Home / Fantasi / Penguasa Benua Timur / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Penguasa Benua Timur: Chapter 281 - Chapter 290

794 Chapters

275 - Fakta Mengejutkan

Dua kuda hitam tengah berpacu dalam kecepatan maksimal dari pelabuhan menuju ke arah utara. Penunggang kuda itu ialah Zhou Fu dan Huang Fu yang sedang dalam perjalanan menuju ke markas pasukan Huang Fu yang berada di Distrik Shidai, wilayah pusat kota di negeri Shamo. Jarak antara pelabuhan dan pusat kota adalah setara dengan tiga hari berkuda menggunakan kecepatan sedang dan tanpa hambatan. Sebenarnya, perjalanan menggunakan jalur udara akan bisa mempersingkat waktu tetapi Huang Fu tak menyarankan cara tersebut. “Aku ingin melindungi kerahasiaan markasku, kita harus bergerak senormal dan sebiasa mungkin untuk tiba di sana tanpa memicu kecurigaan pihak musuh!” ucap Huang Fu ketika Zhou Fu menyarankan untuk pergi menggunakan jalur udara. Kali itu, Zhou Fu benar-benar penasaran dengan bentuk dari markas pasukan Huang Fu sebab dari penuturan Putra Mahkota, markas pasukannya berada di wilayah yang tak begitu jauh dengan Markas Yianju yang juga mendiami Distrik Shidai. “Cara terbaik untu
last updateLast Updated : 2021-11-01
Read more

276 - Pembalasan Dendam

“Tuan-Tuan, selamat menikmati jamuan kami…” ucap seorang pelayan kedai ketika memasuki ruangan teratas yang ditempati oleh Zhou Fu dan Huang Fu. Tiga orang pembawa makanan pun turut masuk dan mulai menata sajian-sajian masakan khas Shamo ke meja bundar. Ketika semuanya telah tersaji, Putra Mahkota Huang memberi isyarat agar semua pelayan itu pergi meninggalkan ruangan itu. Zhou Fu segera mengambil secangkir teh dari bahan tembikar yang sama persis dengan yang sempat ia lihat di paviliun terapung milik Liu Bian di Haidao. Ketika cangkir itu terangkat, barulah Zhou Fu menemukan sesuatu yang berbeda di sana. “Hmm… Jadi ini salah satu cara kalian bertukar informasi?” tanya Zhou Fu seraya memungut secarik kertas yang telah dilipat dalam ukuran cukup kecil. Ketika Zhou Fu membuka kertas itu, ia menemukan sebentuk pesan yang tentu saja ia tak paham maksudnya. “Apa pesan yang mereka sampaikan untukmu? Karena itu ada di tempatmu, kemungkinan besar itu adalah pesan dari Maolin untukmu.” Huang
last updateLast Updated : 2021-11-01
Read more

277 - Rencana yang Harus Gagal

“Tunggu, aku sudah bisa sedikit menebak arah pembicaraan Tuan Huang. Tapi, bersediakah Tuan Huang juga menjelaskannya padaku?” tanya Zhou Fu terkait dengan rencana yang hendak digagalkan itu. “Akan kuberi tahu segera jika kau bersedia memberi tahu isi pesan Maolin untukmu!” tukas Huang Fu seraya menujuk ke arah jubah Zhou Fu yang digunakan sebagai penyimpanan secarik kertas dari Maolin. “Baiklah. Ini, baca yang keras sekalian karena aku juga belum membacanya!” Zhou Fu mengulurkan secarik kertas itu pada Huang Fu tanpa mengakui jika ia tak bisa membaca dan menulis tulisan selain Shufashen. Sebisa mungkin, ia ingin mengulur pengakuan itu selama mungkin. “Saat kau membaca surat ini, kuanggap kau sudah bertemu dengan Pamanku, Huang Fu. Kuberitahu Kau jika lima hari setelah satu bulan dari perjanjian kita, Nona Shen Yang akan menyerahkan dengan suka rela Kalung Mutiara Setan kepadaku. Maka, semakin cepat kau menyelesaikan misi, semakin kemungkinan itu tak akan terjadi. Dan ingat, jangan
last updateLast Updated : 2021-11-01
Read more

