All Chapters of Puncak Kehidupan: Chapter 2081 - Chapter 2090

“Aku sangat menyesal tidak bisa menemukanmu pembantu yang cocok. “Itu karena… Tidak ada yang mau datang,” kata Dory. "Ehh—" Alex Rockefeller tertegun sejenak. Kalau dipikir-pikir, dia tidak pernah menawarkan harga atau apa pun. Namun, itu tidak penting. Pada tingkat pemulihan saat ini, kakinya akan tumbuh seluruhnya dalam tiga hari lagi. Setelah itu, Dory mengeluarkan dompet penyimpanan dan mulai mengeluarkan barang satu per satu. "Ini beberapa sayuran." "Ini beberapa pakaian untukmu dan putrimu juga." “Ini susu bubuk. Itu semua murni, susu bubuk bergizi dari binatang iblis yang level tiga ke atas! Aku juga membawakanmu popok!” “Juga, coba tebak apa lagi yang kubawakan untukmu?” Dory menambahkan. Alex melihat bagaimana Dory mengeluarkan barang-barang seolah-olah dia menawarkan harta karun kepadanya. Dia merasa itu sedikit lucu. "Apa itu?" Alex bertanya. "Lihat!" Dory mengeluarkan sesuatu. Itu sebenarnya kursi roda. Selain itu, itu didukung oleh kekuatan spiritual. “Kakimu dipotong, dan

Kavan Yggdrasill berteriak, suaranya menyebabkan seluruh rumah berguncang. Bahkan, itu malah membangunkan Bubbles Rockefeller di dalam kamar. Suara bayi menangis bisa terdengar. Alex Rockefeller mengangkat alisnya. Sedikit kemarahan menyerangnya saat dia menatap Kavan. "Anda. Keluar, sekarang juga!” "Apa?" "Ya Tuhan!" Pada saat itu, bukan hanya Dory yang kaget, bahkan Khloe Yggdrasill pun kaget. Khloe tampak ngeri. Apakah Alex benar-benar hanya memberitahu Kavan untuk keluar? Ini buruk! Ini sangat buruk! Boom— Kavan meledak karena marah, membanting telapak tangannya ke meja. Meja megah itu langsung hancur menjadi partikel debu. Semua hidangan lezat yang telah Dory masak dengan susah payah juga hancur. “Kiddo, aku menawarkanmu kesempatan untuk hidup. Beri tahu saya dari mana pil peremajaan utama Anda berasal dan berikan semua yang berharga yang Anda miliki. Begitu saya memukul Anda dengan tangan saya, saya jamin Anda bahkan tidak membutuhkan peti mati, ”teriak Kavan. Alex memandang Kava

'Mengapa dia memiliki pil yang begitu berharga?' 'Mungkinkah dia menjadi seorang alkemis yang sangat mulia? Tapi bagaimana mungkin seorang alkemis yang begitu muda dan mendalam bisa ada di dunia ini?' Khloe Yggdrasill memandang Alex Rockefeller. "Kamu ... Kenapa kamu punya pil seperti itu?" dia bertanya. "Apakah pil ini cukup untuk membeli kebebasan Dory?" Alex Rockefeller bertanya. “Kamu… Kamu ingin menggunakan pil ini untuk membeli kebebasan Dory?” tanya Khloe. "Apa masalahnya? Apa menurutmu itu terlalu sedikit?” Alex bertanya. “…” Bagaimana bisa terlalu sedikit? Ini adalah pil pemecah batas! Sudahlah Dory, itu sudah lebih dari cukup untuk membeli Khloe juga. Khloe bahkan tidak memandang Dory. Dia segera mengangguk. "Baik. Dory adalah milikmu.” Alex melambaikan tangannya. “Kalau begitu, pergilah. Tanpa izin saya sebagai pemilik, jangan pernah masuk ke rumah saya.” Khloe ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia menghentikan dirinya sendiri. Namun, pikirannya terfokus sepenuhnya pada pil p

Alex terkejut. 'Itu terlalu mahal, bukan?' 'Ugh… Jika aku tahu, aku tidak akan memberikannya kepada Khloe.' Menatap menara, Alex merasa tidak tertarik. Pil energi darah termasuk di antara pil dengan peringkat terendah. Mereka bahkan tidak memiliki cukup efek yang baik. Namun, orang biasa bisa mengkonsumsi pil energi darah tanpa dilatih dalam kultivasi. Karenanya, pil itu menjadi kebutuhan bagi siapa saja yang ingin mulai berkultivasi. *** Saat itu, Shawn dan Khloe sudah tiba di tempat Alex. Bergegas ke dalam, keduanya mengenakan jas hitam dan menutupi diri. Untuk usaha mereka sampai disitu, mereka tidak dapat menemukan Alex. Bahkan tidak ada orang di sana. "Mungkinkah mereka menerima berita dan melarikan diri?" Shawn sangat marah. Dia bersumpah untuk mendapatkan harta yang dimiliki Alex. Jika dia melarikan diri, itu berarti mereka akan kehilangan kesempatan yang sangat langka. "Itu tidak mungkin! Ke mana dia bisa lari?” tanya Khloe. Meskipun dia benar-benar tidak meng

"Teruslah bermimpi jika kamu pikir kamu bisa melarikan diri!" "Ayo bunuh pelayan ini dulu!" Para penjaga menarik kursi roda kembali dengan sangat agresif. Salah satu dari mereka bahkan mengayunkan tinjunya ke arah Dory. Dibandingkan dengan penjaga laki-laki di Treasure Trove ini, Dory sangat lemah. Dia bahkan lupa mengelak saat menghadapi pukulan itu. Yang dia tahu hanyalah berteriak ketakutan. "Ahhh!!!" ‘Bam!’ Saat cahaya putih memenuhi pandangannya, Dory merasakan seluruh wajahnya berlumuran darah saat kepala penjaga itu terbang di udara. Alex menggendong anaknya di satu tangan sambil memegang Pedang Semesta di tangan lainnya. Dia bahkan tidak mendorong kursi roda itu sendiri, namun kursi itu bergerak perlahan ke depan. "Dory, tunggu aku di luar." Suara tenang Alex terdengar di telinga Dory. Sepertinya tidak nyata. Alex tidak hanya membunuh Lily, dia bahkan membunuh seorang penjaga di toko ini. Betapa terkejutnya dia, dia bahkan lebih ketakutan... 'Kita melawan kel