Jantung Kara berdegup kencang. Perkataan Reinhard membuat ketegangan pada jiwa Kara. Ia masih merasakan kakinya bergetar hebat, ketika memasuki mobil. Kara setengah mati bersikap normal agar Ben tidak curiga, tapi suara yang keluar mengkhianati dirinya. "Apartemen Paradise Place, Ben." Nada gemetar dalam suara Kara, membuat Ben refleks menoleh. "Baik, Nyonya. Apakah ada yang tidak beres?""Tidak, tapi saya lupa sesuatu yang penting dan tertinggal pada saat pindah ke kediaman Garvin." Kara diam sejenak. "Semoga masih ada di sana." Sejak menikah dengan Garvin, ia harus pandai bersilat lidah. Kara tidak mau Ben mengadu kepada Garvin, Ben adalah sopir yang di pilih Garvin. Kesetiaan Ben bukan dipersembahkan kepada Kara, tetapi pada tuannya, Garvin."Iya, Nyonya, semoga." Ben kembali menatap lurus ke depan, memacu mobil keluar dari Diamond Mall.Kara menoleh ke belakang, memandang Diamond Mall yang semakin mengecil, lalu menghilang dalam pan
Last Updated : 2021-07-18 Read more