278 - Lokasi Markas Pasukan Huang Fu

Diskusi panjang yang dilakukan oleh Zhou Fu dan Putra Mahkota Huang pada akhirnya menghasilkan satu keputusan besar yang diambil Zhou Fu. “Baiklah, Tuan Huang, aku putuskan untuk mengikuti rencana Tuan Huang dan berkhianat pada Maolin! Aku telah mempertaruhkan nyawa temanku di markas Perompak Haidao, kuharap Tuan Huang benar-benar serius dalam menjalankan rencana ini!” tutur Zhou Fu di akhir sesi makan siangnya bersama dengan Putra Mahkota Huang. Putra Mahkota Huang mengangguk senang. Akhirnya salah satu tujuannya tercapai, Zhou Fu bersepakat untuk tidak pernah mengembalikan Liu Bian menjadi Zhong Bujie. “Kuucapkan terima kasih karena kau telah memilih rencanaku. Sekarang, saatnya kita pergi ke markas rahasia pasukan Huang Fu, teman-temanku akan sangat senang bertemu denganmu!” Zhou Fu mengikuti Putra Mahkota yang telah bangkit berdiri, ia sedikit celingukan karena menerka-nerka di sisi mana ruang rahasia yang menjadi tempat berkumpulnya pasukan Putra Mahkota. “Hem, aku penasaran se
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

279 - Perkemahan Lembah Merah

Ada banyak pertanyaan yang menggelayut di pikiran Zhou Fu. Sayangnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut terpaksa harus dipendam untuk sementara sebab saat ini, lokasi aneh yang ia tempati telah ramai oleh orang-orang berkulit hitam legam yang tengah meneriakkan yel yel yang sama. “Nenek Lin Li!!! Nenek Lin Li!!! Nenek Lin Li!” teriak puluhan pria kekar seolah memberi semangat kepada seorang nenek tua renta yang bernama Lin Li. Begitu mendengar Putra Huang berbicara menyoal taruhan, tiba-tiba satu demi satu pria kekar mendekat lantas mengeluarkan senyum seringai dan tatapan menyelidik kepada Zhou Fu. Zhou Fu menggaruk kepalanya sebentar, melihat riuh rendah yel yel sekelompok pendekar, ia teringat suatu kejadian ketika ia berada di Arena Douzheng pulau Jidong. Saat itu ia melawan Wang Ling, ketua dari kelompok berandalan Taoqi. Persis seperti saat ini, kala itu semua orang meneriakkan satu nama, dan itu bukan untuknya. “Putra Mahkota Huang, kapan duelnya dimulai??!” tanya salah seorang
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

280 - Nenek Lin Li Melawan Zhou Fu

“Tak ada gunanya pamer kekuatan seperti itu, Bocah Tampan! Toh sebentar lagi kau akan kalah di tanganku!” ejek Nenek Lin Li begitu ia mulai merasakan getar kekuatan tenaga dalam Zhou Fu yang cukup besar. Bagi Nenek Lin Li, semakin kuat musuh yang menantangnya, semakin menarik pertunjukan yang akan ia berikan. “Tak peduli seberapa besar kekuatan dan kemampuanmu, semuanya akan sia-sia di tanganku! Ha ha ha!” kelakar Nenek Lin Li seraya mulai menggeser kakinya pelan-pelan, pertanda ia sudah siap mengeluarkan jurus miliknya. ‘Aku sudah bosan dengan kalimat-kalimat seperti itu! Nyatanya, selama ini aku belum pernah benar-benar dikalahkan!’ gumam Zhou Fu dalam batin, sengaja ia tak merespon ejekan Nenek Lin Li sebab jika boleh jujur, ia sedikit merasa khawatir jangan-jangan hari itu akan menjadi kekalahannya yang pertama. ‘Putra Mahkota Huang sudah pernah melihatku mengalahkan Tiga Kembar Beradarah dengan cukup mudah, jika ia masih sangat yakin bahwa Nenek Lin Li yang akan menang, apakah
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

281 - Nenek Lin Li Melawan Zhou Fu II

Zhou Fu menelan ludah. Matanya menajam selagi Nenek Lin Li berjalan dengan cukup lamban menuju ke arahnya. Nenek tua itu mengibas-kibaskan tangan kirinya, membuat pedang kayu miliknya bergerak seirama membelah udara yang ia lewati. Setiap satu kali libasan, Zhou Fu merasakan sebuah hantaman hawa dingin yang menembus ke tulang sumsumnya. ‘Aneh, aku sudah melindungi tubuhku dengan lingkaran tenaga dalam! Bagaimana bisa aura intimidasinya bisa menembus dinding perlindunganku?’ batin Zhou Fu sedikit penasaran. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, lima langkah! Lima langkah Nenek Lin Li setara dengan lima kali libasan pedang. Pada langkah ke lima itu, Nenek Lin Li berhenti untuk melihat bagaimana respon tubuh Zhou Fu menghadapi intimidasi hawa dingin yang ia kirimkan. ‘Hawa ini… Hawa ini bahkan lebih menusuk dan menyiksa ketimbang hawa dingin yang ada di perairan Leng Hai!’ Zhou Fu tak mau mengambil risiko, ia mengalirkan tenaga dalam miliknya di titik hampir maksimal. Tak ada gunan
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

