat kuat meledak, menyebabkan Abtal mundur lima langkah. Baru pada saat itulah dia berhasil berhenti di jalurnya, meninggalkan lima jejak kaki yang dalam di tanah. Setiap jejak memiliki kedalaman beberapa puluh sentimeter. Batu unik di sebelahnya juga hancur. "Panah Hati Hitam Berbulu Merah!" Abtal, yang telah menstabilkan dirinya, melihat keheranan ke arah dari mana panah berbulu itu terbang, ketakutan yang dalam terlihat jelas di matanya. “Pelindung Agung dari kediaman Gubernur telah bergerak. Tuan Muda, cepat pergi!” Saat itu, sebuah suara dari jauh mendekat. "Berpikir untuk pergi? Kalian telah membunuh Penatua Quint Sekte Plenilune dan tiga puluh atau lebih murid di kota Starborn, namun kalian masih ingin pergi? Apa menurutmu kediaman Gubernur hanya untuk pertunjukan?” Ketika suara itu pertama kali terdengar, itu masih jauh di timur kot