282 - Nenek Lin Li Melawan Zhou Fu III

“Ha ha ha! Jangan bermimpi, Nenek Tua! Tak kan kubiarkan itu terjadi meski hanya di dalam khayalanmu!” Zhou Fu menghempaskan satu tangannya dengan kekuatan penuh, membuat tubuh Nenek Lin Li terpental mundur. Dengan kekuatan sebesar itu, hempasan tangan Zhou Fu bisa menerbangkan satu induk gajah ke jarak satu mil jauhnya. Tetapi anehnya, tubuh kecil Nenek Lin Li hanya terpental mundur tak lebih dari satu meter. Perempuan tua itu terbahak-bahak melihat raut kekagetan yang tampak di wajah Zhou Fu. “Putra Mahkota Huang, apa kau tak keliru membawa tamu? Apa bocah ini benar-benar bisa berkelahi?!” Kembali, Nenek Lin Li meneriakkan ejekan yang benar-benar membuat Zhou Fu kesal. “Sialan! Mari bertarung dengan lebih serius!” Zhou Fu melesat maju. Nenek Lin Li memang memiliki ilmu bela diri yang mumpuni. Tetapi, ia tetap tak rela jika harus kalah di hari itu. Adu jurus pun mulai terjadi. Getaran gelombang kejut hasil dari pertukaran jurus di arena pertandingan, sedikit banyak telah membuat
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more

283 - Teknik Nenek Lin Li

Waktu Zhou Fu nyaris habis ketika ia berhasil menebak teknik yang telah digunakan oleh Nenek Lin Li. Dengan menggunakan sisa-sisa waktunya, Zhou Fu mulai melakukan manuver tajam pada serangannya. Jika sebelumnya ia melakukan pemborosan tenaga dalam, kali itu Zhou Fu bahkan menutup total seluruh aliran tenaga dalam miliknya. Ia beralih menggunakan teknik Yokomoya yang menyerap unsur alam pada praktik penggunaannya. Shentimoya adalah salah satu jenis Yokomoya yang selain bisa digunakan untuk bertahan juga bisa dipakai untuk menyerang. Zhou Fu telah mendapat didikan penerapan teknik Shentimoya dari Patriark Yuan Kai selama berada di kapal dari perairan Leng Hai menuju ke Teluk Yin Mimi. “Fu’er, aku telah mencuri teknik menarik dari musuhku, Fang Enlai. Ketika bertarung di kapal Louchuan, aku nyaris dikalahkan oleh tangan kanan Jenderal Fu Lian dengan menggunakan teknik ini!” ucap Patriark Yuan Kai kala itu. “Saudara Zhou, kau sudah tak memiliki peluang untuk menang! Lihat waktumu nyari
last updateLast Updated : 2021-11-04
Read more

284 - Mengingat Pesan Wang Yuji

Setelah beberapa waktu mengevaluasi keadaan, Lau Chuen dengan berat hati akhirnya telah membuat keputusan. Para penonton mulai menyiapkan telinga mereka masing-masing, guna menunggu keputusan akhir dari sang Hakim Pertandingan. “Hhhh….” Lau Chuen membuka pengumumannya dengan helaan napas dalam. “Hasil pertandingan kali ini adalah…. Tidak ada pihak yang menang!” gumamnya dengan suara berat disusul dengan riuh rendah beragam respon dari penonton. “Tetapi…” Lau Chuen kembali melanjutkan pengumumannya. “Dalam pertandingan kali ini, juga tak ada pihak yang kalah! Demikian, semoga semua pihak bisa menerima keputusan yang telah kuambil!” ucap Lau Chuen lantas mempersilakan Nenek Lin Li dan Zhou Fu untuk keluar dari arena pertandingan. “Hhhhh… Setidaknya aku tidak mendapatkan kekalahan!” Zhou Fu menghela napas sedikit lega. Bagaimana pun, tugas utama penantang memang menumbangkan Nenek Lin Li dalam batas waktu yang telah diberikan. Sialnya, sampai pada batas waktu yang tersisa, stamina Nenek
last updateLast Updated : 2021-11-04
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
80
DMCA.com Protection Status